BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Theo Lekatompessy, Direktur Utama HITS: Dari Minus, Kami Jadi yang Terbesar

Bareksa20 Agustus 2015
Tags:
Theo Lekatompessy, Direktur Utama HITS: Dari Minus, Kami Jadi yang Terbesar
Direktur Utama PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk, Theo Lekatompessy.

Humpuss juga akan memasuki bisnis baru pada tahun depan.

Bareksa.com – Menjadi orang nomor satu di suatu perusahaan pasti bukanlah perkara mudah. Jangankan di perusahaan sakit, menjadi Chief Executive Officer (CEO) di perusahaan sehat pun merupakan pekerjaan berat.

Wartawan Bareksa mendapatkan kesempatan melakukan wawancara eksklusif dengan Theo Lekatompessy, Presiden Direktur PT Humpuss Intermoda Tbk (HITS) di Jakarta, 11 Agustus 2015. Theo mengungkapkan rencana HITS ke depannya dan strategi perseroan di tengah kondisi perekonomian global dan nasional yang sedang bergejolak. Berikut petikan wawancaranya:

Apa strategi HITS menghadapi perekonomian yang sedang lesu?

Promo Terbaru di Bareksa

Sekarang ini kita bukan ofensif tetapi defensif. Hal yang kami perhatikan dan pertahankan adalah profit margin. Kalau untuk meningkatkan (profit margin) sulit.

Bagaimana caranya?

Tahun ini memang kondisi makro ekonomi membuat pasar tidak ada sehingga kami harus mempertahankan profit margin. Kedua, membuang lemak yang ada, dengan mendivestasi divisi Humpuss Curah. Dengan divestasi maka kerugian cost subsidi tidak ada lagi. Ini salah satu kuncinya. Kalau cuma efisiensi tidak akan berguna, kecil pengaruhnya.

Dalam laporan semester I ada pengurangan beban karyawan yang signifikan. Apakah ada PHK besar-besaran?

Lebih baik kami melakukan efektivitas. Zaman begini kita jangan motong-motong pegawai. Zaman seperti sekarang mencari pegawai bagus itu susah. Nanti malah kami susah mencari kembali.
Namun, memang ada beberapa yang habis kontraknya dan tidak diperpanjang. Tetapi tidak ada PHK. Buat Humpuss agak haram PHK itu. Lebih baik pegawai bekerja lebih keras. Jadi efisiensi itu bukan memotong pos yang besar. Efisiensi paling bagus tidak memotong pos yang besar-besar, tetapi memberdayakan di pusat bisnis terbesar. Jadi kalaupun ada penurunan (karyawan) pun terjadi secara natural.

Bagaimana kontribusi LNG ke total pendapatan perseroan?

Pendapatan dari LNG masih paling besar. Kontribusinya sekitar 40 persen terhadap total pendapatan. Kalau dari keuntungan, pendapatan dari LNG mencapai 2/3 keuntungan perusahaan. Margin paling besar memang ada di LNG.

Perkiraan perolehan pendapatan tahun ini?

Target optimis $100 juta. Tapi mungkin bisa turun sampai 30 persen sekitar US$ 65-70 juta. Tapi kami akan jaga walaupun pendapatan turun, labanya minimal sama. Jadi saat ini bukan game menaikkan penjualan, tetapi game bisa mencetak laba atau tidak. Penjualan mau di-push bagaimana, lha wong saat ini sedang tidak ada tender.

Bagaimana dengan 2016?

Driver-nya pertama pasti ekonomi internasional. Kalau kita lihat pertumbuhan investasi langsung di Asia pada 2014 (dibandingkan dengan 2013) naik 50 persen. Investasi di Asia jatuhnya di mobil, dan mobil barang konsumtif, bukan barang modal dan pertumbuhan ekonomi di Asia juga tak sebagus sebelumnya.

Jadi kemungkinan bisnis pada 2016 akan sama seperti tahun ini hanya porsi dari gas naik. Untuk tahun depan bisnis akan flat. Walaupun industrinya bagus tetapi kondisi makronya tidak bagus.

Untuk Humpuss, kalau mau antisipasi memang harus menaikkan penjualan. Tetapi paling hasil akhirnya flat, atau kalaupun mengalami kenaikan paling hanya naik sedikit. Tahun depan kalaupun naik tidak akan terlalu banyak dan kalaupun turun tidak akan terlalu banyak juga.

Saat Komunitas Masyarakat ASEAN (MEA) berjalan tahun depan, apakah Humpuss bisa bersaing dengan pemain lain di Asia?

Di bidang LNG bisa karena musuhnya hanya satu dari Malaysia. Di bidang petrochemical musuhnya dari Thailand. Di bidang crewing musuhnya Filipina karena mereka sangat kuat di sisi tenaga kerjanya dan juga murah.

Jadi ke depannya di MEA kita harus masuk ke pasar yang diproteksi. Kita mulai masuk kapal tunda. Jadi kapal kapal ekspor atau impor di pelabuhan Indonesia harus merapat menggunakan kapal tarik karena banyak pengerukan yang belum selesai di pelabuhan di Indonesia. Tidak semua perusahaan punya kemewahan seperti itu.

Apa yang harus diproteksi oleh pemerintah?

Sebenarnya pemerintah tidak perlu membuat peraturan baru, cukup peraturan yang sudah ada saja ditegakkan. Saat ini banyak aturan yang hanya sekadar ada tapi didiamkan saja.

Kedua, mengapa pemerintah tidak men-support pengusaha dengan memberi pinjaman lunak. Petunjuk pelaksanaannya memang sudah ada, tetapi bank-nya belum bergerak. Undang-Undang mengenai cabotage sudah ada, tetapi tak berjalan. Kalaupun berjalan, itu berjalan secara tidak jujur.

Bila semua itu berjalan bukan karena diproteksi, tetapi memang berjalan dengan normal. Misalnya Anda mau investasi di perusahaan Indonesia, periksa dong perusahaan Indonesianya. Anda ingin main di perkapalan, maka harus punya pengalaman minimal 3 tahun. ada laporan keuangan selama 5 tahun.

Kabarnya HITS ingin masuk bisnis fasilitas penyimpanan dan regasifikasi terapung (FSRU)? Kenapa?

Karena itu gas. Dulu kami kerjanya mengangkut gas dan ini bisnis penampungan mengubah gas cair menjadi gas uap untuk pabriknya Pertamina. Kontrak komersialnya jangka panjang sekitar 20 tahun dan IRR- nya (tingkat pengembalian modal) di atas 18 persen.

Secara teknis kami punya kemampuan, operation kami tahu, pasarnya juga kami tahu. Itu kan bedanya di atas kapal ada production unitnya yang mengubah dari gas cair menjadi gas. Crew-nya sama dengan crew kapal LNG kecuali production unitnya. Jadi memang ini bisnis kami. Untuk tahap awal kami akan ingin masuk ke FSRU Bali.

Proses FSRU Bali sejauh mana?

Itu tender seharusnya sudah dibuka, tapi belum dibuka hingga sekarang. Kami bekerja sama dengan perusahaan dari Eropa Barat. Namanya belum bisa kami sebut karena masa tender belum dimulai sehingga masih harus dirahasiakan.

Berapa nilainya?

Nilai kapalnya sesuai dengan klasifikasinya. Satu buahnya $200 juta, sedangkan kapal shuttle-nya $150 juta. Jadi total sekitar $350 juta. Itu kalau kapal baru, kalau kapal bekas mungkin separuhnya.

Tetapi karena bicara triliunan tentu kami tidak sanggup dengan uang sendiri. Oleh karena itu kami butuh dukungan dari perbankan. Kalau kami tidak bisa meminjam, mungkin partner kami yang akan meminjam dengan dukungan dari bank di Eropa.

Berapa komposisi pembagian saham di proyek FSRU Bali?
Porsinya 51 : 49. Sebanyak 51 persen untuk Indonesia karena berdasarkan peraturan kami memang harus lebih dominan.

Berapa total dana yang akan dipinjam?

Lantaran jangka panjang mungkin bisa lebih tinggi pinjamannya. Bisa sampai 80 persen. Nanti akan diurus bersama sama dengan rekan kami dari Eropa Barat tadi.

Sebenarnya kapal ini milik rekan kami. Jadi kami tinggal ambil bagian saja di kapal ini. Kalau 20 persen sekitar 40-80 juta dolar. Saya berharap invitation to bid bisa keluar tahun ini. Itupun kemungkinan belum akan selesai sehingga baru akan masuk pada semester I-2016.

Saingan Humpuss di Indonesia siapa?

Untuk LNG di Indonesia hampir tak ada. HITS kalau dibandingkan dengan perusahaan kapal lain kapitalisasinya paling besar. Ambil saja Wintermar, Logindo Samudera Makmur atau Samudra Indonesia. Kami mulai dari minus, menjadi nol hingga sekarang menjadi yang tertinggi. Jadi cerita di perusahaan ini bukan hanya menyelamatkan, tetapi juga membenarkan juga membesarkan.

Dulu salahnya di mana?

Dulu salahnya pada keputusan yang tidak tepat. Kami mau diversifikasi pada saat yang salah dan kapal yang salah. Belinya kapal yang salah, yakni kapal curah. Masuk di kapal curah yang bisnisnya lesu.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.379,53

Up1,02%
Up5,18%
Up7,30%
Up8,82%
Up19,45%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.089,71

Up0,44%
Up5,40%
Up6,62%
Up7,08%
Up2,64%
-

Capital Fixed Income Fund

1.837,78

Up0,53%
Up3,93%
Up6,27%
Up7,42%
Up17,19%
Up40,03%

STAR Stable Amanah Sukuk

1.075,16

Up0,66%
Up3,97%
Up6,64%
---

Insight Renewable Energy Fund

2.257,46

Up0,72%
Up3,68%
Up5,94%
Up6,95%
Up19,66%
Up35,50%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua