Belum Terkena Imbas Pesawat Jatuh, AirAsia Sudah Bukukan Rugi Bersih Rp1,54 T
Rugi bersih disebabkan melonjaknya kerugian selisih kurs sebesar MYR647 juta, ditengah melemahnya ringgit Malaysia.
Rugi bersih disebabkan melonjaknya kerugian selisih kurs sebesar MYR647 juta, ditengah melemahnya ringgit Malaysia.
Bareksa.com - Belum terkena imbas pesawat jatuh, AirAsia sudah membukukan rugi bersih sebesar MYR428 juta (Rp1,54 triliun) pada kuartal IV-2014, dibanding laba bersih sebesar MYR168,5 juta pada kuartal yang sama tahun lalu, karena kerugian selisih kurs ditengah melemahnya ringgit Malaysia terhadap dolar Amerika.
Dalam periode Oktober-Desember, pendapatan AirAsia naik 15,8 persen menjadi MYR1,48 miliar dari MYR1,28 miliar, didukung pendapatan lain-lain yang melonjak sebesar 60 persen serta surcharges and fees yang naik 21,5 persen.
Namun, melonjaknya kerugian selisih kurs menjadi MYR647 juta dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya MYR34,9 juta membuat AirAsia rugi cukup besar, menurut laporan keuangan perusahaan yang ditampilkan di situs web resmi Bursa Malaysia hari ini.
Promo Terbaru di Bareksa
Turunnya harga minyak dunia juga tidak dapat menolong maskapai ini menghindar dari kerugian. Harga minyak dunia mengalami penurunan cukup dalam menjadi $80 per barel, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar $120 per barel.
Semenjak pertengahan tahun 2014, mata uang Ringgit anjlok hingga hampir 13 persen terhadap dolar Amerika Serikat. Selama krisis keuangan global, harga minyak mentah telah merosot hampir 50 persen sejak pertengahan tahun 2014. Hantaman atas nilai Ringgit mendorong biaya-biaya hutang dan operasi dalam mata uang asing AirAsia menjadi melonjak.
“Kerugian ini hanya kerugian dari mata uang asing,” ungkap Tony Fernandes selaku CEO AirAsia seperti dikutip CNBC, Jumat 27 Februari 2014.
Namun secara kumulatif, sepanjang tahun 2014 AirAsia menghasilkan laba walaupun kecil. Periode Januari-Desember 2014, laba bersih AirAsia anjlok menjadi MYR82,8 juta dari MYR362 juta, sementara pendapatan AirAsia naik 5 persen menjadi MYR5,4 miliar.
Dampak dari kecelakan QZ8501?
Kecelakaan pesawat Airasia dengan kode penerbangan QZ8501 pada tanggal 28 Desember 2014 lalu di Indonesia kemungkinan akan berpengaruh kepada pendapatan perseroan pada kuartal I-2015, menurut Tony.
“Kinerja yang lemah akan memburuk pada kuartal pertama tahun ini karena beban-beban akan meningkat,” kata Mohshin Aziz seorang analis di Maybank-Kim Eng.
Tragedi maskapai asal Malaysia ini juga diperkirakan akan memangkas profitabilitas perseroan dalam jangka panjang. (al, qs)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.379,53 | 1,02% | 5,18% | 7,30% | 8,82% | 19,45% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.089,71 | 0,44% | 5,40% | 6,62% | 7,08% | 2,64% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.837,78 | 0,53% | 3,93% | 6,27% | 7,42% | 17,19% | 40,03% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,16 | 0,66% | 3,97% | 6,64% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.257,46 | 0,72% | 3,68% | 5,94% | 6,95% | 19,66% | 35,50% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.