Bumi Resources Masih Lakukan Negosiasi Utang Dengan Kreditor Bank $834 Jt
Utang dengan China Investment Corporation senilai USD1,3 miliar dengan bunga 19% telah direstrukturisasi
Utang dengan China Investment Corporation senilai USD1,3 miliar dengan bunga 19% telah direstrukturisasi
Bareksa.com - Perusahaan tambang batubara terbesar di Indonesia yang juga milik grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjelaskan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) bahwa manajemen sedang mengajukan proposal restrukturisasi kepada kreditur untuk menyelesaikan utang yang akan segera jatuh tempo.
Melalui surat kepada BEI perihal penjelasan dari Bumi Resources tanggal 14 Oktober 2014, Dileep Srivastava, Direktur Bumi Resources menyampaikan terkait pembayaran kupon semi tahunan senilai USD37,6 juta dari obligasi Guaranted Senior Secured Notes 2 (Oktober 2017) dengan pokok utang sebesar USD700 juta yang seharusnya dibayar pada 6 Oktober lalu, Bumi Resources akan melunasi dalam masa tenggang (cure period) selama 30 hari.
Sementara untuk utang dengan China Investment Corporation (CIC) melalui Country Forest Limited, Dileep menjelaskan bahwa sudah dilakukan restrukturisasi atas utang tersebut. Dari pokok utang sebesar USD1,3 miliar beserta bunga 19 persen per tahun, tahap pertama dilakukan pembayaran pokok utang dan bunga dengan menggunakan 19 persen saham anak usaha, PT Kaltim Prima Coal (KPC) atau setara USD950 juta pada Oktober 2013 sehingga sisa utang menjadi USD1.037 juta.
Promo Terbaru di Bareksa
Kemudian utang tersebut kembali dibayar dengan pengalihan 42 persen saham anak usaha yakni PT Bumi Mineral Resources Tbk (BRMS) atau setara dengan USD257 juta. Serta juga dengan saham Bumi Resources senilai USD150 juta pada saat penerbitan saham baru dengan mekanisme right issue akhir Juni lalu sebanyak 6,9 miliar saham BUMI atau setara dengan 18,8 persen kepemilikan Bumi Reseources.
Sisa utang pokok dan bunga kepada CIC tinggal USD632 juta yang seharusnya jatuh tempo pada September 2015 diperpanjang hingga jangka waktu 3 tahun sejak realisasi proposal restrukturisasi Juli lalu dan bunga diturunkan menjadi hanya 6,7 persen per tahun.
Bumi Reseources juga memiliki utang dengan Castleford Investment Holding sebesar USD150 juta yang akan jatuh tempo pada November 2014, namun manajemen telah berhasil merestrukturisasi dengan mengalihkan 6,9 miliar saham BUMI atau setara dengan 18,8 persen kepemilikan Bumi Reseources juga pada saat penerbitan saham baru dengan mekanisme right issue akhir Juni lalu.
Pada November 2014 juga Bumi Reseources harus membayar kupon sebesar USD36 juta untuk obligasi Guaranteed Senior Secured Notes dengan jumlah pokok sebesar USD300 juta (November 2016).
Pinjaman dari perbankan yang harus dibayar Bumi Resources dalam waktu dekat dan diminta untuk dilakukan restrukturisasi sebesar USD834 juta diantaranya, pinjaman dari Credit Suisse senilai USD117,5 juta (November 2014), pinjaman dari Deutsche Bank senilai USD62,5 juta (November 2014), pinjaman dari UBS senilai USD54 juta (April 2015), dan USD600 juta dari China Development Bank (Februari 2016).
Untuk pembayaran bunga beserta pokok utang obligasi dan pinjaman bank yang akan jatuh tempo, Dileep menyampaikan manajemen sudah memberikan proposal untuk meminta perpanjangan waktu dan penurunan tingkat bunga agar lebih efisien kepada kreditur. "Masih dalam proses penyelesaian."
Sebelumnya juga Bumi Resources telah berhasil melakukan restrukturisasi atas obligasi konversi sebesar USD375 juta yang seharusnya jatuh tempo pada Agustus lalu. Sehingga diperpanjang jatuh temponya hingga April 2018 dan menurunkan tingkat kupon dari 9,25 persen per tahun menjadi 6 persen per tahun.
Sisa utang bank jangka panjang Bumi Resources saat ini senilai USD678 juta berasal dari pinjaman Axis Bank senilai USD135 juta (Agustus 2015), dua pinjaman dari Credit Suisse senilai masing-masing USD349 juta dan USD114 juta (Juni 2017). Kemudian juga terdapat pinjaman dari RBI senilai USD80 juta (Juni 2017). (NP)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.