Bareksa.com - Kenaikan beban bunga dan kerugian penurunan nilai aset keuangan menyebabkan laba bersih PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) periode Januari-September 2014 merosot sebesar 15,3 persen.

Laba bersih pada periode tersebut turun menjadi Rp1,41 triliun, atau Rp243 per saham, dari sebelumnya Rp1,67 triliun, atau Rp286 per saham, di periode yang sama tahun sebelumnya.

Beban bunga Bank Tabungan Pensiunan mengalami peningkatan sebesar 42,4 persen menjadi sebesar Rp3,95 triliun sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2014 dari sebelumnya sebesar Rp 2,77 triliun diperiode sama tahun sebelumnya. Sedangkan peningkatan kerugian penurunan nilai aset terjadi karena naiknya potensi macet (gagal bayar) dari kredit dan pembiayaan syariah.

Cadangan atas kerugian akibat kredit melonjak 42,25 persen menjadi 575,62 miliar di periode Januari- September 2014 dari periode sama tahun sebelumnya sebesar 404,66 miliar. Sedangkan cadangan kerugian pembiayaan syariah mengalami peningkatan sebesar 146,67 persen menjadi Rp 23,14 miliar dari sebelumnya Rp 9,39 miliar.

Peningkatan kerugian akibat kredit ditunjukkan dengan peningkatan rasio non performing loan (NPL) gross Bank Tabungan Pensiunan yang mengalami peningkatan menjadi 0,81 persen per akhir September 2014 dibanding 0,62 persen per akhir September tahun lalu.

Peningkatan rasio NPL tersebut tidak terlepas dari agresifnya Bank Tabungan Pensiunan dalam menyalurkan kredit yang juga dapat dilihat pada peningkatan perbandingan kredit terhadap deposit (Loan-to-deposit ratio / LDR) menjadi 97,31 persen per akhir September 2014, dibanding sebelumnya 92,39 persen. (np)