Bareksa.com - Produsen batu bara PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) mengumumkan alokasi pembayaran pokok surat utang (notes) senilai $118,75 juta. Pembayaran sebagian dari notes yang akan jatuh tempo tersebut termasuk dalam proses rekapitalisasi perseroan.

Berdasarkan keterbukaan informasi tanggal 25 Maret 2015, perusahaan yang dikendalikan oleh Asia Resource Minerals plc (ARMS) ini menjelaskan alokasi pembayaran surat utangnya: $62,47 juta akan digunakan untuk pembayaran Notes yang jatuh tempo 2015 dan $56,28 juta akan digunakan untuk pembayaran Notes jatuh tempo 2017.

Seperti diberitakan sebelumnya, ARMS yang tercatat di bursa London akan menerbitkan saham baru (rights issue) senilai $100 juta dengan pembeli siaga adalah taipan Nathaniel Rotschild asal Inggris. Dana raihan tersebut akan disuntikkan kepada BRAU untuk membayar surat utang dan membuat neraca keuangannya makin sehat. Sementara itu, perseroan akan menggunakan $18,75 juta dari kasnya untuk pembayaran sebagian pokok notes.

Pada tahun ini, BRAU melalui anak usahanya Berau Capital Resources Pte Ltd (BRC) memiliki utang jatuh tempo senilai $450 juta. Selain itu, BCE memiliki total notes $500 juta yang jatuh tempo 2017 dan juga dijamin oleh BRAU.

Untuk menghadapi masalah utang yang jatuh tempo itu, restrukturisasi dilakukan dengan sebagian $118,75 juta dibayar dengan dana hasil rights issue dan kas. Sementara sisanya akan digantikan dengan notes baru yang masing-masing akan jatuh tempo 2019 dan 2020.

Bila BRAU atau BCE dapat memperoleh komitmen fasilitas kredit bergulir (revolving credit facility) sejumlah sampai dengan $50,0 juta, maka tambahan sejumlah $23,75 juta akan digunakan untuk pembayaran kembali Notes atau Notes yang baru dengan basis pro rata (pro rata basis) berdasarkan nilai pokok yang terhutang.(al)

Rencana Restrukturisasi Utang BRAU

*bila mendapat kredit bergulir, Sumber: BRAU