Bareksa.com - Impak devaluasi mata uang China, yuan terhadap nilai tukar rupiah hari ini relatif lebih kecil dibandingkan dengan mata uang negara lain di kawasan Asia.

Hingga siang ini jam 13.15 WIB, nilai tukar rupiah melemah 0,4 persen menjadi Rp13.580 per Dolar Amerika. Pelemahan ini masih lebih rendah jika dibandingkan dengan Dolar Singapore yang mencapai 1,35 persen terhadap Dolar Amerika. Won, Korea Selatan juga anjlok 1,74 persen.

Selain rupiah, yang masih bertahan yaitu Dolar Hongkong yang hanya melemah 0,07 persen dan Yen Jepang 0,1 persen.

Grafik return mata uang kawasan Asia

Sumber: Bloomberg, diolah Bareksa.com

Bank Sentral China hari ini secara mengejutkan memotong mata uang (devaluasi) Yuan hingga 2 persen menjadi CNY 6,2298 per Dolar Amerika. Ini merupakan penurunan nilai tukar terbesar sejak tahun 1994. Selama krisis global Desember 2008 saja, Yuan hanya melemah 0,7 persen dikutip dari CNBC.

Grafik pergerakan nilai tukar Yuan terhadap Dolar Amerika

Sumber: Yahoo Finance

Sementara menurut Head of Treasury Bank BCA, Branko Windoe ketika dihubungi Bareksa mengatakan walaupun melemah perdagangan rupiah masih dalam volume yang normal.