TBIG Laporkan Laba Kuartal I 2015 Rp319,8 miliar
Laba yang diatribusikan pada entitas induk turun 39,27 persen dibandingkan periode sama tahun lalu
Laba yang diatribusikan pada entitas induk turun 39,27 persen dibandingkan periode sama tahun lalu
Bareksa.com - Penyedia menara PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mengumumkan hasil laporan keuangan interim tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2015. Perusahaan terafiliasi Grup Saratoga ini mencetak pendapatan Rp827 miliar pada kuartal pertama 2015, naik 5,9 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Namun, laba yang diatribusikan pada entitas induk turun 39,27 persen menjadi Rp319,80 miliar akibat membengkaknya beban lain-lain. Dalam laporan keuangannya, beban bunga naik 39,33 persen mencapai Rp318,61 miliar. Selain itu, ada pula rugi selisih kurs Rp30,85 miliar dibanding laba selisih kurs Rp266,234 miliar pada periode sama tahun lalu.
CEO TBIG Hardi Wijaya Liong menyatakan ada dua hal yang memengaruhi kinerja perseroan pada kuartal pertama tahun ini. Pertama, jumlah tenancy berkurang selama periode tersebut karena keputusan perseroan untuk menghentikan persewaan Bakrie Telecom.
Promo Terbaru di Bareksa
"Kedua, kami merekstrukturisasi sejumlah perjanjian sewa, termasuk persewaan mekanisme pass-through listrik,” ujarnya dalam keterangan pers. Hal itu mengakibatkan penurunan pendapatan dan biaya serta menaikkan marjin EBITDA 84,9 persen."
TBIG mencatat ada 18.836 penyewa (tenant) dan 11.873 situs telekomunikasi per Maret 2015. Situs tersebut terdiri atas 10.868 menara telekomunikasi, 941 situs shelter dan 64 jaringan DAS. Total penyewa menara saja mencapai 17.831, sehingga rasio penyewaan (tenancy ratio) mencapai 1,64 kali.
Harga saham TBIG di Bursa Efek Indonesia hingga jeda sesi pertama hari ini naik 0,3 persen menjadi Rp9.025. Volume transaksi mencapai 18.334 lot dengan nilai Rp16,6 miliar.
Sebelumnya, perseroan pada 19 Mei 2015 telah menerbitkan obligasi senilai $100 juta dengan kupon 3 persen per tahun. Obligasi global jatuh tempo 2020 itu memberi yield 3,75 persen. Standard Chartered Bank dan UBS menjadi bookrunners aksi korporasi ini.
Pada April, perseroan melalui entitas anak bernama TBG Global Pte Limited juga menerbitkan surat utang (notes) senilai $500 juta yang dijamin oleh perseroan. Dana tersebut akan digunakan untuk pelunasan dan pembayaran dipercepat untuk utang dan membiayai rencana ekspansi masa depan. (pi)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.