Bareksa Update : Putusan The Fed Buat Pasar Mendatar, Reksadana Ini Masih Cemerlang
The Fed semalam memutuskan akan mulai menaikkan suku bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur Maret 2022
The Fed semalam memutuskan akan mulai menaikkan suku bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur Maret 2022
Bareksa.com - Pasar obligasi masih bergerak mendatar pada perdagangan kemarin (27/1/2022). Mayoritas harga obligasi tercatat menguat tipis di tengah ketidakpastian global dan nasional.
Hal ini turut mempengaruhi kenaikan tipis kinerja mayoritas reksadana pendapatan tetap.
Menurut analisis Bareksa, mendatarnya pasar obligasi karena investor masih menanti perkembangan kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS), serta pertumbuhan kasus harian Covid-19 dalam negeri untuk beberapa pekan ke depan.
Promo Terbaru di Bareksa
Berdasarkan data id.investing.com (diakses 26/01/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat tetap di level 6,4 persen pada 26 Januari 2022.
Di sisi lain, setelah turun cukup signifikan 2 hari sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai bangkit dengan kenaikan 0,5 persen ditutup di level 6.600,82 pada perdagangan kemarin (26/1/2022).
Menguatnya pasar saham turut mendorong kenaikan kinerja mayoritas reksadana saham dan reksadana indeks.
Menurut analisis Bareksa, senada dengan pasar obligasi, untuk pekan ini, investor saham juga akan cenderung wait and see terhadap data ekonomi AS, pasca keputusan the Fed semalam yang akan mulai menaikkan suku bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur bulan Maret 2022.
Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa
Di tengah potensi mendatarnya kinerja pasar akibat kebijakan ekonomi Negeri Paman Sam, investor dengan profil risiko moderat dan agresif bisa mempertimbangkan beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks yang berkinerja cemerlang berikut ini :
Imbal Hasil 3 Tahun (per 26 Januari 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
TRIM Dana Tetap 2 : 22,47 persen
Batavia Dana Obligasi Ultima : 17,6 persen
Imbal Hasil 6 Bulan (per 26 Januari 2022)
Reksadana Saham
BNI-AM Inspiring Equity Fund : 9,25 persen
Schroder Dana Prestasi Plus : 8,83 persen
Reksadana Indeks
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund : 19,5 persen
RHB SRI KEHATI Index Fund : 16,7 persen
Baca : Bareksa Raih Pendanaan Seri C dari Grab, Kukuhkan Sinergi Grab - Bareksa - OVO
***
Bareksa's Investor Navigator
Reksadana
Analisis Bareksa memprediksi pada perdagangan hari ini kinerja reksadana berbasis pendapatan tetap dan saham akan bergerak terbatas karena faktor berikut :
Jerome Powell mengatakan The Fed memiliki ruang untuk menaikkan suku bunga acuan lebih agresif pada tahun ini tanpa menekan pasar tenaga kerja AS. Analisis Bareksa melihat keputusan the Fed masih sesuai prediksi pasar dengan kenaikan yang lebih wajar dibandingkan pada 2013.
The Fed juga tetap akan berencana untuk menurunkan neraca mereka ke level lebih rendah pada tahun ini setelah menaikkan suku bunga acuannya nanti. Hal tersebut sebagai upaya the Fed untuk menyerap likuiditas yang ada di pasar dan menjaga inflasi di Negara Adidaya tetap stabil ke depannya.
Emas
Harga emas dunia melemah 1,8 persen setelah investor mencermati keputusan The Fed semalam. Ketegangan geopolitik yang semakin memanas di Eropa Timur membuat Rusia tertekan dan tetap mengambil sikap tegas terhadap keputusan politik luar negerinya.
Tensi semakin memanas setelah NATO kembali mengirimkan kapal perang dan jet tempur ke sisi tenggara wilayah Ukraina, serta keputusan AS yang akan mengirim 8.500 pasukan apabila Rusia menginvasi Ukraina.
Analisis Bareksa melihat harga emas masih berpeluang menguat lagi kedepannya hingga ke level US$1.870 per troy ons. Sebab pelemahan harga emas saat ini akibat sentimen sesaat. Potensi penguatan harga emas tersebut akibat semakin memanasnya tensi ketegangan di Eropa Timur.
Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi
(Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.