IQPlus - Meskipun masih dibayangi pertumbuhan ekonomi yang melambat, namun sector konstruksi tetap menarik bagi perbankan untuk menyalurkan kreditnya. Sebab itu, bukan hanya bank umum saja yang membidik sector ini, namun bank syariah juga mulai menggarapnya.

Seperti yang dilakukan Bank BNI Syariah yang mulai gencar menggarap sector konstruksi mulai tahun 2014 ini. Salah satu bidikanya adalah para developer baik skala kecil, menengah dan besar.

A Prita Ardiati, Pimpinan Cabang BNI Syariah Cabang Dharmawangsa, Surabaya mengatakan Senin, pembiayaan konstruksi merupakan produk terbaru untuk memacu penyaluran kredit. Besarannya bergantung dari proyek yang dibiayai. Untuk skala kecil, maksimal hanya Rp 5 miliar. Namun untuk level menengah atau lebih bisa lebih dari Rp 5 miliar.

“Untuk developer, pembiayaan tersebut bisa dipakai untuk membangun rumah contoh atau membangun fasilitas diperumahan yang akan dikembangkan,” kata Prita Ardiati.

Dijelaskan, selama ini penyaluran kredit banyak dipakai untuk kegiatan produktif, sekitar 70 persen seperti untuk beragam bisnis, UKM serta konstruksi. Sisanya baru dipakai untuk konsumtif. Januari lalu, BNI Syariah Dharmawangsa telah menyalurkan kredit konstruksi terhadap tiga pengusaha dengan nilai masing-masing Rp5 miliar lebih.

“Kami optimis, terobosan baru ini bisa meningkatkan pertumbuhan pinjaman seperti yang dianjurtkan BI,” tandasnya.