Tak Ingin Bangkrut Gara-gara Investasi Bodong? Perhatikan Empat Faktor Ini
Belakangan marak diberitakan aplikasi investasi ilegal Vtube yang sebenarnya sudah dilarang Satgas sejak Juni 2020
Belakangan marak diberitakan aplikasi investasi ilegal Vtube yang sebenarnya sudah dilarang Satgas sejak Juni 2020
Bareksa.com - Akhir-akhir kembali marak diberitakan investasi ilegal Vtube, aplikasi yang dikembangkan oleh PT Future View Tech sebuah perusahaan yang bergerak di bidang periklanan. Aplikasi ini memberikan iming-iming cuma nonton iklan di Vtube bisa dapat duit.
Padahal kegiatan usaha bisnis Vtube sudah dilarang Satuan Tugas Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang Penghimpunan Dana Masyarakat dan Pengelolaan Investasi (Satgas Waspada Investasi) sejak Juni 2020 lalu. Namun hingga kini member lama Vtube masih getol merekrut baru
Ketua Satgas Waspada Investasi, Tongam L Tobing menyampaikan ada sejumlah penyebab mengapa kasus investasi bodong atau investasi ilegal, masih nampak marak. Nah berikut sejumlah faktor pendorong maraknya investasi bodong yang dirangkum Bareksa dari penjelasan Tongam:
Promo Terbaru di Bareksa
1. Tergiur Imbah Hasil Tinggi
Tongam mengatakan salah satu penyebab masih adanya investasi bodong karena para pelaku melihat adanya masyarakat mudah tergiur imbal hasil tinggi. Makanya kami menyampaikan kalau ada penawaran investasi yang sangat menggiurkan, memberikan imbal hasil tinggi, iming-iming cepat kaya tanpa risiko maka cek 2 L yakni legal dan logis.
Tanyakan legalitasnya, yakni pertanyakan izin badan hukumnya kalau dia PT dan begitu juga jika dalam bentuk koperasi. Kemudian tanyakan izin kegiatannya dan izin produknya. Kalau tidak ada, jangan diikuti.Kemudian kedua, pertanyakan logisnya.
Para pelaku biasanya selalu memberikan iming-iming memberikan imbal hasil yang sangat tinggi, cepat dapat uang, dan tanpa risiko.
"Makanya, kita perlu terus melakukan edukasi kepada masyarakat. Sebagian memang masyarakat kita kurang teredukasi mengenai produk-produk jasa keuangan, walaupun tingkat pendidikannya tinggi," kata Tongam kepada Bareksa pada sebuah kesempatan
2. Penggunaan Tokoh
Penyebab lain investasi bodong masih berlangsung adalah penggunaan tokoh agama, tokoh masyarakat, selebriti, atau tokoh berpengaruh, dalam mempromosikan investasi ilegal. Dalam hal ini, masyarakat dibuat yakin kalau tokoh-tokoh ini juga sudah ikut dengan mereka.
Padahal, pada banyak di antara mereka atau tokoh-tokoh yang tidak menyadari bahwa mereka digunakan sebagai alat untuk promosi dan tidak mengetahui bahwa kegiatan investasi itu ilegal.
3. Terkesima Testimoni
Tongam menyampaikan masyarakat diharapkan untuk mengecek lebih dahulu testimoni-testimoni yang bisa melahirkan masalah. Seumpamanya ada yang menawarkan mobil dan tetangga kita ada yang bisa mendapatkan, tentunya akan kita iri juga dan akhirnya bisa membuat kita ikutan.
Jadi sebenarnya, jangan ada keserakahan dalam berinvestasi karena kegiatan-kegiatan yang tidak rasional bisa membuat orang bermimpi.
4. Dampak Lain Kemajuan Teknologi Informasi
Kemajuan teknologi informasi sangat memudahkan setiap orang membuat aplikasi, situs web dengan mudah, dan juga membuat penawaran-penawaran melalui media sosial dan di sisi lain, masyarakat juga dapat dengan mudah mengakses dan menerima tawaran-tawaran investasi. Tak ayal, banyak investasi ilegal berbasis teknologi informasi yang menjual aplikasi misalnya penawaran robot trading, yang menyebutkan kita tidur saja bisa dapat untung.
Tongam mengatakan "investasi dibutuhkan untuk membangun negara. jadi pilih kegiatan-kegiatan investasi yang benar ya. Bisa dalam bentuk di bank, deposito, saham, reksadana, atau obligasi pemerintah."
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.