BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Pemerintah pelajari dampak penerapan SVLK impor kayu

08 Februari 2014
Tags:
Pemerintah pelajari dampak penerapan SVLK impor kayu
Sejumlah delegasi Indonesia, yang dipimpin oleh Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi dan Aljazair yang dipimpin oleh Mustapha Benbada ketika pertemuan bilateral Indonesia dengan Aljazair di Nusa Dua, Bali - (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Langkah itu diambil karena pemerintah tidak menginginkan dunia industri kekurangan bahan baku

IQPlus - Pemerintah tengah mempelajari dampak dari rencana penerapan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) untuk importasi produk-produk berbasis kayu khususnya terhadap dunia industri di dalam negeri.

"Kita sedang mempertimbangkan, sebenarnya sudah kita persiapkan, namun juga harus dipelajari apa dampaknya karena kita tidak mau industri dalam negeri kekurangan bahan baku," kata Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, di Jakarta, Jumat.

Bayu mengatakan, langkah itu diambil karena pemerintah tidak menginginkan dunia industri kekurangan bahan baku jika nantinya sistem tersebut diberlakukan.

Promo Terbaru di Bareksa

"Kita tidak mau industri dalam negeri kekurangan bahan baku, bukan dalam konteks kayunya, bukan dalam kontek pulp-nya, tapi untuk produk-produk kayu dan produk lainnya yang jika ditelusuri juga membutuhkan SVLK," kata Bayu.

Pemerintah sendiri saat ini juga tengah mematangkan aturan penerapan SVLK untuk produk-produk berbasis kayu yang diimpor setelah beberapa waktu lalu menerapkan sistem tersebut untuk ekspor produk serupa ke Uni Eropa.

Jika kebijakan tersebut diterapkan, maka negara-negara seperti China, Norwegia dan Italia harus menganut sistem tersebut pada saat melakukan ekspor produk kayu ke Indonesia.

Salah satu langkah pemerintah untuk memperkenalkan sistem tersebut ke negara eksportir antara lain melalui Mutual Recognition Agreement (MRA) agar sistem yang baru dimiliki oleh Indonesia tersebut bisa diakui oleh negara-negara lain.

Sementara untuk ekspor produk kayu dari Indonesia khususnya ke Uni Eropa, pemerintah telah menerapkan SVLK yang merupakan sertifikat jaminan legalitas kayu untuk memberikan kepercayaan publik melalui jaminan lacak balak kayu, bahwa pasokan kayu berasal dari sumber yang legal dan memenuhi persyaratan peraturan yang sah (legal compliance).

Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah juga menginginkan adanya sistem yang sama untuk produk-produk kayu yang akan masuk ke Indonesia.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua