Penjualan bulanan menurun, bisakah Astra capai target penjua
Produk Honda masih merajai pasar motor domestik. Penjualan mobil ditopang mobil murah LCGC.
Produk Honda masih merajai pasar motor domestik. Penjualan mobil ditopang mobil murah LCGC.
Bareksa.com - Data penjualan kendaraan roda empat untuk bulan November 2013 telah dirilis, yakni sebesar 104.825 unit atau turun 6 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, bila dilihat angka total penjualan Januari-November 2013, penjualan kendaraan roda empat secara grosir mencapai 1,1 juta unit, atau naik 10 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, penjualan retail di periode tersebut pada tahun ini mencapai 94 ribu unit.
Data penjualan kendaraan roda dua menunjukkan tren yang sama. Data penjualan November 2013 menurun sebesar 689 ribu unit atau turun 4 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, total penjualan dari Januari 2013 adalah sebesar 7,2 juta unit atau meningkat 9 persen year on year.
Peter P. Sutedja, analis CIMB Securities (YU), menilai pangsa pasar Toyota dan Daihatsu sebetulnya mengalami kenaikan dari Oktober, yang sebesar 53 persen, menjadi 55 persen pada November. Sementara untuk pangsa pasar motor Honda menurun, dari 62 persen di Oktober, menjadi 61 persen pada November. Hingga November 2013 pertumbuhan penjualan kendaraan roda dua melebihi 2 persen dari perkiraan Peter. Sementara untuk kendaraan roda empat sejalan dengan proyeksi, yakni 9 persen. Pertumbuhan penjualan kendaraan roda empat ini ditopang oleh penjualan mobil murah LCGC (low cost green car).
Promo Terbaru di Bareksa
Penurunan angka penjualan mobil month on month selama dua bulan terakhir, menurut Peter, disebabkan dua faktor. Yang pertama adalah kanibalisasi di segmen mobil kota atau karena permintaan yang melemah. Faktor kedua, kebijakan Bank Indonesia menaikkan suku bunga dan uang muka kredit kendaraan tampaknya juga ikut menyebabkan permintaan mobil melemah. Seperti diketahui, penjualan mobil secara kredit berkontribusi 60-70 persen dari total penjualan.
Penurunan penjualan ini menyebabkan marjin perseroan juga ikut melorot.
Untuk kendaraan roda dua yang diproduksi PT Astra International Tbk (ASII), berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) sebagaimana dikutip Investor Daily, Honda masih merajai pasar motor domestik dengan angka penjualan 4.357.660 unit. Ketua Bidang Komersial AISI, Sigit Kumala, yang juga adalah CEO PT Astra International Tbk-Honda Sales Operation, menyatakan konsumen mampu menyerap kenaikan bunga kredit pembelian motor rata-rata sebesar 2 persen pada Oktober 2013. Perusahaan pembiayaan (multifinance) memutuskan menaikkan bunga kredit menyusul kenaikan BI Rate hingga ke level 7,5 persen.
Dalam pandangan Sigit, keberadaan sepeda motor masih dibutuhkan masyarakat, karena biaya penggunaannya lebih murah dibandingkan angkutan umum. Menurutnya, selama kondisi infrastruktur dan angkutan umum nasional belum membaik, penjualan sepeda motor bakal tetap meningkat atau minimal stabil. Hingga akhir tahun, Sigit memperkirakan penjualan motor berkisar 7,6-7,7 juta unit, atau lebih tinggi dari proyeksi AISI sebesar 7,3-7,5 juta unit.
Ferry Wong, analis Citi Group Indonesia, berpandangan optimistis. Ia mengatakan sektor otomotif -- penjualan kendaraan roda dua dan roda empat -- akan tumbuh sebesar 8-10 persen pada tahun 2014 mendatang. Hal ini didukung oleh peningkatan penjualan mobil LCGC. Di lain sisi, dia mengingatkan bahwa Astra sedang menghadapi tantangan dari kondisi makro saat ini. Kinerja perseroan ditentukan oleh keberhasilannya menghadapi sederet faktor risiko, yakni kenaikan tingkat suku bunga, volatilitas mata uang, perubahan kebijakan dan pajak, lambatnya pembangunan infrastruktur, dan persaingan dari pemain baru. (kd)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.