Hasil Stress Test OJK, Perbankan Masih Kuat Jika Rupiah Rp16.000 Per Dolar
Sebelumnya, BMRI menyatakan mereka masih mampu bertahan walau rupiah mencapai Rp18.500
Sebelumnya, BMRI menyatakan mereka masih mampu bertahan walau rupiah mencapai Rp18.500
Bareksa.com – Akhir pekan ini (Jumat, 11 September 2015) nilai tukar rupiah melemah tipis 3 poin ke level Rp14.335 per dolar. Dari awal tahun sampai hari ini, rupiah sudah anjlok 12,4 persen.
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyatakan telah melakukan stress test dampak pelemahan rupiah terhadap perseroan. Hasilnya, jika rupiah terus melemah ke level Rp15.800 per dolar, maka masih masuk kategori moderat bagi BMRI.
Direktur Utama BMRI Budi Gunadi Sadikin mengatakan perseroan juga telah menghitung hingga rupiah jatuh ke tingkat terburuk dan BMRI masih kuat bertahan. (baca: Stress Test: BMRI Masih Kuat Bertahan Jika Kurs Rupiah Rp18.500 per Dolar)
Promo Terbaru di Bareksa
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mulya E. Siregar, ditemui di Jakarta, Jumat, 11 September 2015 mengatakan OJK telah melakukan uji skenario kekuatan modal atau stress test terhadap perbankan di Indonesia.
“Hasilnya baik, bagus. Kami pakai di level Rp16.000 per dolar masih oke,” katanya.
Sejauh ini perbankan nasional masih dalam taraf aman terhadap gejolak rupiah, terutama perbankan syariah. “Pokoknya semua masih di bawah kendali,” ujarnya.
Mulya juga mengingatkan perbankan Indonesia agar terus menyalurkan pembiayaan dan juga kredit. Pasalnya jika penyaluran kredit dan pembiayaan berhenti, kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) justru bisa meningkat.
Namun, perbankan harus selektif dalam menyalurkan pinjamannya. Sektor perumahan, menurut Mulya, bisa menjadi pilihan.
Perbankan yang ingin masuk ke suatu bidang tertentu harus mempunyai ahli di bidang tersebut. Ia mencontohkan, untuk menyalurkan kredit ke bidang infrastruktur dan pertanian, maka perbankan harus mempunyai ahlinya terlebih dulu.
“Jadi jangan tidak punya expert, tetapi masuk ke sana. Nanti seperti Non Perfoming Finance (NPF) perbankan syariah menjadi tinggi,” katanya.
Grafik Pertumbuhan Pinjaman Perbankan
Grafis Total Pinjaman Perbankan
Sumber: Mandiri per Maret 2015 *dalam triliun Rupiah
Berdasarkan data dari bank Mandiri, pertumbuhan pinjaman perbankan tetap positif hingga kuartal satu 2015.
Tingkat Non Performing Loan (NPL)
Sumber: Mandiri per Maret 2015
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.