Bareksa Insight : IHSG Stabil di Atas 7.000, Cermati Reksadana Ini
Investor juga memantau potensi resesi akibat pembalikan kurva imbal hasil obligasi dan data ekonomi AS dalam beberapa bulan ke depan
Investor juga memantau potensi resesi akibat pembalikan kurva imbal hasil obligasi dan data ekonomi AS dalam beberapa bulan ke depan
Bareksa.com - Menutup bulan Maret 2022, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kinerja positif sekitar 2,7 persen dalam sebulan terakhir dan sempat menyentuh level tertinggi di 7,099. Pada 31 Maret 2022, IHSG berada di level 7.071.
Memasuki April 2022, IHSG kembali ditutup menguat sekitar 0,1 persen di level 7.078,76. Penguatan pasar saham menopang kenaikan tipis mayoritas reksadana saham dan reksadana indeks.
Menurut analisis Bareksa, untuk bulan ini, investor masih mengamati efek dari kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 11 persen, serta kenaikan harga bahan bakar minyak terhadap konsumsi masyarakat.
Promo Terbaru di Bareksa
Sementara itu, analisis Bareksa menilai, perhatian investor obligasi saat ini masih tertuju pada tingginya tingkat inflasi di Amerika Serikat (AS). Investor juga menanti langkah Bank Sentral Negara Paman Sam, Federal Reserve (The Fed) terkait kebijakan suku bunga acuan serta kekhawatiran sinyal resesi.
Kondisi itu menyusul imbal hasil (yield) AS tenor pendek yang lebih tinggi dibandingkan tenor panjang, atau disebut inverted yield curve (pembalikan kurva imbal hasil).
Hal ini mempengaruhi pergerakan pasar obligasi Indonesia serta reksadana pendapatan tetap yang cenderung stagnan. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 01/04/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat tetap di level 6,8 persen pada 01 April 2022.
Baca : Bareksa Raih Pendanaan Seri C dari Grab, Kukuhkan Sinergi Grab - Bareksa - OVO
Apa yang bisa dilakukan Investor?
Analisis Bareksa melihat hari ini pergerakan reksadana saham masih akan terbatas di tengah rawannya aksi jual oleh investor, di saat IHSG kembali ingin mencoba melewati rekor tertingginya di level 7,099.
Investor bisa mencermati reksadana saham maupun reksadana indeks berbasis saham kapitalisasi besar (big caps) serta berbasis saham yang rutin membagikan dividen yield cukup besar.
Analisis Bareksa juga memperkirakan untuk kinerja reksadana pendapatan tetap akan cenderung bergerak melemah pada hari ini, mengingat investor global masih mencermati kekhawatiran resesi akibat adanya inverted yield curve dan data ekonomi AS dalam beberapa bulan ke depan.
Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa
Beberapa produk reksadana saham, reksadana indeks dan reksadana pendapatan tetap yang bisa dipertimbangkan investor dengan profil risiko agresif dan moderat adalah sebagai berikut :
Imbal Hasil 3 Tahun (per 1 April 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
Syailendra Pendapatan Tetap Premium: 30,9 persen
Mandiri Investa Dana Syariah : 15,39 persen
Imbal Hasil 3 Bulan (per 1 April 2022)
Reksadana Indeks
Principal Index IDX30 Kelas O : 11,29 persen
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A : 8,61 persen
Reksadana Saham
TRIM Kapital Plus : 10,25 persen
Sucorinvest Equity Fund : 5,12 persen
Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.