Harga Saham Naik 6,8%, Induk Usaha INCO Akan Spin Off?
Sekertaris Perusahaan INCO mengaku belum mendengar rencana spin off Vale S.A.
Sekertaris Perusahaan INCO mengaku belum mendengar rencana spin off Vale S.A.
Bareksa.com - Harga saham perusahaan tambang nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sejak 26 Agustus sampai dengan perdagangan hari ini (23/9) sudah menguat 43 persen. Bahkan hari ini sampai jam 14.25 WIB harga saham INCO mencapai Rp1.880 atau naik 6,82 persen dari penutupan hari sebelumnya. Peningkatan harga saham didukung beberapa hal di antaranya, rebound harga komoditas nikel, dan juga rumors mengenai spin off (pemisahan unit bisnis) induk usaha perusahaan.
Rumor yang beredar di pasar hari ini menyebutkan bahwa induk usaha PT Vale Indonesia TBK, yakni Vale S.A. asal Brasil akan melakukan spin off unit usaha di bidang logam dasar seperti nikel dan copper. Sebagaimana diketahui, Indonesia merupakan negara dengan cadangan nikel terbesar yang dikelola oleh Vale S.A.
Grafik: Cadangan Nikel Vale S.A.
Promo Terbaru di Bareksa
sumber: Vale S.A., diolah Bareksa
Sebenarnya, Vale S.A. sudah memunculkan rencana spin off lini bisnis logam dasar sejak Desember 2014. Seperti dikutip dari Financial Times, Vale S.A. berencana melakukan IPO anak usaha di bidang logam dasar pada Agustus 2015, dengan harapan harga nikel akan naik ke kisaran $21.000 per metrik ton pada 2015.
Tapi, rencana IPO anak usahanya tersebut urung terlaksana karena harga nikel belum juga naik. Berdasarkan data London Metal Exchange (LME), harga nikel berada pada kisaran $8.700 per metrik ton, turun 31 persen dari awal tahun pada kisaran $12.700 per metrik ton.
Manajemen Vale Indonesia belum berkomentar banyak mengenai kabar spin off induk usahanya. Ratih Amri Sekertaris Korporasi sekaligus Direktur Legal perusahaan berkode saham INCO tersebut mengaku belum mendapat kabar mengenai spin off tersebut. "Kami belum dengar rencana apa-apa, jadi belum bisa berkomentar juga," Katanya saat dihubungi Bareksa (23/9).
Kabar positifnya, jajaran petinggi Vale S.A. yang bermarkas di Brasil kini menunjukan komitmen kepada perusahaan. Seperti diberitakan Wall Street Journal (WSJ), Murilo Ferreira, CEO Vale S.A. memutuskan untuk meninggalkan jabatannya sebagai pimpinan Petróleo Brasileiro SA (Petrobras) --perusahaan minyak milik negara Brasil-- untuk fokus kepada Vale yang sampai sekarang masih tertekan rendahnya permintaan dari China.
Murilo Ferreira dipilih sebagai pimpinan Petrobras pada April 2015 untuk menanggulangi krisis di perusahaan minyak milik pemerintah Brasil tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.