Empat Saham Baja Kompak Naik, Daewoo Securities Jadi Pembeli & Penjual Terbanyak
Beberapa sentimen positif juga ikut mendorong naiknya harga saham baja pada hari ini
Beberapa sentimen positif juga ikut mendorong naiknya harga saham baja pada hari ini
Bareksa.com - Harga beberapa saham produsen baja hari ini, Rabu 5 Agustus 2015 naik cukup signifikan. Harga saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), misalnya, naik 24,8 persen menjadi Rp403 dari sebelumnya Rp323. PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) naik 6,1 persen menjadi Rp122 dari sebelumnya Rp115.
Sementara, harga saham PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) naik sebesar 11,7 persen menjadi Rp86 dari sebelumnya Rp77 dan PT Alumindo Light Metal Industry (ALMI) naik 4,7 persen menjadi Rp246 dari sebelumnya Rp235.
Grafik Pergerakan Harga Saham Baja 5 Agustus 2015
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber: Bareksa.com
Menggeliatnya harga saham produsen baja seiring naiknya indeks baja global yang mulai merangkak naik menjadi $2359 per ton. Sebelumnya harga baja sempat menyentuh harga terendah selama lima tahun terakhir pada harga $2.264,03 per ton. Selain itu, East Asian Iron & Steel Institute (Seaisi) telah menyatakan konsumsi baja Indonesia sepanjang 2014 naik 1,6 persen menjadi 12,9 juta ton.
Dari sisi produksi, baja mentah pada 2014 meningkat 12,4 persen menjadi 20,4 juta ton dari sebelumnya 18,1 juta ton. Produksi baja lembaran juga meningkat 7,9 persen menjadi 27,5 juta ton dari sebelumnya 25,5 juta ton. Lonjakan tersebut diduga karena pabrik slab dan plate milik PT Krakatau Posko di Indonesia telah memasuki tahap uji coba produksi, dengan kapasitas tiga juta ton per tahun.
Sentimen positif lainnya bagi salah satu saham baja, KRAS yang digandeng oleh PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) untuk menjajaki pembangunan pembangkit listrik (power plant) berkapasitas 2x500 megawatt (MW) di Banten. Dengan perkiraan nilai proyek mencapai angka $1,5 miliar dan feasibility study proyek power plant tersebut ditargetkan akan selesai pada tahun ini
Pergerakan Indeks Harga Baja Global 22 Desember 2011- 4 Agustus 2015
Sumber: Bloomberg
Dari keempat saham produsen baja tadi, Daewoo Securities (YP) tercatat menjadi salah satu pembeli dan penjual terbanyak saham-saham tersebut. Untuk saham KRAS, YP menjadi pembeli terbesar pertama dengan memborong 78 ribu lot atau dengan nilai transaksi sebesar Rp3 miliar. Namun YP juga menjual saham KRAS sebanyak 69 ribu lot sehingga nilai transaksi jualnya sebesar Rp2,7 miliar.
Untuk BAJA, YP membeli sebanyak 6,3 ribu lot dengan nominal transaksi mencapai Rp52,5 juta. Namun YP juga tercatat sebagai penjual terbesar BAJA dengan melego sebesar 6,3 ribu lot dengan total transaksi Rp77,2 juta.
Adapun pada NIKL, YP memborong 2,3 ribu lot dan menjual 3,2 ribu lot, sedangkan untuk transaksi ALMI, YP menjadi pembeli terbanyak, tapi hanya 2 lot pada harga rata-rata Rp265.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.