BeritaArrow iconBareksa NavigatorArrow iconArtikel

Bareksa Insight : IHSG Stabil di Atas 7.000, Cermati Reksadana Ini

Abdul Malik04 April 2022
Tags:
Bareksa Insight : IHSG Stabil di Atas 7.000, Cermati Reksadana Ini
Ilustrasi lonjakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) seiring prospek positif ekonomi nasional dan derasnya arus dana asing masuk ke pasar saham, sehingga turut mendongkrak kinerja reksadana dan SBN. (Shutterstock)

Investor juga memantau potensi resesi akibat pembalikan kurva imbal hasil obligasi dan data ekonomi AS dalam beberapa bulan ke depan

Bareksa.com - Menutup bulan Maret 2022, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kinerja positif sekitar 2,7 persen dalam sebulan terakhir dan sempat menyentuh level tertinggi di 7,099. Pada 31 Maret 2022, IHSG berada di level 7.071.

Memasuki April 2022, IHSG kembali ditutup menguat sekitar 0,1 persen di level 7.078,76. Penguatan pasar saham menopang kenaikan tipis mayoritas reksadana saham dan reksadana indeks.

Menurut analisis Bareksa, untuk bulan ini, investor masih mengamati efek dari kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 11 persen, serta kenaikan harga bahan bakar minyak terhadap konsumsi masyarakat.

Promo Terbaru di Bareksa

Sementara itu, analisis Bareksa menilai, perhatian investor obligasi saat ini masih tertuju pada tingginya tingkat inflasi di Amerika Serikat (AS). Investor juga menanti langkah Bank Sentral Negara Paman Sam, Federal Reserve (The Fed) terkait kebijakan suku bunga acuan serta kekhawatiran sinyal resesi.

Kondisi itu menyusul imbal hasil (yield) AS tenor pendek yang lebih tinggi dibandingkan tenor panjang, atau disebut inverted yield curve (pembalikan kurva imbal hasil).

Hal ini mempengaruhi pergerakan pasar obligasi Indonesia serta reksadana pendapatan tetap yang cenderung stagnan. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 01/04/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat tetap di level 6,8 persen pada 01 April 2022.

Baca : Bareksa Raih Pendanaan Seri C dari Grab, Kukuhkan Sinergi Grab - Bareksa - OVO

Apa yang bisa dilakukan Investor?

Analisis Bareksa melihat hari ini pergerakan reksadana saham masih akan terbatas di tengah rawannya aksi jual oleh investor, di saat IHSG kembali ingin mencoba melewati rekor tertingginya di level 7,099.

Investor bisa mencermati reksadana saham maupun reksadana indeks berbasis saham kapitalisasi besar (big caps) serta berbasis saham yang rutin membagikan dividen yield cukup besar.

Analisis Bareksa juga memperkirakan untuk kinerja reksadana pendapatan tetap akan cenderung bergerak melemah pada hari ini, mengingat investor global masih mencermati kekhawatiran resesi akibat adanya inverted yield curve dan data ekonomi AS dalam beberapa bulan ke depan.

Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa

Beberapa produk reksadana saham, reksadana indeks dan reksadana pendapatan tetap yang bisa dipertimbangkan investor dengan profil risiko agresif dan moderat adalah sebagai berikut :

Imbal Hasil 3 Tahun (per 1 April 2022)

Reksadana Pendapatan Tetap

Syailendra Pendapatan Tetap Premium: 30,9 persen
Mandiri Investa Dana Syariah : 15,39 persen

Imbal Hasil 3 Bulan (per 1 April 2022)

Reksadana Indeks

Principal Index IDX30 Kelas O : 11,29 persen
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A : 8,61 persen

Reksadana Saham

TRIM Kapital Plus : 10,25 persen
Sucorinvest Equity Fund : 5,12 persen

Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi

Investasi Sekarang

(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua