AUM Reksadana Pasar Uang Masih Tumbuh Saat Pasar Saham Tertekan
Reksadana saham mencatat penurunan AUM terdalam sepanjang Februari 2020
Reksadana saham mencatat penurunan AUM terdalam sepanjang Februari 2020
Bareksa.com - Melewati Februari 2020, pasar modal Indonesia masih mengalami periode yang sangat berat untuk dilalui. Hal tersebut tercermin dari anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang menjadi acuan pasar modal Indonesia hingga mencapai 8,20 persen sepanjang bulan lalu.
Kondisi tersebut turut memberikan tekanan kepada industri reksadana terutama yang berbasiskan saham, yakni reksadana saham dan reksadana campuran. Berdasarkan data Bareksa, Indeks Reksadana Saham dan Indeks Reksadana Campuran kompak mencatatkan kinerja negatif dengan amblas masing-masing 6,77 persen dan 3,35 persen sepanjang bulan lalu.
Sementara dua jenis reksadana lainnya masih mampu bertahan yakni reksadana pendapatan tetap. Indeks Reksadana Pendapatan Tetap naik tipis 0,05 persen dan Indeks Reksadana Pasar Uang mencatat return 0 persen, alias tidak berubah.
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber: Bareksa
Selain dari kinerjanya yang paling buruk sepanjang bulan lalu, reksadana saham juga menjadi jenis reksadana yang mencatatkan penurunan dana kelolaan (asset under management/AUM) terbesar sepanjang bulan Februari 2020. Hal ini menekan kinerja industri reksadana dari sisi dana kelolaan per akhir Februari 2020, dibandingkan sebulan sebelumnya.
Tabel NAB Reksadana per Jenis Akhir Januari 2020 – Februari 2020
Sumber: OJK, diolah Bareksa
Berdasarkan jenis portofolionya, reksadana saham menjadi jenis reksadana yang mencatatkan penurunan AUM terbesar sepanjang bulan lalu dengan penurunan mencapai 8,39 persen, disusul reksadana campuran yang juga terpangkas 4,10 persen.
Adapun reksadana pendapatan tetap juga mengalami penurunan AUM 0,89 persen. Sementara itu, reksadana pasar uang menjadi satu-satunya jenis reksadana yang mencatatkan kenaikan yakni 0,93 persen.
Catatan tersebut menggambarkan bahwa sepanjang Februari 2020 yang banyak dihantui sentimen negatif, kinerja IHSG sangat mengecewakan sehingga membuat investor menghindari jenis reksadana yang menempatkan portofolionya di pasar saham yakni reksadana saham dan reksadana campuran.
Namun di sisi lain, investor beralih ke jenis reksadana yang memiliki risiko lebih rendah yakni reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang, sehingga membuat kedua jenis reksadana tersebut cenderung mencatatkan AUM yang stabil dan tidak terlalu terpengaruh oleh sentimen negatif yang ada. Lihat juga Top 5 produk reksadana favorit hasil analisis Bareksa di sini.
Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Selain itu, reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA01/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.