BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Apa Pandangan Analis Menyangkut Pemaparan Platform Ekonomi J

Bareksa05 Juni 2014
Tags:
Apa Pandangan Analis Menyangkut Pemaparan Platform Ekonomi J
Calon Presiden Joko Widodo memberi pemaparan platform ekonomi di Jakarta, Rabu (4/6). Jokowi menganalisi permasalahan ekonomi di Indonesia dari masalah pertanian hingga pertahanan yang memberi dampak terhadap perekonomian nasional. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)

Target-target ekonomi perlu lebih dipertajam

Bareksa.com - Mengacu kepada hasil paparan ekonomi oleh Jokowi Rabu, 4 Juni 2014, Arga Samudro, analis Bahana Securities dan Lucky Bayu, analis Danareksa Sekuritas memberikan pendapatnya kepada Bareksa.com mengenai beberapa program Jokowi dalam Pilpres 2014.

Mengenai keseluruhan program Jokowi, Arga mengomentari bahwa sejumlah program tersebut perlu untuk ditajamkan melalui target-target yang lebih jelas terutama mengenai subsidi BBM, jika ingin dikurangi harus jelas arah serta implementasinya. Sedangkan Lucky setuju 80 persen terhadap sejumlah program Jokowi yang telah dipaparkan dengan program kurikulum yang diunggulkan.

Mengambil dari intisari pidato Jokowi, Arga menilai bahwa sejumlah programnya sudah cukup menyentuh aspek dalam kenegaraan. Arga sendiri sependapat dengan pendekatan Jokowi dalam hal Birokrasi karena melihat yang sudah diimplementasikan ke Solo dan DKI Jakarta untuk memudahkan prosedur birokrasi sepeti penggelontoran expenditure melalui online. Sehingga, jika nanti Jokowi terpilih sebagai Presiden bisa membagi tugas dengan Jusuf Kalla, dengan Jokowi yang lebih terfokus ke capable people management dan Jusuf Kalla yang akan lebih mengawasi perekonomian.

Promo Terbaru di Bareksa

Dari sisi sektor energi, menurut Arga, target untuk meng-convert dari BBM ke Gas yang sebelumnya sudah pernah dilakukan juga harus lebih jelas targetnya itu seperti apa karena eksplorasi tambang cukup sulit dan membutuhkan modal yang besar, risiko yang tinggi, serta membutuhkan intervensi dari Pemerintah sendiri untuk masalah pendanaan.

Terkait target di sektor infrastruktur mengenai pembangunan tol di laut, Arga menilai jika hal ini tergolong ambisius, entah apakah itu adalah impian Jokowi atau memang merupakan proyek yang feasible. Sebagai contoh pembangunan jalan antara Selat Sunda yang lebih kecil saja, feasibility study nya butuh waktu bertahun-tahun. Arga berpendapat, untuk saat ini sebaiknya adalah memperkuat industri kapal dan pelabuhan terlebih dulu. Hal ini juga sama dengan target rel kereta double track, menurutnya harus lebih merata dulu pembangunan jalan rel kereta sebagai tarnsportasi darat yang menunjang pertumbuhan ekonomi di sejumlah sentral kota seperti contohnya di daerah Sumatera dan Sulawesi.

Sejalan dengan Arga, menanggapi program Jokowi untuk membangun tol laut, Lucky mengatakan jika saat ini yang harus diperbaiki adalah sarana dan prasarana darat dulu karena memang belum merata dan lebih dominan di Pulau Jawa. Selanjutnya baru membangun transportasi yang terintegrasi antar pulau, sehingga saling terhubung. Dan terakhir baru memikirkan sarana laut dan sebagainya. Sehingga, jika transportasi sudah lebih terintegrasi, maka dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta mendorong pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen.

Lalu, program yang menurut Lucky paling penting adalah mengenai kurikulum pendidikan, apa yang akan dilakukan Jokowi cukup fundamental karena mengedepankan kompetisi pembangunan Negara. Dengan metode penanaman karakter sejak SD tersebut, bangsa Indonesia diperkirakan akan lebih dinamis, meningkatkan daya saing, serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di kisaran 6-7 persen. Seperti Amerika Serikat yang mengadakan pelatihan-pelatihan untuk para kader dalam suatu bidang tertentu.

Untuk target sektor energi, Lucky juga menilai hal ini kurang efektif karena membutuhkan perhitungan yang lebih jauh. Ia mengatakan lebih baik melanjutkan program Jusuf Kalla ketika beliau menjabat sebagai Wakil Presiden, yaitu memproduksi tabung gas 3kg yang lebih memberikan akses kepada masyarakat untuk menggunakan gas. (NP)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua