Jual Rumah Diatas Rp2 M Kena Pajak, SMRA & BSDE Ambrol; Ini Detail Transaksinya
Penurunan harga saham tidak disertai dengan volume yang besar dimana total volume jual hanya 1.440 lot
Penurunan harga saham tidak disertai dengan volume yang besar dimana total volume jual hanya 1.440 lot
Bareksa.com - Saham sektor properti menjelang akhir perdagangan mengalami penurunan, setelah Pelaksana Tugas Dirjen Pajak Mardiasmo dalam siaran persnya menyampaikan bahwa pemerintah berencana untuk mengenakan pajak penghasilan sebesar 5 persen kepada developer properti untuk penjualan rumah senilai lebih dari Rp2 miliar atau seluas lebih dari 400 meter persegi.
Saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) turun masing-masing 3,96 persen dan 3,83 persen melawan menguatnya bursa sebesar 1,35 persen. Perusahaan sekuritas Morgan Stanley Asia Indonesia hari ini tercatat menjual saham BSDE sebanyak 137 ribu lot dengan rata-rata harga jual sebesar Rp2.104 per saham, di ikuti dengan CLSA Indonesia sebanyak 109 ribu lot dengan harga rata-rata Rp2.087 per saham.
Sementara saham SMRA, hari ini banyak dijual oleh Danareksa Sekuritas sebanyak 106 ribu lot dengan harga rata-rata Rp1.719 per saham.
Promo Terbaru di Bareksa
Tetapi jika dilihat dari transaksi investor asing, justru tercatat pembelian bersih pada saham BSDE dan SMRA masing-masing sebesar Rp44 miliar dan Rp38 miliar.
Dilihat dari segi transaksi perdagangan, antrian jual saham BSDE hari ini mencapai empat kali lipat lebih banyak daripada antrian beli. Sedangkan antrian jual saham SMRA hari ini hampir mencapai 5 kali lipat lebih banyak daripada antrian beli.
Hal menarik terjadi hari ini juga terdapat pada perdagangan saham PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) yang mengoperasikan stasiun televisi ANTV. Hari ini harga saham sempat turun 15 persen menjadi Rp3.100 dari penutupan sebelumnya di Rp3650 akibat volume antrian beli yang kecil pada saham ini. Padahal aksi jual tersebut tidak disertai dengan volume yang besar dimana total volume jual hanya 1.440 lot.
Dilihat dari segi transaksinya, antrian jual saham MDIA sebesar 2.076 lot hampir 10 kali lipat lebih tinggi daripada antrian beli sebesar 261 lot.
RHB OSK tercatat sebagai penjual terbanyak sebesar 1.025 lot di harga rata-rata Rp3.364 per saham. Selain menjual, RHB OSK juga membeli 500 lot saham MDIA di harga rata-rata yang lebih murah Rp3.260 per saham. Sementara pembeli terbanyak adalah Ciptadana Securities sebesar 700 lot pada harga Rp3.550 per saham.
Pada penutupan harga saham MDIA kembali naik sehingga harga saham hanya turun 2,74 persen menjadi Rp3.550 per saham. (np)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.