Bakrie Telecom Akan PHK 400 Orang Karyawan Untuk Kurangi Kerugian, Cukup Kah?
"Dengan dikuranginya jumlah karyawan, maka perusahaan bisa lebih efisien dan akan memberikan efek domino yang positif,"
"Dengan dikuranginya jumlah karyawan, maka perusahaan bisa lebih efisien dan akan memberikan efek domino yang positif,"
Bareksa.com - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) dikabarkan akan mengurangi beban perusahaan dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) maksimal 400 karyawannya. Hal tersebut dilakukan untuk efisiensi agar kerugian perusahaan tidak terus membengkak.
Dilansir dari Tempo, Presiden Direktur BTEL Jastiro Abi mengatakan pengurangan pegawai sebagai strategi perusahaan agar operasional menjadi lebih efektif.
"Dengan dikuranginya jumlah karyawan, maka perusahaan bisa lebih efisien dan akan memberikan efek domino yang positif," katanya.
Promo Terbaru di Bareksa
Namun ternyata kerugian yang dialami BTEL tidak hanya berasal dari beban usaha, namun dari turunnya pendapatan dan tingginya beban lain-lain. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, BTEL telah mengalami kerugian sejak tahun 2011 yang disebabkan tingginya beban usaha.
Pada tahun 2011, beban gaji mencapai 13,5 persen dari total beban usaha dan meningkat 16,3 persen dibandingkan tahun 2010. Pada tahun 2012, BTEL mengalami kerugian bersih hingga Rp3,14 triliun karena adanya penurunan nilai aset tetap hingga Rp1,6 triliun yang kian menambah kerugian BTEL. Selain itu, kerugian pada periode ini disebabkan turunnya pendapatan usaha bersih dan tingginya beban usaha.
Grafik: Beban Gaji, Laba Operasi, dan Laba Bersih BTEL 2009-2014 (Rp Juta)
Sumber: Laporan Keuangan BTEL
Setelah mengalami kerugian yang besar pada tahun 2012, BTEL melakukan efisiensi dengan menekan beban usaha hingga 27,7 persen pada 2013 sehingga dapat mencatat laba usaha Rp3,6 miliar. Namun karena pendapatan usaha masih mengalami penurunan dan juga tingginya kerugian selisih kurs membuat BTEL kembali mengalami kerugian hingga Rp2,6 triliun.
BTEL melanjutkan efisiensi hingga semester I 2014 dimana berhasil menekan beban usaha hingga 11 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Ternyata efisiensi yang dilakukan BTEL belum bisa menahan kerugian pada periode tersebut karena pendapatan usaha bersih anjlok hingga 30 persen.(al)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.