BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Volume Transaksi Valas Kalah Dari Malaysia & Thailand; BI Jadi Boros Devisa

Bareksa19 Desember 2014
Tags:
Volume Transaksi Valas Kalah Dari Malaysia & Thailand; BI Jadi Boros Devisa
Karyawan melayani penukaran Dollar Amerika di salah satu jasa penukaran valuta asing kawasan Kuningan (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Volume perdagangan valuta asing di pasar spot hanya sebesar $5 miliar per hari lebih rendah dibanding Malaysia

Bareksa.com - Borosnya cadangan devisa yang digunakan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah disebabkan volume perdagangan pasar spot valuta asing (valas) harian di Indonesia masih sangat kecil.

Nanang Hendarsyah, Direktur Task Force Bank Indonesia kepada Bareksa.com mengatakan volume perdagangan valas di pasar spot hanya sebesar $5 miliar per hari, jauh lebih kecil dari transaksi harian Thailand dan Malaysia.

"Transaksi harian valas di Indonesia sangat perlu ditingkatkan untuk membantu mengurangi volatilitas," tambah Nanang.

Promo Terbaru di Bareksa

Bank Indonesia saat ini melakukan pendalaman pasar keuangan (financial deepening) untuk mengurangi fluktuasi nilai tukar rupiah. BI sudah merelaksasi beberapa ketentuan devisa termasuk transaksi netting valas dan sedang mengkaji beberapa ketentuan terkait cross currency swap.

Nanang menambahkan relaksasi ketentuan tersebut tetap berlandaskan pada kehati-hatian dimana seluruh transaksi valas untuk limit tertentu harus berasas economic underlying.

"Indonesia perlu mengejar ketertinggalan dari Malaysia dan Thailand yang volume transaksi harian valasnya sudah diatas $10 miliar, dengan komposisi transaksi swapnya sekurang-kurangnya 50 persen," papar Nanang.

Senin, 15 Desember 2014 lalu nilai tukar rupiah ditutup Rp12.700 per dolar, melemah 3,4 persen hanya dalam tiga hari perdagangan valas. Nilai tukar tersebut juga melebihi titik terendah pada 20 November 2008 yaitu Rp12.600.

Pelemahan rupiah terjadi akibat kekhawatiran The Fed akan kembali meningkatkan suku bunga. Selain itu juga berbarengan dengan tingginya permintaan dolar dari korporasi untuk membayar kewajiban akhir tahun.

Setelah BI melakukan intervensi dalam dua hari terakhir rupiah menguat. Hingga jam 16.00 WIB, rupiah diperdagangkan pada harga Rp12.500 per dolar menguat 0,49 persen dibandingkan penutupan kemarin.

Grafik. Posisi cadangan devisa Bank Indonesia

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Akhir November 2014, cadangan devisa Indonesia turun $829 juta menjadi $111,14 miliar berdasar pada data Bareksa. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara mengatakan kepada media, Jum'at 5 Desember 2014 bahwa penurunan devisa dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri dan pengendalian moneter.

Rupiah melemah 0,5 persen pada bulan November 2014 dibandingkan dengan bulan sebelumnya menjadi Rp12.188 per dolar. (np)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua