Bareksa.com - Bareksa adalah marketplace finansial dan investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang telah mendapat lisensi resmi sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dari Otoritas Jasa Keuangan sejak 2016. Marketplace Bareksa menjual produk reksa dana terlengkap dari manajer investasi yang terpercaya di Indonesia dan menguasai pangsa pasar jumlah investor reksa dana di Indonesia.​​

Dengan reputasi dan lisensi yang telah diterima oleh Bareksa ini, wajar bila Bareksa menjadi platform dan aplikasi pilihan investasi bagi masyarakat. Akan tetapi, ada pihak yang menyalahgunakan dan mengatasnamakan Bareksa untuk kepentingan sendiri, bahkan melakukan penipuan.

Berikut sejumlah modus penipuan yang dilakukan oleh oknum menggunakan akun palsu yang mengatasnamakan Bareksa.

Modus Penipuan

1. Titip Dana

Di salah satu akun Telegram palsu yang mencatut nama Bareksa, member diminta untuk menitipkan sejumlah dana (DP) untuk digunakan oknum melakukan perdagangan saham, aset kripto dan lainnya. Member dijanjikan keuntungan pasti hingga 40 persen bila sudah menitipkan dana. Namun, setelah berapa lama, ketika member ingin menarik dananya tidak bisa dengan berbagai alasan.

2. Keuntungan Pasti Besar

Oknum penipu dalam grup Telegram palsu menjanjikan 100 persen keamanan aset. Bila member menanamkan modal dengan transfer ke rekening pribadi sang admin, dijanjikan keuntungan pasti hingga 100 persen. Namun, ketika member ingin mengambil keuntungan, tidak bisa ditarik semuanya.

3. Kontrak Dana

Dalam grup Telegram palsu yang mencatut nama Bareksa, oknum menawarkan berbagai pilihan kontrak dengan nilai minimal yang harus ditransfer. Setiap kontrak itu ada waktu tunggu sekitar seminggu, dan dana yang ditanam dijanjikan akan kembali dua kali lipat. Tetapi, saat waktu yang dijanjikan, dana member tidak dikembalikan.

Menanggapi banyaknya akun palsu dan berbagai modus penipuan yang menyalahgunakan nama Bareksa di Telegram, Bareksa secara rutin melaporkan akun-akun palsu tersebut kepada Kementerian Kominfo, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pihak Telegram Indonesia.

Tips Hindari Penipuan

Pada saat yang sama, masyarakat diimbau agar lebih waspada, jangan sampai terjebak. Pertama, pastikan setiap transaksi untuk investasi reksadana, maupun Surat Berharga Negara (SBN) dilakukan melalui platform web dan aplikasi resmi Bareksa.

Kedua, jangan pernah mengirimkan atau transfer dana ke rekening pribadi oknum. Sebab, transaksi reksadana pasti menggunakan rekening dengan nama produk reksadana tersebut. Adapun investasi SBN menggunakan kode billing, yang akan langsung masuk ke penerimaan negara, dan investor akan menerima bukti berupa Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN).

Ketiga, jangan pernah membagikan juga data pribadi kepada oknum dan media sosial palsu. Untuk bergabung dengan komunitas Bareksa (Bareksa Community), investor harus mendaftar untuk mendapatkan undangan ini melalui aplikasi Bareksa. Klik menu Bareksa Community di dalam aplikasi Bareksa untuk mendaftarkan akun dan nomor handphone kamu.

Keempat, untuk mendapatkan informasi terkini (update) mengenai Bareksa dan investasi, masyarakat bisa mengakses media sosial resmi Bareksa yang sudah terverifikasi (centang biru).

Media Sosial Resmi Bareksa

• Instagram: @bareksa_com
• Facebook Page Bareksa: Bareksa
• Twitter: @bareksacom
• Youtube: Bareksa
• Linkedin Page - Bareksa: Bareksa.com (PT Bareksa Portal Investasi)
• Linkedin Bareksa - Personal: Bareksa.com
• TikTok: @bareksa_com
• Telegram Channel: Bareksa Community (Private/join by invitation (search : Bareksa Community))
• Facebook Group Bareksa: Bareksa Community - Belajar Investasi Online

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.