BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Di Tengah Ketidakpastian Politik, Apakah Saham ASII Layak Be

Bareksa22 Mei 2014
Tags:
Di Tengah Ketidakpastian Politik, Apakah Saham ASII Layak Be
Workers inspect a Datsun Go+ at an assembly line at a Nissan Indonesia - (Reuters/Beawiharta)

Diluar valuasi ASII menarik akibat sentimen negatif politik, investor juga perlu mewaspadai turunnya permintaan otomotif

Bareksa.com - Setelah adanya perkiraan hasil koalisi yang dibuat para analis saham yang membentuk sentimen negatif karena sebagian besar menyimpulkan walaupun Jowoki berhasil menjadi Presiden namun tetap akan kesulitan mengambil kebijakan karena tidak mendominasi suara parlemen. Salah satu yang mendorong penurunan IHSG pada Selasa 20 Mei 2014 lalu adalah saham PT Astra International Tbk (ASII) yang merupakan saham dengan kapitalisasi terbesar keempat . Lalu apakah ini saat yang tepat bagi investor untuk mengambil kesempatan melakukan pembelian atas koreksi yang terjadi pada saham ASII?

Ketika pencalonan Jokowi sebagai Presiden diumumkan pada 14 Maret 2014 lalu, harga saham ASII meningkat 9,69 persen dari 12 Maret 2014 sampai 17 Maret 2014. Namun hingga 21 Mei 2014 kemarin, return saham ASII dari 12 Maret 2014 turun menjadi hanya 3,81 persen.

Grafik Return Harga ASII

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration

Sumber : Bareksa.com

Jika kita telaah dari segi fundamental, bulan ini divisi otomotif ASII kembali mengalami tekanan. Data resmi penjualan mobil bulan April dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengkonfirmasikan terjadi perlambatan diluar perkiraan untuk penjualan kendaraan roda empat ASII di pasar. Penjualan mobil ASII, yakni merek Toyota, Daihatsu, UD Trucks, Isuzu, dan Peugeot, di bulan April 2014 ini hanya sebesar 57.557 unit, turun 1 persen dibandingkan Maret 2014 sebesar 58.011 unit dan juga turun 1 persen dibandingkan dengan bulan April 2013 lalu. Namun dar segi pangsa pasar hampir tidak ada perubahan dimana pangsa pasar ASII bulan April 2014 mencapai 54 persen sedangkan pada Desember 2013 lalu hanya 53 persen. Toyota berkontribusi paling besar dalam penjualan ASII yakni 39.420 unit atau mencapai 68,49 persen seperti dalam tabel berikut.

Tetapi penurunan tersebut masih lebih baik karena jika dilihat dari total penjualan mobil nasional pada April 2014 hanya sebesar sebanyak 106.811 unit, turun 6 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan dan naik 4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan tahunan tersebut di tolong oleh penjualan merek Honda, sehingga jika merek Honda dan merek yang dimiliki ASII dikeluarkan dari total penjualan tersebut, maka jika dibandingkan dengan tahun lalu penjualan mobil turun 3 persen. Artinya penjualan mobil ASII yang turun 1 persen dibandingkan tahun lalu, masih lebih baik jika dibandingkan dengan pesaingnya.

Tabel perbandingan penjualan mobil nasional dengan penjualan mobil dari ASII

Illustration

Sumber : Gaikindo, diolah Bareksa.com

Namun jika kita telaah lebih dalam, walaupun dari segi volume penjualan masih bertahan, namun dari segi rata-rata harga jual mengalami penurunan disebabkan kontribusi pertumbuhan volume terbesar berasal dari penjualan mobil LCGC (Low Cost Green Car) . Dan penjualan LCGC juga mendorong adanya persaingan harga di pasar seperti diakui oleh Direktur ASII, Prijono Sugiarto. Dan hal ini membuat margin laba bersih ASII. Berdasarkan laporan yang kami pelajari, hasil wawancara dengan beberapa dealer Toyota, mereka memberikan diskon 8-11 persen.

Sementara itu kinerja dari sektor agribisnis ASII mengalami peningkatan terutama disebabkan oleh naiknya harga CPO, sedangkan sektor kontraktor pertambangan berhasil meningkatkan volume produksi batubara. Prijono memperkirakan bahwa peningkatan kompetisi di pasar mobil dan lemahnya harga batu bara akan terus berlanjut pada tahun 2014.

Mengenai rekomendasi, investor diharapkan mempertimbangkan akan adanya tekanan jangka pendek untuk saham sektor otomotif yang disebabkan ketatnya tingkat likuiditas di pasar karena kekhawatiran atas hasil pemilu dan dari segi fundamental juga investor perlu mewaspadai melambatnya permintaan pembelian otomotif. Untuk ASII sendiri, harga saham saat ini (21/05) Rp7.500 mengimplikasikan PER 2014 sebesar 14,7 x dan Price Book to Value (PBV) 2014 2,77 x .

Illustration

Sedangkan jika dilihat jangka panjang, valuasi saham ASII saat ini undervalue jika dibandingkan dengan rata-rata valuasi selama 3 tahun ini seperti yang diperlihatkan dalam analisa menggunakan grafik Price Earning Band di Bareksa.com. Sehingga saham ASII bisa menjadi salah satu pilihan investasi jika terjadi penurunan dalam akibat sentimen negatif Pemilu.

Grafik Price Earning Band

Illustration

Sumber : Bareksa.com

*Sigma Kinansih merupakan analis Bareksa.com

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua