Harga Kebutuhan Pokok Mulai Naik Jelang Bulan Ramadhan. Bagaimana Laju Inflasi?
Tren kenaikan dimulai sejak akhir bulan April lalu dan diperkirakan berlanjut hingga dua bulan ke depan
Tren kenaikan dimulai sejak akhir bulan April lalu dan diperkirakan berlanjut hingga dua bulan ke depan
Bareksa.com – Menjelang bulan Ramadhan, harga beberapa barang kebutuhan pokok masyarakat mulai naik secara bertahap. Setidaknya, 15 dari 21 barang kebutuhan pokok masyarakat yang dipantau oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) sudah menunjukkan kenaikan harga.
Tren kenaikan ini dimulai sejak akhir April lalu dan diperkirakan akan berlangsung hingga dua bulan ke depan memasuki bulan Ramadhan dan Lebaran.
Tabel Harga Kebutuhan Pokok Masyarakat Periode April-Mei 2015
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber: Kemendag
Kenaikan tertinggi dialami oleh komoditas cabai dan bawang merah yang harganya naik hingga 32,41 persen akibat peralihan musim dari musim penghujan ke musim panas. Kedua komoditas pertanian tersebut memang sangat sensitif terhadap pengaruh cuaca saat pancaroba.
Sementara itu, permintaan atas daging dan telur ayam broiler juga mulai meningkat seiring perbaikan konsumsi masyarakat pada awal kuartal II-2015.
Kenaikan harga bahan-bahan pangan tersebut berpotensi meningkatkan inflasi. Survei yang dirilis Bank Indonesia (BI) pun menunjukkan inflasi bulanan hingga minggu ketiga Mei 2015 meningkat menjadi 0,4 persen, atau lebih tinggi dibandingkan April sebesar 0,36 persen. “Pendorongnya kenaikan harga pangan“,ujar Gubernur BI Agus Martowardjojo seperti dikutip Kontan.
Berdasarkan pantauan Bareksa, kenaikan inflasi akibat kenaikan harga kebutuhan pokok hampir selalu terjadi menjelang bulan Puasa. Setidaknya, tujuh dari sepuluh tahun terakhir kenaikan harga kebutuhan bahan pokok selalu menjadi pendorong utama inflasi pada bulan Ramadhan.
Kenaikan harga ini akibat permintaan masyarakat relatif lebih tinggi pada periode tersebut. Selain itu, adanya kekurangan pasokan (supply) akibat pengaruh cuaca seperti cabai dan bawang juga menyebabkan harga-harga bahan tersebut naik.
Hanya tiga tahun saja kenaikan harga bahan pokok yang tidak menjadi pendorong utama inflasi, yaitu pada 2005, 2011 dan 2012.
Pada Ramadhan 2005, kenaikan inflasi lebih disebabkan oleh kenaikan harga harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya jenis Premium yang naik 87,5 persen menjadi Rp4.500 per liter pada 1 Oktober. Kenaikan harga BBM ini menyebabkan inflasi pada bulan itu tercatat sebesar 8,7 persen.
Sementara, pendorong inflasi pada 2011 dan 2012 adalah kebutuhan akan pendidikan, rekreasi, dan olahraga karena bulan Ramadhan saat itu bertepatan juga dengan kenaikan kelas anak sekolah. (pi)
Grafik Inflasi Periode 2005-2015*
Sumber: Bareksa
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.