Banjir Angpao Saat Imlek, Sebaiknya Buat Bayar Utang, Belanja atau Investasi?
Jika Anda memilih untuk tidak menggunakannya saat ini, angpao bisa digunakan untuk menambah tabungan atau investasi
Jika Anda memilih untuk tidak menggunakannya saat ini, angpao bisa digunakan untuk menambah tabungan atau investasi
Bareksa.com - Tahun Baru Imlek adalah salah satu perayaan yang paling ditunggu oleh masyarakat keturunan Tionghoa di seluruh dunia. Pasalnya, saat Imlek ada tradisi berbagi angpao, yaitu bingkisan dalam amplop merah.
Biasanya, angpao berisi sejumlah uang sebagai hadiah menyambut Tahun Baru Imlek atau perayaan lainnya. Jika Anda termasuk yang menerima angpao, apakah sudah punya rencana akan dimanfaatkan untuk apa angpao tersebut?
Branding and Communication Strategist MiPower by Sequis Ivan Christian Winatha mengatakan, 'banjir’ angpao memang menyenangkan, tetapi jika tidak bijak mengaturnya maka angpau dapat habis dalam waktu yang cepat.
Promo Terbaru di Bareksa
Karena itu, Ivan menyarankan agar melihat angpao bukan sebagai dana untuk dihambur-hamburkan, tetapi menjadi dana tambahan untuk mencukupi kebutuhan saat ini atau dana cadangan masa depan.
Namun apabila ingin menggunakan angpau saat ini, Ivan menyarankan untuk menelusuri dulu pengeluaran apa yang harus segera dibayar atau kebutuhan apa yang harus segera dipenuhi dengan memanfaatkan angpau tersebut.
Memanfaatkan Angpao
Misalnya, Anda bisa memanfaatkan angpau untuk melunasi kartu kredit, membayar tagihan uang kos, membayar cicilan motor, dan sebagainya. Namun, jika tidak ada pengeluaran mendesak yang harus dilunasi maka uang angpao sebaiknya jangan digunakan.
"Jadikan uang angpao tersebut sebagai dana investasi," jelas dia dalam keterangan resmi, Kamis (11/2).
Menurut Ivan, apabila Anda memilih untuk tidak menggunakannya saat ini, tentu sangat baik karena angpao bisa digunakan untuk menambah tabungan atau investasi. Instrumen investasi juga bisa disesuaikan dengan tujuan investasi dan risiko masing-masing.
Anda bisa memilih investasi di Reksadana atau saham apabila memiliki tujuan jangka panjang. Selain itu, Anda juga bisa berinvestasi di obligasi ritel atau instrumen pasar uang lainnya untuk jangka pendek.
"Dengan catatan, maka Anda yang masih pemula, jangan berfokus pada keuntungan semata, tetapi pelajari dulu risikonya karena investasi selalu berkaitan dengan keuntungan dan risiko," kata Ivan.
Prinsip Pareto
Hal lainnya yang Ivan sarankan adalah dengan mempraktekkan prinsip Pareto, yaitu 80:20. Artinya, 80 persen dari dana yang dimiliki untuk biaya hidup saat ini dan 20 persen untuk tabungan masa depan. Prinsip ini sangat baik untuk diterapkan karena dapat melatih hidup hemat, tidak boros, serta memiliki kesempatan mempersiapkan masa depan.
Cara paling mudah untuk mulai berbenah keuangan agar dapat mempraktekkan prinsip Pareto adalah menilik kembali kebiasaan dalam melakukan pengeluaran. Lalu pertimbangkan apakah pengeluaran itu bisa ditunda, dibatalkan, atau dikurangi.
Contohnya, apakah langganan mendengar musik online adalah keinginan atau kebutuhan. Solusinya, bisa berbagi akun langganan dengan teman sehingga bisa menekan pengeluaran Anda.
“Menyempatkan waktu untuk belajar cara menggunakan uang akan membantu kita lepas dari jerat utang, membantu kita tidak terikat pada utang, dan semakin bijak mengelola keuangan. Jika pengeluaran banyak maka gunakan skala prioritas. Dengan demikian, Anda pun jadi tahu mana yang benar merupakan kebutuhan dan mana yang hanya keinginan,“ tambah Ivan.
(K09/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.