Tarif Listrik Turun, Saham SRIL Semakin Menguat
Beban listrik SRIL Juli 2015 mencapai $15 juta
Beban listrik SRIL Juli 2015 mencapai $15 juta
Bareksa.com - PT PLN (persero) per Oktober menurunkan tarif dasar listrik non-subsidi. Data dari situs PLN Jumat 2 Oktober, menyebutkan, tarif listrik golongan rumah tangga R2 dengan daya 3.500 - 5.500 VA, R3 daya 6.600 VA ke atas, bisnis B2 daya 6.600 VA hingga 200 kVA, pemerintah P1 daya 6.600 VA hingga 200 kVA, dan P3 pada Oktober 2015 menjadi Rp 1.507/kWh atau turun dibanding September 2015 sebesar Rp 1.523/kWh.
Kemudian tarif listrik golongan B3 daya di atas 200 kVA, industri I3 daya di atas 200 kVA, dan P2 daya di atas 200 kVA yang sebelumnya pada September 2015 sebesar Rp 1.200/kWh turun pada Oktober 2015 menjadi Rp 1.187/kWh. Adapun, tarif golongan I4 dengan daya 30 MVA ke atas turun menjadi Rp 1.058/kWh dari dari sebelumnya sebesar Rp 1.070/kWh.
Perusahaan manufaktur pengguna listrik dipastikan dapat manfaat dari kebijakan ini. Contohnya perusahaan yang bergerak di industri tekstil, yang banyak menggunakan listrik dalam proses produksinya.
Promo Terbaru di Bareksa
Dari data laporan keuangan per Juni 2015, perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), menanggung biaya listrik sebesar $15 juta dolar dalam operasionalnya, atau 46 persen dari total biaya pabrikasi. Bahkan, SRIL sampai berniat membangun pembangkit tenaga listrik sendiri demi meraih efisiensi produksi. (Baca juga: SRIL Investasi Pembangkit Listrik, Apa Untungnya?)
Di bursa saham, sentimen penurunan harga listrik ini mengangkat harga SRIL dari Rp381 pada penutupan Jumat 2 Oktober 2015 menjadi Rp400 di penutupan perdagangan sesi I Senin 5 Oktober 2015, atau naik 4,99 persen.
Selain SRIL perusahaan tekstil lainnya tentu juga mendapat keuntungan di antaranya PT Eratex Djaja Tbk (ERTX) dan PT Pan Brothers Tbk (PBRX). Tapi, peningkatan harga kedua saham perusahaan tekstil itu ternyata tidak sekuat penguatan SRIL. Harga saham ERTX sampai penutupan sesi I hanya meningkat 0,51 persen menjadi Rp995 per saham, sementara PBRX belum mengalami penguatan atau stagnan di level Rp620.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.