BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Harga Jual Bank Mutiara (Century) Dibanding Nilai Buku Lebih Tinggi dari BRI

Bareksa10 November 2014
Tags:
Harga Jual Bank Mutiara (Century) Dibanding Nilai Buku Lebih Tinggi dari BRI
Petugas menghitung uang di layanan nasabah Kantor Pusat Bank Mutiara, Jakarta (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

Namun Bank Mutiara dijual hanya separuh dari biaya bail-out Rp10,8 triliun, setelah memperhitungkan time value of money

Bareksa.com - Harga penjualan saham PT Bank Mutiara Tbk (BCIC), yang sebelumnya bernama Bank Century, kepada perusahaan keuangan Jepang J Trust hanya sekitar setengah biaya dana talangan (bail-out) yang telah digelontorkan pemerintah, walaupun secara nilai buku cukup memuaskan.

Harga yang disepakati oleh pihak penjual Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) adalah Rp4,45 triliun, sementara biaya bail-out pemerintah, setelah memperhitungkan time value of money, adalah sebesar sekitar Rp10,8 triliun -- dengan menggunakan asumsi tingkat suku bunga antara 7 persen sampai 7,5 persen.

Prinsip time value of money mengakui bahwa dana sebesar Rp100 juta pada 1 Januari 2014 sama nilainya dengan dana sebesar Rp107 juta pada 1 Januari 2015, jika asumsi tingkat bunga sebesar 7 persen.

Promo Terbaru di Bareksa

LPS menjadi pemegang saham Bank Mutiara setelah melakukan suntikan modal pada akhir tahun 2008 sebesar Rp4,97 triliun, setelah modalnya negatif sebesar lebih dari Rp2 triliun, menyebabkan Capital Adequacy Ratio (CAR) jeblok menjadi sekitar negatif 36 persen (jauh di bawah syarat CAR sebesar positif 8 persen).

CAR mengukur kekuatan modal suatu bank relatif terhadap besarnya resiko yang diambil bank dalam penyaluran kredit. Semakin besar angka CAR, semakin tinggi tingkat kesehatan suatu bank.

Pada Januari hingga Juli 2009, LPS kembali menyuntikkan modal untuk Bank Mutiara sebanyak Rp1,78 triliun, sehingga total dana talangan pemerintah menjadi Rp6,76 triliun. Dalam neraca Bank Mutiara, suntikan modal dari pemerintah ini tercatat sebesar 99,99 persen kempemilikan saham, atau sebanyak 627,24 triliun lembar saham dengan harga Rp0,01 per lembar.

Di akhir tahun 2013, LPS kembali menginjeksi modal ke Bank Mutiara sebesar Rp1,24 triliun setelah pada tahun itu bank dalam penyelamatan ini mengalami kerugian sebesar Rp1,13 triliun, di tengah kualitas kredit yang menurun karena seretnya pembayaran cicilan hutang oleh para debitur.

Suntikan modal tersebut digunakan untuk membantu likuiditas bank dan hanya akan ditaruh pada giro bank di Bank Indonesia sampai dana tersebut dicatat sebagai modal disetor. Baru tahun berikutnya, Otoritas Jasa Keuangan menyetujui pencatatan setoran tambahan ini sebagai modal bank, dengan mengkonversinya menjadi 124,95 triliun lembar saham pada harga nominal Rp0,01 per saham. Sehingga total jumlah saham beredar Bank Mutiara menjadi 801,2 triliun lembar saham.

Penjualan di 3,17 Kali Price-to-Book Value

Undang-undang LPS mengatur bahwa bank dalam pengelolaannya harus dilepas kepada investor lima tahun setelah pengambilalihan, atau dalam hal Bank Mutiara, penjualan kepada investor seharusnya dilakukan sebelum akhir tahun 2013.

Harga pembelian J Trust yang sebesar Rp4,45 triliun mencerminkan harga per saham sebesar Rp0,005679 (Rp4,45 triliun dibagi jumlah saham 801,2 triliun lembar).

Sementara nilai buku Bank Mutiara per akhir Juni 2014 -- dengan total ekuitas Rp1,43 triliun -- tercatat sebesar Rp0,001793 per saham.
Artinya Bank Mutiara dibeli oleh J Trust pada valuasi price-to-book value (PBV) sebesar 3,17 kali. Dibandingkan dengan beberapa bank besar lain, valuasi ini cukup tinggi. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dihargai sebesar 2,9 kali PBV.

Tabel: Perbandingan nilai valuasi industri perbankan

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Secara price-to-book value, penjualan Bank Mutiara dilakukan pada tingkat yang cukup baik, tetapi dilihat dari jumlah biaya talangan yang telah dikeluarkan pemerintah, harga penjualan Bank Mutiara masih jauh di bawahnya. (qs)

Tabel: Kinerja laporan laba rugi Bank Mutiara

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua