UPDATE: Turunnya Kualitas Aset BMRI Tekan Laba BMRI Kuartal II-2015
Sepanjang April-Juni 2015, BMRI mencatatkan laba hanya Rp4,79 triliun, turun dibandingkan Rp5,14 triliun kuartal I
Sepanjang April-Juni 2015, BMRI mencatatkan laba hanya Rp4,79 triliun, turun dibandingkan Rp5,14 triliun kuartal I
Bareksa.com - Perlambatan ekonomi tampaknya masih terasa di sektor perbankan, seperti yang terjadi dengan kinerja keuangan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) pada kuartal kedua 2015. Laba bersih kuartal kedua tercatat lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya, meskipun secara enam bulan ada kenaikan.
Sepanjang April-Juni 2015, BMRI mencatatkan laba hanya Rp4,79 triliun, turun dibandingkan Rp5,14 triliun pada Januari-Maret 2015. Penurunan tersebut seiring dengan kenaikan provisi atau cadangan.
Kenaikan provisi seiring dengan memburuknya kualitas kredit yang terlihat dari rasio kredit macet kotor (NPL gross) menjadi 2,43 persen di kuartal dua dibandingkan sebelumnya 2,27 persen di kuartal satu.
Promo Terbaru di Bareksa
Presiden Direktur BMRI Budi G. Sadikin mengatakan kenaikan provisi tersebut seiring dengan kebijakan perseroan untuk tetap menjaga cadangan dengan rasio di atas 120 persen dari nilai kredit macet.
"Meski Mandiri masih positif, ke depan ada kemungkinan perlambatan terjadi. Jadi income disimpan untuk cadangan. Rasio provisi di grup 138 persen, bank only 168 persen," jelasnya di depan wartawan 30 Juli 2015.
Dari segi profitabilitas, net interest margin (NIM) mencapai 5,8 persen sepanjang kuartal kedua, dibandingkan 5,4 persen pada kuartal pertama tahun ini. Namun, bila dihitung selama enam bulan, NIM turun menjadi 5,76 persen dari 5,91 persen.
Tertolong Kuartal I/2015
Bila dihitung selama enam bulan, laba bersih BMRI naik 3,5 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Laba BMRI menjadi Rp9,9 triliun pada tengah tahun pertama 2015 dari sebelumnya Rp9,6 triliun pada enam bulan pertama 2014.
Nilai aset perseroan juga mencatatkan kenaikan Rp149 triliun atau 19,5 persen. Nilai aset BMRI naik menjadi Rp914,1 triliun dari sebelumnya Rp754,9 triliun.
Penyaluran kredit perbankan juga mengalami kenaikan hingga 13,8 persen atau sebesar Rp66,9 triliun. Nilai kredit tumbuh menjadi Rp552,8 triliun dari Rp485,8 triliun pada 2014.
Besaran dana pihak ketiga juga mengalami kenaikan menjadi Rp654 triliun dari sebelumnya Rp555,9 triliun. Kenaikan ini mencapai Rp99 triliun atau 17,8 persen.
Adapun nett interest margin mengalami penurunan 0,15 persen menjadi 5,76 persen dari 5,91 persen. Namun, Nett Non Performing Loan (NPL) naik 0,20 persen menjadi 1,01 persen dari 0,81 persen. Gross NPL juga naik menjadi 2,43 persen, dari sebelumnya 2,23 persen. (np)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.