RI belum butuh uang baru, tapi uang berkualitas
BI wajib memperbaiki kualitas uang lama supaya tidak mudah dipalsukan
BI wajib memperbaiki kualitas uang lama supaya tidak mudah dipalsukan
Liputan6.com - Rencana pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menerbitkan uang baru berlabel Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ditentang Pengamat Valas, Farial Anwar.
Dia mendesak supaya Bank Sentral menunda realisasi pencetakan uang baru tersebut. "Tujuannya apa sih mengeluarkan uang baru?. Ditunda saja, wong nggak ada kepentingannya juga. Memang warga sudah bosan dengan uang lama?," tegas dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Promo Terbaru di Bareksa
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.