BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Benarkah Turunnya Suku Bunga FLPP Bisa Hancurkan BTN? Ini Faktanya

27 Januari 2015
Tags:
Benarkah Turunnya Suku Bunga FLPP Bisa Hancurkan BTN? Ini Faktanya
Nasabah mengisi blanko setoran di Bank Tabungan Negara (BTN), Jakarta, Kamis (24/4) - (Antarafoto/Puspa Perwitasari)

Dalam empat tahun terakhir, kredit non subsidi tumbuh 30% dibandingkan kredit subsidi 10%

Bareksa.com - Pemerintah memutuskan untuk memangkas suku bunga Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau dikenal dengan kredit subsidi, menjadi Lima persen dari sebelumnya tujuh persen. Hal tersebut memberikan sentimen negatif bagi perusahaan pemberi kredit subsidi seperti BTN yang menguasai 95 persen pangsa pasar FLPP.

Rahmi Marina, Analis Maybank Kim Eng Securities dalam risetnya memandang penurunan suku bunga FLPP ini berpotensi menggerus NIM BTN sebesar 4,4 persen. Namun di tengah tekanan tersebut, diyakini pemerintah dapat meningkatkan porsi pendanaan bagi bank penyalur FLPP sehingga dapat mengurangi tekanan biaya modal.

Selain itu Rahmi meyakini pertumbuhan kredit BTN tahun ini akan terfokus pada kredit non subsidi. Dari data yang didapat Bareksa.com, dalam waktu empat tahun terakhir pertumbuhan kredit non subsidi BTN lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit subsidi.

Promo Terbaru di Bareksa

Grafik Pertumbuhan Kredit BTN

Illustration

sumber:perusahaan (diolah)

Sejak 2009 Kredit non subsidi tumbuh lebih dari 30 persen dibandingkan dengan kredit subsidi yang hanya 10 persen. Sementara secara tahunan sampai periode 9 bulan di tahun 2014, pertumbuhan kredit non subsidi tubuh 18 persen di bandingkan kredit subsidi sebesar 16 persen.

Proporsi kredit subsidi juga cenderung turun dari tahun ke tahun. Dari grafik di bawah terlihat jika sejak desember 2011 sampai dengan desember 2013 proporsi kredit subsidi cenderung turun dibandingkan proporsi kredit non subsidi yang cenderung naik.

Grafik Proporsi Kredit BTN

Illustration

sumber:perusahaan (diolah)

Tjandra Lienandjaja, Analis Mandiri Sekuritas membuat beberapa skema untuk membayangkan bagaimana bentuk FLPP nantinya. Dalam skema terburuk, diperkirakan net interest margin (NIM) BTN akan mengalami peurunan sebesar 43 basis poin, sementara dalam skema terbaik, NIM BTN akan naik 9 basis poin.

Harga saham BTN tertekan sejak munculnya berita pemangkasan suku bunga kredit subsidi ini. Harga saham BTN sempat anjlok 10 persen ke Rp990 sejak ide ini dilontarkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Namun hari ini harga saham BBTN masih lebih rendah 8,6 persen menjadi Rp 1.005 per saham dibandingkan performa sebelum ide ini diutarakan pada tanggal 20 Januari 2015.(al)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.337,76

Up0,49%
Up3,72%
Up0,04%
Up4,75%
Up18,40%
-

Capital Fixed Income Fund

1.793,05

Up0,56%
Up3,35%
Up0,04%
Up6,95%
Up16,60%
Up40,13%

I-Hajj Syariah Fund

4.872,25

Up0,59%
Up3,20%
Up0,03%
Up6,16%
Up22,01%
Up40,68%

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.047,87

Up0,53%
Up3,64%
Up0,04%
---

Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid

1.147,05

Up0,31%
Up2,63%
Up0,03%
Up4,97%
Up14,27%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua