Garuda Indonesia Jadi Emiten Paling Diuntungkan Turunnya Harga Minyak Dunia
Perdagangan minyak dunia menembus $63,08 per barel, mendekati level terendah selama lima tahun terakhir.
Perdagangan minyak dunia menembus $63,08 per barel, mendekati level terendah selama lima tahun terakhir.
Bareksa.com – Perdagangan minyak dunia menembus $63,08 per barel, mendekati level terendah selama lima tahun terakhir. Analis Deutsche Bank Asia Guru, David Hurd, mengatakan dalam dua tahun ke depan, harga minyak tidak akan melampaui $80 per barel.
Penyebab dari penurunan harga minyak dunia kali ini dikarenakan pertumbuhan pasokan yang lebih cepat dari pertumbuhan permintaan. Selain itu Sentimen negatif Arab Saudi, Kuwait dan Iran menunjukkan keengganan untuk mengubah kebijakan pasokan, meskipun Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) meminta untuk memangkas produksi. (Baca juga : Oil Prices Dive after OPEC Decides Against Output Cut)
Walaupun OPEC sempat menghentikan produksi minyak di ladang minyak Saudi-Kuwait Khafji, namun ini tidak mempengaruhi pasokan minyak dari Arab Saudi karena mampu memproduksi minyak sekitar 12,5 juta barel per hari. Ladang minyak ini mampu memproduksi 200 ribu-300 ribu barel per hari.
Promo Terbaru di Bareksa
David memperkirakan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akan menjadi salah satu perusahaan yang mendapatkan keuntungan paling besar dengan menurunnya harga minyak saat ini. Jika harga minyak dunia turun 1 persen, laba bersih Garuda berpotensi meningkat 18 persen, menurut David dalam laporan yang disebarkan ke publik.
Dari tahun 2008 hingga 2013, pendapatan operasi Garuda telah meningkat hampir dua kali lipat, yaitu menjadi $3,7 miliar dari $1,9 miliar. Compound Annual Growth Rate (CAGR) Garuda pada saat itu sekitar 13 persen tiap tahun dan CAGR untuk tahun 2014 hingga 2017 diperkirakan akan tumbuh 12 persen tiap tahunnya.
Sementara itu, pengeluaran untuk bahan bakar Garuda dari tahun 2008 hingga 2013 terus meningkat seiring dengan peningkatan pendapatan. Pada 2008 Garuda hanya mengeluarkan $1,03 miliar untuk biaya bahan bakar, namun pada 2013 Garuda harus mengeluarkan $2,2 miliar.
Sejak pertemuan OPEC pada 27 November lalu hingga kemarin, harga saham Garuda telah meningkat 32,25 persen menjadi Rp615 per saham.(al)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.