BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

BUMN Terbuka Dapat 25% Anggaran Penyertaan Modal Negara

Bareksa21 Januari 2015
Tags:
BUMN Terbuka Dapat 25% Anggaran Penyertaan Modal Negara
Pengendara melintasi tiang pancang monorel yang mangkrak di Jalan Rasuna Said Jakarta, Jumat (19/9). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Lima BUMN yang tercatat di bursa akan menerima total Rp18,46 triliun, ANTM dapat porsi terbesar

Bareksa.com - Ada 40 badan usaha milik negara (BUMN) yang akan mendapat suntikan dana dari Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015, 5 diantaranya adalah perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia. Kelima BUMN terbuka itu mendapat 25 persen dari total alokasi penyertaan negara.

Grafik Porsi PMN Untuk BUMN Terbuka Vs Non-Terbuka

Illustration

Promo Terbaru di Bareksa

Sumber: RAPBN-P 2015

Seperti tertera dalam RAPBN-P yang resmi dikeluarkan pemerintah pada 19 Januari 2015, pemerintah mengalokasikan Rp72,97 triliun untuk penyertaan modal negara (PMN). Draft revisi anggaran tersebut akan dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebelum mendapat persetujuan final.

Sementara itu, total suntikan dana untuk kelima BUMN yang tercatat di bursa adalah Rp18,46 triliun. Dari angka tersebut, perusahaan tambang PT Antam Tbk (ANTM) mendapatkan porsi terbanyak yaitu Rp7 triliun.

Suntikan dana untuk Antam akan dilakukan melalui right issue. Sementara itu, dananya akan digunakan untuk pembangunan proyek smelter feronikel di Halmahera Timur yang merupakan salah satu proyek MP3EI Koridor Ekonomi Papua dan Maluku, proyek Anoda Slime dan proyek Smelter Grade Alumina (SGA).

Grafik Penyertaan Modal Negara Untuk BUMN Terbuka

Illustration

Sumber: RAPBN-P 2015

Di saat yang sama, BUMN yang mendapatkan porsi terbesar kedua adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan dana senilai Rp5,6 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk kredit di sektor infrastruktur serta untuk menjaga nilai rasio kecukupan modal (CAR) di atas batas minimal pada saat implemetasi BASEL III.

Pemerintah juga telah menyiapkan Rp3,5 triliun untuk menambah modal di perusahaan konstruksi PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Kenaikan modal memungkinkan Perseroan untuk mencari pendanaan dalam bentuk hutang (leveraging) dari pasar modal, sehingga Perseroan dapat menjalankan rencana proyek-proyek pembangunan jalan tol dan transmisi.

Di sisi lain, pemerintah juga berharap Waskita dapat menyelesaikan proyek-proyek yang telah direncanakan dengan tepat waktu,sehingga dapat meningkatkan reputasi Perseroan dan berkurangnya eksposur Perseroan terhadap utang.

Adapun perusahaan konstruksi lain yang mendapat tambahan modal melalui rights issue adalah PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dengan alokasi dari pemerintah sebesar Rp1,4 triliun. Dana ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan leverage perusahaan dan membiayai pembangunan proyek monorel Jakarta yang Perpres penugasannya saat ini sedang dalam proses pengesahan.

Terakhir, produsen baja nasional PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) juga akan mendapat suntikan Rp956,5 miliar. Suntikan dana itu tidak berupa uang tunai melainkan konversi penyelesaian kewajiban setoran bagian laba PT KS kepada Pemerintah tahun 2011 yang merupakan salah satu rekomendasi BPK RI atas pemeriksaan Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LKBUN) tahun 2012

Dengan adanya konversi ini, akan terjadi peningkatan jumlah lembar saham yang dimiliki Pemerintah sebelum Initial Public Offering (IPO) serta memperjelas hak pemegang saham lama (Pemerintah) atas laba perusahaan sebelum masuknya pemegang saham publik melalui penjualan saham perdana.(al)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.380,2

Up1,09%
Up5,00%
Up7,35%
Up8,50%
Up19,34%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.090,33

Up0,49%
Up5,21%
Up6,68%
Up7,14%
Up2,71%
-

Capital Fixed Income Fund

1.838,73

Up0,53%
Up3,93%
Up6,33%
Up7,43%
Up17,20%
Up39,76%

STAR Stable Amanah Sukuk

1.075,71

Up0,66%
Up3,97%
Up6,69%
---

Insight Renewable Energy Fund

2.259,31

Up0,74%
Up3,72%
Up6,02%
Up7,00%
Up19,69%
Up35,52%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua