Penjualan Semen & Mobil Agustus Naik. Sinyal Ekonomi Membaik?
Penjualan semen naik 59,4% dan otomotif melonjak 62%
Penjualan semen naik 59,4% dan otomotif melonjak 62%
Bareksa.com - Setelah pelemahan terjadi selama tujuh bulan sejak awal tahun ini, terlihat ada harapan ekonomi akan membaik di sisa 2015. Perbaikan terlihat pada peningkatan volume penjualan semen dan mobil pada Agustus 2015 dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), penjualan semen nasional mencapai 5,3 juta ton pada Agustus, angka bulanan tertinggi pada tahun ini. Angka penjualan pada Agustus naik 59,4 persen bila dibandingkan dengan Juli.
Pertumbuhan tersebut didorong oleh proyek properti dan infrastruktur yang mulai dieksekusi pada Agustus. Selain itu, penjualan pada Juli 2015 memang lemah karena adanya liburan Hari Raya Idul Fitri. Seluruh wilayah di Indonesia menunjukkan peningkatan konsumsi semen.
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik Penjualan Semen Bulanan Nasional 2014 vs 2015
Sumber: Asosiasi Semen Indonesia
Pada saat yang sama, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merilis data penjualan mobil bulanan yang mencapai 90.007 unit pada Agustus, melonjak 62 persen dari penjualan bulan sebelumnya.
Akan tetapi, secara keseluruhan Januari - Agustus 2015, penjualan mobil masih turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Jumlah penjualan pada delapan bulan tahun ini mencapai 671.046 unit, turun 19 persen dibanding penjualan pada periode yang sama 2014.
Grafik Penjualan Mobil Bulanan Nasional 2014 vs 2015
Sumber: Gaikindo
Riset Credit Suisse melihat bahwa pertumbuhan penjualan mobil dan semen secara bulanan memang menunjukkan perbaikan. Namun, yang membuat perbandingan bulanan itu agak kurang wajar adalah adanya efek Agustus. Juli 2015 merupakan bulan pendek karena ada liburan Lebaran. Sementara pada tahun lalu, liburan Hari Raya ini jatuh pada awal Agustus.
"Yang menguatkan argumen itu angka penjualan Juli yang sangat kecil. Penjualan otomotif dan semen turun 39 persen dan 30 persen secara bulanan pada Juli. Maka, meskipun angka tersebut menggembirakan, kami menyarankan investor untuk sedikit waspada," tulis riset yang sudah dibagikan pada nasabah itu.
Senada, riset UOB Kay Hian menilai bahwa penjualan semen pada selama Januari - Agustus sudah mencapai 62 persen dari target volume penjualan 60 juta ton sepanjang tahun ini.
"Kami percaya konsumsi semen akan tumbuh semakin cepat pada sisa tahun ini karena proyek infrastruktur dan properti baru mulai dieksekusi pada semester kedua. Apalagi, setelah Jokowi mengumumkan paket stimulus ekonomi untuk mendorong ekonomi," tulis riset tersebut.
Meski penjualan delapan bulan masih sesuai dengan perkiraan, UOB memberi rating Overweight bagi sektor ini. Riset itu juga memperkirakan volume penjualan semen akan bertumbuh 5 - 7 persen pada 2016, didukung oleh komitmen pemerintah untuk mengeksekusi lebih banyak proyek infrastruktur lagi tahun depan.
Kondisi ini memberi sentimen positif bagi produsen semen, termasuk PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), yang melaporkan pertumbuhan penjualan 11 persen pada Agustus 2015 dibanding bulan yang sama tahun lalu. (Baca juga Dikabarkan Penjualan Semen SMGR Agustus Melonjak 11%, Harga Saham Melesat 5%)
Credit Suisse menilai bahwa angka pendapatan SMGR dan PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) telah direvisi sekitar 10 persen selama enam bulan terakhir. Pada saat yang sama, rekomendasi konsensus untuk kedua produsen semen ini masih mayoritas Outperform. "Biasaya, tren pada laba merupakan indikator yang lebih penting dari sentimen analis dibanding rekomendasi saham," tulis riset itu.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.