Bareksa Insight : IMF Nilai Indonesia Aman dari Resesi, Potensi Cuan Reksadana Ini
Prediksi IMF ini bisa menjadi sentimen positif bagi pasar saham Tanah Air
Prediksi IMF ini bisa menjadi sentimen positif bagi pasar saham Tanah Air
Bareksa.com - Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan Indonesia bisa menjadi salah satu negara yang aman dari risiko resesi yang saat ini berpotensi menghantam mayoritas negara-negara di dunia seperti Amerika Serikat dan Eropa. Sebab kondisi ekonomi Indonesia dinilai masih kuat dan inflasi terjaga.
Menurut analisis Bareksa, prediksi IMF ini bisa menjadi sentimen positif bagi pasar saham Tanah Air (Indeks Harga Saham Gabungan/IHSG), serta menopang kinerja reksadana saham dan reksadana indeks.
Baca juga : Bareksa Insight : Jelang Rilis Kinerja Emiten, Siap-siap Borong Reksadana Ini
Promo Terbaru di Bareksa
Sementara itu, fluktuasi di pasar obligasi dalam jangka pendek cenderung lebih tinggi karena ketidakpastian global masih cukup besar. Analisis Bareksa memperkirakan dalam dua pekan ke depan, investor akan menanti rilis suku bunga acuan Bank Indonesia serta Bank Sentral AS The Fed (Fed Rate) yang akan semakin menentukan arah pergerakan pasar obligasi di masa mendatang.
Kondisi itu membuat pergerakan reksadana pendapatan tetap berbasis Obligasi Negara (Surat Berharga Negara/SBN) saat ini masih cenderung tertekan.
IHSG pada 18 Juli 2022 naik 0,11 persen ke level 6.659,25. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 18/07/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat di level 7,4 persen.
Lihat juga : Bareksa Insight : IHSG Naik Saat Pasar Saham Global Turun, Cuan Reksadana Ini Terbang
Apa yang bisa dilakukan Investor?
Mempertimbangkan positifnya prediksi IMF atas prospek ekonomi Indonesia di satu sisi, namun di sisi lain pasar juga bergejolak akibat sentimen kebijakan suku bunga acuan The Fed, Tim Analis Bareksa menyarankan agar investor menerapkan dua strategi berikut ini :
1. Aliran dana asing masih cukup deras keluar dari pasar saham Tanah Air dalam sebulan terakhir dan membuat pergerakan pasar saham cenderung stagnan. Investor disarankan mulai mempertimbangkan akumulasi investasi secara bertahap di reksadana saham dan reksadana indeks dengan level support IHSG saat ini di kisaran 6.500.
2. Imbal hasil (yield) acuan Obligasi Pemerintah Indonesia melemah tipis ke level 7,38 persen dan diproyeksikan masih akan cenderung tertekan hingga rapat Dewan Gubernur BI pada Kamis lusa. Investor dapat melakukan diversifikasi investasi secara selektif di reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi.
Simak juga : Bareksa Insight : Inflasi AS Juni Melesat 9,1 Persen, Apa yang Harus Dilakukan Investor?
Beberapa produk reksadana indeks, reksadana saham dan reksadana pendapatan tetap yang bisa dipertimbangkan oleh investor dengan profil risiko agresif dan moderat adalah sebagai berikut :
Imbal Hasil 1 Tahun (per 18 Juli 2022)
Reksadana Indeks
Allianz SRI KEHATI Index Fund : 18,12 persen
BNP Paribas Sri Kehati : 18,15 persen
Reksadana Saham
Batavia Dana Saham Syariah : 8,69 persen
Mandiri Investa Cerdas Bangsa : 8,75 persen
Imbal Hasil Tahun Berjalan (Sepanjang tahun berjalan per 18 Juli 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
Sucorinvest Sharia Sukuk Fund : 3,86 persen
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 4,78 persen
Baca juga : Bareksa Insight : Pasar Belum Kondusif, Investor Bisa Terapkan Dua Srategi Ini
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.