Kelebihan Suplai Perlambat Tren Batu Akik
Tren perlambatan peminat batu akik juga dapat dilihat melalui Google Trend yang menunjukkan penurunan pada April
Tren perlambatan peminat batu akik juga dapat dilihat melalui Google Trend yang menunjukkan penurunan pada April
Bareksa.com – Demam batu akik tampaknya masih belum memudar. Bahkan penggemarnya justru cenderung meningkat hingga saat ini. Indikasinya semakin banyak masyarakat yang beralih profesi menjadi pengrajin batu akik amatir di sejumlah daerah.
Ari pengrajin batu akik di jalan Bangka Raya, Jakarta Selatan, salah satu contohnya. Sebelum menjadi pengrajin batu, Ari bekerja sebagai seorang koki di sebuah restoran.“Saya resign dari tempat lama. Kemudian saya belajar ‘menggosok’ batu di tempat orang lain sebelum akhirnya membuat (tempat pengrajinan) sendiri.”
Meski hasilnya tidak menentu, Ari menilai usaha barunya tersebut cukup untuk menghidupi kebutuhan sehari-harinya saat ini.
Promo Terbaru di Bareksa
Banyaknya orang yang beralih profesi menjadi pengrajin batu akik tak lepas dari keuntungan yang ditawarkan dari bisnis batu perhiasan tersebut. (Baca juga: Haji Lulung dan Bahaya Investasi Batu Akik)
Ari mencontohkan, batu Bacan Doko milik salah satu pelanggannya bisa dijual Rp1,5 juta per unit. Padahal, si pelanggan tersebut sebelumnya membeli ‘mentahan’ batu Bacan tersebut sepanjang 10 cm hanya Rp1,5 juta. Batu mentahan itu kemudian dibentuk menjadi empat buah batu cincin.
“Memang bergantung orang yang senang. Untuk harga jualnya, paling tidak pembeli melihat motif dan corak dari batu tersebut. Kita menyebutnya urat di batu. Misalnya motif Nyi Roro Kidul yang sempat booming di televisi. Itu sampai ada yang menawar Rp5 miliar. Tapi, sayangnya pemiliknya menolak untuk menjualnya.”
Tren batu akik mulai melambat
Meski peminatnya masih menunjukkan tren meningkat, Tejasari Asad, financial planner dan Direktur Tatadana Consulting, mengungkapkan tren ini tidak akan bertahan lama. Penyebabnya, penjual batunya sangat banyak, sehingga mengakibatkan pasokan atausuplai batu akik saat ini semakin melimpah.
“Memang tren ini masih dalam peningkatan, tetapi tidak sekencang sebelumnya. Apalagi suplainya juga sekarang sudah mulai banyak,” ungkap Tejasari kepada Bareksa.”Bahkan, orang yang dulunya tukang ojek sekarang juga ikut berjualan batu. Sebelumnya kan suplainya sedikit, sementara demand-nya tinggi”.
Tren perlambatan peminat batu akik juga dapat dilihat melalui aplikasi Google Trend. Aplikasi ini membantu kita untuk mendapatkan informasi paling populer dan paling banyak menjadi perhatian orang di dunia maya (internet).
Grafik Jumlah Pencarian Relatif Dengan Kata Kunci ‘Batu Akik’
Sumber: Google, diolah Bareksa
Berdasarkan data Google Trend, pencarian informasi mengenai batu akik terus meningkat signifikan sejak tahun lalu. Angka pencarian informasi tentang batu akik meningkat menjadi 20 poin pada November 2014, padahal pada November 2012 hanya tercatat sebanyak 1 poin.
Angka pencarian terus meningkat hingga puncaknya pada Maret 2015 yang mencapai 100 poin. Namun, tren itu pada April 2015 menunjukkan perlambatan dengan angka pencarian 98 poin. Penurunan ini menjadi indikasi bahwa pencarian informasi mengenai ‘Batu Akik’ melalui internet sudah mulai berkurang.
Pola serupa juga pernah terjadi pada pencarian informasi mengenai tanaman anthurium ‘gelombang cinta’ pada 2007-2008. Pencarian informasi mengenai gelombang cinta terus meningkat pada pertengahan 2007 seiring booming tanaman yang bagi sebagian orang membawa keberuntungan tersebut.
Puncaknya terjadi pada September 2007. Lalu, pencarian mengenai 'Gelombang Cinta' merosot seiring penurunan demmand tanaman tersebut.
Grafik Jumlah Pencarian Relatif Dengan Kata Kunci ‘Gelombang Cinta’
Sumber: Google, diolah Bareksa
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.