Merasakan resep mujarab Kalbe Farma
Dengan beroperasinya pabrik ini, produksi dalam negeri akan menggantikan impor secara bertahap
Dengan beroperasinya pabrik ini, produksi dalam negeri akan menggantikan impor secara bertahap
Bareksa.com - Pendapatan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencatat pertumbuhan sepanjang 2013 sekitar 17,3% menjadi Rp16 triliun, dengan laba bersih naik 10,7% menjadi Rp1,9 triliun.
Analis Samuel Sekuritas Tiesha Narada Putri menuturkan, pada kuartal IV 2014, pendapatan dan laba bersih perseroan masing-masing naik sebesar 13,5% dan 24,6%.
Laba bersih 2013 berada 9% di atas estimasi Samuel seiring dengan pertumbuhan biaya produksi yang lebih rendah dari proyeksi Samuel. Kendati demikian, pendapatan in-line mewakili 101% dari estimasi Samuel.
Promo Terbaru di Bareksa
"Kinerja audited in-line dengan kinerja unaudited yang diumumkan pada Februari ini," tutur Tiesha.
Divisi Nutritional mencatatkan pertumbuhan yang pesat selama dua tahun berturut-turut (26% di 2013 dan 24% di 2012) didukung oleh pertumbuhan volume, di antaranya dari brand Zee yang mengalami peningkatan pangsa pasar menjadi 5,5% di 2013 (versus 3,7% di 2012).
"Kami memproyeksi Nutritional akan tumbuh 23% tahun ini seiring peluncuran produk baru serta ekspansi KLBF di negara-negara tetangga (Filipina, Myanmar dan Vietnam)," terangnya.
KLBF membukukan forex gain sebesar Rp 529 juta tahun lalu (versus forex loss sembilan bulan pertama tahun lalu Rp37,5 miliar) seiring peningkatan porsi kas dalam dolar AS dari 5% (US$37,8 miliar) dari total kas per 30 September 2013 menjadi 21% (US$48,6miliar) per 31 Desember 2013.
Meskipun demikian, forex gain mengalami penurunan dari 2012 (Rp19,8 miliar) sehingga menyebabkan penyusutan net margin pada tahun lalu.
Pabrik obat kanker (onkologi) KLBF akan mulai beroperasi di kuartal III 2014 dan menyumbang 2,4% dari pendapatan KLBF.
Dengan beroperasinya pabrik ini, produksi dalam negeri akan menggantikan impor secara bertahap dengan harga jual yang lebih rendah 30-40% dan gross margin 65-70% (versus margin segmen prescription 60%).
Perusahaan menargetkan pertumbuhan 20-25% p.a. dan berencana mengekspor produk ini ke negara-negara ASEAN beberapa tahun mendatang.
"Kami mempertahankan rekomendasi beli untuk KLBF dengan target harga Rp1.600 yang mencerminkan 34 kali 2014 dan menawarkan 6% potensi upside," tuturnya.
Kini, KLBF diperdagangkan pada 30 kali PE 2014, 4% premium dari rata-rata sektornya. Kuatnya pricing power KLBF, kinerja keuangan yang solid, serta tingginya potensi pertumbuhan sektor farmasi di Indonesia menjustifikasi premium KLBF terhadap perusahaan sejenis. (Sumber : Antaranews.com)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.