Bareksa.com – Setelah memperoleh persetujuan DPR untuk aksi right issue PT Waskita Karya Tbk (WSKT), investor menjadi bertanya-tanya berapakah jumlah saham baru yang akan dikeluarkan?

Seperti diberitakan di madia, Direktur Utama Waskita, Muhammad Choliq memperkirakan harga saham baru berkisar Rp1.100 sampai Rp1.600 per saham.

Sebelumnya Waskita telah memperoleh persetujuan dana Penyetoran Modal Negara (PMN) Rp3,5 triliun dari DPR. Sementara itu per 31 Maret 2015, persentase kepemilikan pemerintah RI di Waskita mencapai 67,33 persen. Artinya agar persentase kepemilikan pemerintah tetap, maka nilai penjualan saham baru Waskita maksimal sekitar Rp5,2 triliun.

Berdasarkan analisis perhitungan Bareksa, harga saham baru Waskita Rp1.100 per saham, maka jumlah saham baru yang diterbitkan berkisar 4,73 miliar saham (perhitungan Rp5,2 triliun dibagi Rp1.100) atau setara dengan 32,7 persen dari total keseluruhan saham Waskita.

Namun jika ditetapkan Rp1.600 maka saham baru yang akan terbit berkisar 3,25 miliar saham (perhitungan Rp5,2 triliun dibagi Rp1.600) atau 25,04 persen dari seluruh saham.

Kepemilikan saham WSKT Sebelum Right Issue

Sumber Bareksa

***

Sementara itu pada PT Adhi Karya Tbk (ADHI), Kiswodarmawan Direktur Utama ADHI menyebut rentang harga right issue ADHI diperkirakan berada di sekitar Rp2.500-3.400 per lembar kepada awak media.

Berbeda dengan Waskita, kepemilikan pemerintah di Adhi hanya 51 persen. Sementara, dana PMN yang akan dikeluarkan pemerintah nilainya juga lebih kecil, sekitar Rp 1,4 triliun.

Dengan kondisi demikian, dengan perhitungan yang sama maka perkiraan jumlah saham baru yang akan diterbitkan ADHI berkisar antara 807 juta hingga 1,09 miliar saham. Jumlah ini nantinya akan setara dengan 31 persen hingga 37,87 persen dari keseluruhan saham.

Sementara itu, untuk penerbitan right issue saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) diperkirakan sebanyak 19,9 miliar saham baru atau 52,08 persen dari total saham beredar. Angka tersebut didapat dengan asumsi harga eksekusi right issue di Rp800 per lembarnya dan persentase kepemilikan pemerintah tetap sebanyak 65 persen. (np)

Disclaimer: Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk menjadi dasar keputusan investasi apa pun. Investor harus menetapkan sendiri keputusan investasi sesuai dengan strategi dan tujuan investasi.