BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Ketua Umum ADPI : Dapen Mulai Alihkan Dana Dari Pasar Modal

01 Oktober 2015
Tags:
Ketua Umum ADPI : Dapen Mulai Alihkan Dana Dari Pasar Modal
Ketua Umum Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI), Mujiharno M Sudjono, memberikan sambutan dalam malam apresiasi APDI 2015 di Jakarta, Rabu 30 September 2015.

dapen diharapkan bisa melebarkan sayapnya ke arah investasi di sektor properti, riil ataupun bentuk lainnya.

Bareksa.com - Ketua Umum Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Mujiharno M Sudjono, mengungkapkan asosiasi sudah meminta seluruh anggotanya untuk mulai melakukan rebalancing terhadap portofolio mereka. Hal ini dilakukan agar aset dana pensiun tidak mengalami penurunan drastis.

"Kami sudah tidak boleh lagi terlalu banyak terkait dengan pasar modal. Oleh karena itu kami sudah meminta anggota untuk rebalancing portofolio," katanya.

Mujiharno mengatakan, dapen diharapkan bisa melebarkan sayapnya ke investasi di sektor properti, riil atau pun bentuk lainnya. Sebab bila pasar modal bergejolak seperti saat ini, aset dapen akan sangat terpengaruh dan memperbesar selisih penilaian investasi.

Pergerakan IHSG Sejak Awal Tahun

Illustration

Menurut dia, saat ini rata-rata dari total aset dapen sekitar 10 - 40 persen dilarikan ke pasar modal meski bergantung dengan kebijakan masing-masing. Angka ini belum ditambah dengan aset yang dilarikan ke reksa dana. Dengan jumlah tersebut bila pasar modal bergejolak akan semakin menggerus nilai aset dana pensiun.

Pasar modal selama ini digunakan untuk mengejar Return on Investment (ROI) yang ditargetkan kepada dapen. Alasannya karena skema investasi lain tidak memberi return yang cukup bagi dapen.

Total aset anggota ADPI pada awal tahun ini mencapai Rp200 triliun,meningkat 14 persen dibanding periode 2013.

Mujiharno mengatakan dapen akan memanfaatkan POJK No. 3 Tahun 2015, di mana dapen diperbolehkan berinvestasi di medium term notes, Reksa Dana Penyertaan Terbatas dan juga Repo. Ketiga skema investasi ini mempunyai underlying di sektor rill dari properti, pelabuhan, perumahan hingga pembangkit listrik.

ADPI juga melirik ORI yang dikeluarkan pemerintah, tapi return yang diberikan tidak terlalu besar. Yang memberi return paling besar selain pasar modal hanyalah obligasi jangka panjang.

"Itu pun return-nya hanya bersikar di 9 - 11 persen,dan semuanya bergantung dengan target perkembangan portofolio," katanya.

Deputi Komisioner Pengawas IKNB II Otoritas Jasa Keuangan, Dumoli F. Pardede mengungkapkan pada 2015 OJK memperkirakan dana kelolaan yang bisa didapat Dana Pensiun mencapai Rp220 triliun. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 10 persen dari periode 2014 sebesar Rp200 triliun.

Dapen ini, menurut dia, merupakan dapen mandiri milik perusahaan di luar Jaminan Pensiun milik BPJS Ketenagakerjaan. Asosiasi Dana Pensiun Indonesia juga sudah setuju melakukan kampanye agar dapen mandiri di berbagai perusahaan semakin meningkat.

OJK juga telah mengizinkan dapen di suatu perusahaan bergabung dengan perusahaan lainnya. Ia mencontohkan, perusahaan yang menjadi nasabah Bank BRI bisa saja bergabung dengan dapen BRI.

PT Telkom Raih Dana pensiun Terbaik

Dana Pensiun PT Telekomunikasi Indonesia meraih penghargaan dana pensiun terbaik dalam penghargaan ADPI 2015. Dapen Telkom meraih penghargaan dengan nilai aktiva bersih lebih dari Rp1 triliun.

Posisi dana pensiun terbaik untuk nilai aktiva bersih lebih dari Rp500 miliar hingga Rp1 triliun dipegang oleh Dapen Unilever Indonesia. Untuk kategori Rp200-500 miliar posisi terbaiknya ditempati oleh Dana Pensiun Jiwasraya.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.380,2

Up1,09%
Up5,00%
Up7,35%
Up8,50%
Up19,34%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.090,33

Up0,49%
Up5,21%
Up6,68%
Up7,14%
Up2,71%
-

Capital Fixed Income Fund

1.838,73

Up0,53%
Up3,93%
Up6,33%
Up7,43%
Up17,20%
Up39,76%

STAR Stable Amanah Sukuk

1.075,71

Up0,66%
Up3,97%
Up6,69%
---

Insight Renewable Energy Fund

2.259,31

Up0,74%
Up3,72%
Up6,02%
Up7,00%
Up19,69%
Up35,52%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua