Bareksa.com - Laba bersih yang dihasilkan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) pada periode Januari sampai September 2014 berkurang cukup tajam yakni sebesar 68 persen menjadi Rp339,74 miliar, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,09 triliun imbas kenaikan beban provisi.

Beban provisi melonjak sekitar 153 persen menjadi Rp1,46 triliun untuk periode sembilan bulan pertama di 2014 dibanding sebesar Rp578,28 miliar periode yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan beban provisi pada perbankan terjadi akibat naiknya risiko gagal bayar atas kredit sehingga diwajibkan bagi bank untuk mencadangkan terlebih dahulu pada laporan laba rugi.

Jika dilihat dari segi operasional, sepanjang Januari sampai September 2014 pendapatan bunga mengalami kenaikan sebesar 25 persen menjadi Rp9,89 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp7,91 triliun.

Tetapi beban bunga (cost of fund) periode sembilan bulan pertama di 2014 melonjak lebih tinggi dibanding pendapatan bunga yakni sebesar 47 persen menjadi Rp5,56 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sehingga menyebabkan pendapatan bunga bersih hanya naik 4,67 persen menjadi Rp4,32 triliun.

Hal ini menyebabkan laba bersih per saham yang dihasilkan Bank BII merosot menjadi Rp6 per lembar di periode Januari-September 2014 dari sebelumnya Rp19 per lembar di periode yang sama tahun sebelumnya. (np)