BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Akankah BUMI Menyusul Saham-saham Grup Bakrie Lain ke Harga Rp50/Saham

13 November 2014
Tags:
Akankah BUMI Menyusul Saham-saham Grup Bakrie Lain ke Harga Rp50/Saham
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie memakai pakaian khas India yang diberikan Gema Sadhana di Kantor DPP Golkar, Jakarta Pusat, Rabu 15 Oktober 2014. (ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna)

Saham BUMI pagi ini sempat ambrol 9,26% menjadi Rp98 per saham

Bareksa.com - Harga saham emiten batubara Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), untuk pertama kalinya berada di bawah harga Rp100 per saham dan merupakan level terendah dalam 11 tahun terakhir.

Pagi ini harga saham kembali ambrol 9,26 persen menjadi Rp98 per saham pada jam 10.07 WIB, Kamis 13 November 2014. Harga saham Bakrie merosot setelah lembaga pemeringkat Standard & Poor's memelorotkan peringkat utang menjadi "D" (default) dari "CCC-" dua hari lalu. (Baca: Harga Saham BUMI Milik Bakrie Ambrol ke Rp98, Terendah dalam 11 Tahun)

Apakah BUMI akan bernasib seperti saham sejumlah perusahaan Bakrie Group lainnya yang kini bertengger di harga hanya Rp50 per lembar?

Promo Terbaru di Bareksa

Berdasarkan data Bareksa.com, ada beberapa saham Bakrie Group yang stagnan di harga Rp50 per saham.

Saham Bakrieland Development Tbk (ELTY) yang bergerak di bidang properti tidak mengalami perubahan harga di level itu selama setahun belakangan, setelah mulai jatuh di tahun 2012.

Sama dengan ELTY, saham operator telekomunikasi PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) membeku di harga Rp50 per saham. Berdasarkan data Bareksa.com, harga saham BTEL juga mulai anjlok semenjak tahun 2012.

Saham Grup Bakrie di bidang perkebunan kelapa sawit, PT Bakrie Plantation Tbk (UNSP), demikian pula. Tak beringsut dari harga Rp50 per saham sejak Agustus 2013 lalu. Padahal, pada 14 Januari 2008 sempat mencapai level tertingginya di level Rp2.825 per saham.

PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) yang bergerak di bidang investasi terus merunduk di harga Rp50 per saham. Harga BNBR sudah mulai mendekati nilai terendah semenjak tahun 2010 dan mulai stagnan pada 2012.

Yang masih terbilang lumayan adalah saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang bergerak dibidang produksi minyak dan gas. Sempat menyentuh harga tertinggi hingga Rp1.510 pada 7 Januari 2008, ENRG mulai diperdagangkan pada harga Rp240 per saham di bulan April 2014. ENRG saat ini diperdagangkan di harga Rp105.

Hanya saham-saham yang bergerak di bidang media, yang saat ini masih aktif diperdagangkan dan mengalami kenaikan, yakni: PT Visi Media Asia Tbk (VIVA, pemilik tvOne dan Portal VIVA.co.id) dan saham PT Intermedia Capital Tbk (MDIA, pemilik ANTV).

VIVA saat ini berada di kisaran harga Rp459 per saham.

Adapun MDIA adalah salah satu emiten paling baru Grup Bakrie yang listing di BEI. Anak usaha VIVA ini mulai melantai di bursa pada 11 April 2014. Semenjak listing, grafik saham MDIA terus menunjukkan peningkatan. Saat ini harga saham MDIA adalah Rp2.200 per saham. (np)

Grafik. Pergerakan harga saham BNBR & ENRG

Illustration

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.385,6

Up0,21%
Up4,12%
Up7,77%
Up8,02%
Up19,27%
Up38,33%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,56

Up0,20%
Up4,14%
Up7,20%
Up7,44%
Up2,99%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.085,51

Up0,57%
Up4,03%
Up7,67%
Up7,80%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.854,58

Up0,55%
Up3,90%
Up7,24%
Up7,38%
Up17,49%
Up40,84%

Insight Renewable Energy Fund

2.288,82

Up0,81%
Up4,14%
Up7,41%
Up7,53%
Up19,89%
Up35,81%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua