Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
IHSG turun 8,7% sejak awal tahun. Investor perlu strategi cerdas menghadapi gejolak pasar. Simak rekomendasinya di sini!
IHSG turun 8,7% sejak awal tahun. Investor perlu strategi cerdas menghadapi gejolak pasar. Simak rekomendasinya di sini!
Bareksa.com - Pasar saham Tanah Air sedang bergejolak. Dalam waktu kurang dari 2 bulan sejak awal tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot sekitar 8,7% jadi 6.465 pada sesi I Kamis (27/2/2025). Setahun terakhir, IHSG melorot sekitar 11,35%.
Menurut Tim Analis Bareksa, penyebab gejolak IHSG di antaranya:
1. Penerapan tarif dagang oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kepada Kanada, Meksiko dan China, serta pembatasan penjualan chip komputer canggih ke Negara Panda. Kebijakan ini memicu balasan negara terkait, sehingga meningkatkan risiko perang dagang dan ketidakpastian ekonomi. Tarif tinggi mengakibatkan kenaikan harga barang dan mengerek inflasi, terutama di AS. Inflasi tinggi membuat prospek penurunan suku bunga The Federal Reserve mengecil dan kurs dolar AS tetap kuat, sehingga menarik arus dana dari pasar global ke negeri Paman Sam.
2. China, mitra dagang utama Indonesia jadi sasaran utama kebijakan proteksionisme Trump. China yang saat ini masih berjibaku dengan masalah deflasi dan krisis sektor properti, mendapat tekanan baru sehingga bisa semakin memperlambat ekonomi. Jika ekonomi China melemah, maka ekspor Indonesia ke China terancam ikut melambat.
3. Dengan berdirinya Danantara, maka APBN tidak bisa lagi mengandalkan dividen BUMN Rp300 triliun sebagai pendapatan. Akibatnya pemerintah perlu memangkas anggaran atau mencari sumber pendapatan baru. Penghematan anggaran merupakan langkah yang baik, tetapi memiliki efek negatif yakni terganggunya industri yang selama ini tergantung pada belanja negara, seperti perhotelan. Pemangkasan anggaran perjalanan dinas, kunjungan kerja, seminar dan rapat di luar kantor pemerintah mengakibatkan penurunan pendapatan bagi hotel dan bisnis terkait.
4. Indeks saham MSCI Indonesia turun peringkat dari equal weight menjadi underweight akibat hambatan pertumbuhan dan penurunan return on equity (ROE). Sentimen negatif ini dapat memicu arus keluar dana asing dari pasar saham domestik, yang berpotensi menekan IHSG.
Tim Analis Bareksa merekomendasikan investor bisa mempertimbangkan investasi di emas, reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi dan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel yang biasanya kinerjanya cukup stabil di tengah gejolak pasar.
Daftar top 10 reksadana pendapatan pendapatan tetap terbaik di Super App Bareksa berhasil mencatatkan cuan antara 6,92% hingga 8,17% setahun terakhir. Menurut Tim Analis Bareksa, rata-rata reksadana obligasi korporasi memegang instrumen dengan peringkat utang A yang menawarkan kupon yang menarik tetapi dengan risiko terukur.
No | Reksadana | 1 Bulan (%) | 3 Bulan (%) | 6 Bulan (%) | 1 Tahun (%) |
---|---|---|---|---|---|
1 | Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas Kelas A | 0,66 | 1,85 | 4,24 | 8,17 |
2 | I-Hajj Syariah Fund | 0,85 | 1,98 | 4,38 | 7,81 |
3 | Kisi Fixed Income Fund Plus | 0,63 | 1,79 | 3,86 | 7,69 |
4 | Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 0,72 | 1,78 | 3,96 | 7,68 |
5 | STAR Stable Amanah Sukuk | 0,77 | 1,85 | 3,90 | 7,58 |
6 | Avrist Emerald Stable Fund | 0,64 | 2,04 | 4,26 | 7,56 |
7 | Insight Renewable Energy Fund | 0,64 | 1,90 | 4,11 | 7,50 |
8 | Capital Fixed Income Fund | 0,62 | 1,68 | 3,87 | 7,36 |
9 | Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 0,75 | 3,76 | 4,78 | 7,34 |
10 | TRIM Dana Tetap 2 Kelas A | 0,86 | 1,75 | 3,86 | 6,92 |
Sumber : Bareksa, kinerja per 26/2/2025
Tim Analis Bareksa menilai emas merupakan instrumen investasi safe haven, sehingga cocok untuk menghadapi ketidakpastian yang tinggi. Apalagi, emas juga dikenal ampuh dalam melawan inflasi. Dalam waktu kurang dari 2 bulan sejak awal tahun, harga emas di Super App Bareksa melesat 8,5-13,9%. Lonjakan harga membuat investasi emas di Bareksa untung 7,6% hingga 10,1% di periode yang sama.
Emas | 31/12/2024 | 27/02/2025 | Kenaikan Harga Beli | Keuntungan | |
---|---|---|---|---|---|
Harga Beli (Rp) | Harga Jual (Rp) | ||||
Pegadaian | 1.433.000 | 1.591.000 | 1.543.000 | 11,03% | 7,68% |
Treasury | 1.393.716 | 1.587.438 | 1.535.029 | 13,9% | 10,14% |
Indogold | 1.404.295 | 1.602.696 | 1.553.000 | 14,13% | 10,59% |
Sumber : Bareksa, harga per 27/2/2025
Seiring kinclongnya emas, emiten tambang dan pengolahan emas seperti PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS) juga bisa meraih sentimen positif. Sebulan terakhir, harga saham BRMS naik 2,14% jadi Rp382.
Surat Berharga Negara (SBN) Ritel juga bisa dipertimbangkan investor karena aman 100% dijamin negara dan kuponnya jauh lebih menarik dari deposito. Apalagi jelang Ramadan ini, pemerintah melalui Kementerian Keuangan akan membuka penawaran SBN Ritel jenis syariah Sukuk Tabungan (ST) seri ST014, yang ditawarkan mulai 7 Maret hingga 16 April 2025.
ST014 diprediksi menawarkan kupon kompetitif antara 6,4-6,7%, jauh lebih tinggi dari deposito bank konvensional (2,25-3%) maupun bagi hasil deposito syariah (5,03%). Selain itu, pajak ST014 hanya 10%, lebih rendah dari pajak bunga deposito dan bagi hasil deposito syariah yang mencapai 20%. ST014 berpotensi memberikan imbal hasil hingga dua kali lipat lebih besar dari deposito bank besar.
Siap-siap Investasi ST014 di Sini
Tahapan | Tanggal | Keterangan |
---|---|---|
Kick Off Meeting | 3 Maret 2025 | Awal proses penerbitan ST014 |
Penetapan Imbalan | Paling lambat H-1 masa penawaran | Penentuan imbal hasil obligasi |
Masa Penawaran | 7 Maret - 16 April 2025 | Periode pembelian ST014 |
Penetapan Hasil Penjualan | 21 April 2025 | Menentukan jumlah obligasi yang terjual |
Tanggal Setelmen (Penerbitan) | 23 April 2025 | Penyelesaian transaksi dan penerbitan |
Sumber : DJPPR Kemenkeu
Tenor | Prediksi Kupon (%) |
---|---|
2 Tahun | 6,4 - 6,6 |
4 Tahun | 6,5 - 6,7 |
Sumber : Tim Analis Bareksa
Dengan mempertimbangkan tren kupon ST013 (6,4% untuk tenor 2 tahun, 6,5% untuk tenor 4 tahun) serta ORI027 (6,65% untuk tenor 3 tahun dan 6,75% untuk tenor 6 tahun), maka ST014 diprediksi menjadi pilihan investasi syariah unggulan bagi investor yang mencari keuntungan optimal dengan risiko minimal.
Tim Analis Bareksa mengingatkan investor untuk mewaspadai risiko investasi di reksadana pendapatan tetap, seperti penurunan nilai unit penyertaan akibat turunnya harga surat utang dan risiko likuiditas. Investasi emas juga berisiko karena fluktuasi harga, perubahan suku bunga, dan inflasi. Sementara itu, Sukuk Tabungan ST014 memiliki risiko likuiditas karena tidak bisa diperdagangkan, namun investor dapat memanfaatkan fasilitas early redemption sebelum jatuh tempo.
Siap-siap Investasi ST014 di Sini
Sebagai informasi, Bareksa adalah mitra distribusi yang telah membantu penawaran SBN Ritel sejak pertama kali ditawarkan secara online pada 2018. Selain itu, Bareksa meraih penghargaan sebagai mitra distribusi terbaik sejak 2018, atau dalam 5 tahun beruntun.
Bareksa meraih penghargaan sebagai Midis SUN Terbaik Tahun 2022 bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa dari Kementerian Keuangan yakni:
- Midis SUN Terbaik 2019
- Midis SUN Terbaik 2020
- Midis SUN Terbaik 2021
- Midis SUN Ritel Terbaik 2022
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021
Siap-siap Investasi ST014 di Sini
Untuk diketahui, saat ini negara-negara melalui bank sentralnya sedang ramai-ramai memborong emas guna mengantisipasi risiko ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. Kamu juga ingin mengoleksi emas batangan? Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa.
Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian dan Indogold juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas. Jangan tunda lagi, terus tingkatkan investasi emas kamu dan raih potensi keuntungannya.
(Christian Halim/Sigma Kinasih CTA, CFP/Rahmat Hidayat/AM)
***
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2022 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.121,74 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.109,93 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.893,98 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.085,28 | - | - | ||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.028,98 | - | - | - | - |
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
SR022
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
16 Mei - 18 Jun 2025
Tipe Kupon
Fixed
SBR014
Saving Bond Ritel
Periode Pembelian
14 Jul - 7 Agt 2025
Tipe Kupon
Mengambang
SR023
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
22 Agt - 12 Sep 2025
Tipe Kupon
Fixed
ORI028
Obligasi Negara Ritel
Periode Pembelian
29 Sep - 23 Okt 2025
Tipe Kupon
Fixed
ST015
SyariahSukuk Tabungan
Periode Pembelian
10 Nov - 3 Des 2025
Tipe Kupon
Mengambang