Japan Credit Rating Naikkan Peringkat Utang RI Jadi BBB+, Ayo Investasi SBR009
Bentuk pengakuan JCR atas ketahanan kondisi perekonomian Indonesia di tengah tantangan perekonomian global
Bentuk pengakuan JCR atas ketahanan kondisi perekonomian Indonesia di tengah tantangan perekonomian global
Bareksa.com - Lembaga pemeringkat kredit Japan Credit Rating (JCR), menaikkan peringkat utang (rating) Indonesia menjadi BBB+, dengan outlook stable. Sebelumnya pada April 2019, JCR memberikan peringkat utang Indonesia BBB dengan outlook positive.
Dalam laporannya, JCR menyatakan peningkatan tersebut didasarkan atas penilaian JCR tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat ditopang oleh konsumsi domestik, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), utang pemerintah pusat yang terkendali, ketahanan terhadap gejolak eksternal, yang didukung oleh nilai tukar yang fleksibel serta, kebijakan moneter dan cadangan devisa yang cukup kuat.
Kementerian Keuangan dalam keterangan tertulisnya menyebutkan JCR juga mengapresiasi reformasi berkelanjutan dari pemerintahan Presiden Joko Widodo, termasuk reformasi belanja pemerintah dan pembatasan subsidi bahan bakar, serta pengembangan infrastruktur yang terus mengalami kemajuan dan lebih cepat dari yang diharapkan.
Promo Terbaru di Bareksa
JCR juga menaruh perhatian pada upaya penyederhanaan peraturan melalui Omnibus Law untuk memfasilitasi foreign direct investment (FDI) sebagai penyeimbang defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD).
Kemudian, JCR menganggap pemangkasan defisit fiskal menjadi 1,76 persen dari produk domestik bruto (PDB) dalam APBN 2020 dan upaya menekan utang pemerintah pusat menjadi kurang dari 30 persen dari PDB, merupakan rencana yang feasible dapat dicapai oleh pemerintahan saat ini.
Kenaikan peringkat utang oleh JCR merupakan bentuk pengakuan JCR, atas ketahanan kondisi perekonomian Indonesia di tengah tantangan perekonomian global yang tidak pasti.
"Pemerintah Indonesia memanfaatkan penilaian peringkat kredit JCR untuk mendorong peningkatan investasi langsung dari luar negeri dan masuk ke pasar obligasi Jepang," ujar keterangan Kementerian Keuangan.
Posisi Peringkat Utang Indonesia
Sumber: Kementerian Keuangan
Pada tahun lalu, pemerintah berhasil menerbitkan Samurai Bond dengan tenor-tenor yang relatif panjang dengan tingkat imbal hasil (yield) yang semakin kompetitif, di mana ini merupakan transaksi Samurai Bond melalui public offering yang terbesar oleh sebuah negara di Asia.
Capaian tersebut, mencerminkan kepercayaan investor Jepang yang terkenal sangat teliti dan hati-hati semakin meningkat dalam menginvestasikan dananya pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia.
SBR009
Seiring membaiknya rating utang Indonesia, maka semakin positif persepsi investor asing terhadap ekonomi Indonesia, sehingga mereka akan beramai-ramai berburu Surat Utang Negara Indonesia.
Nah, bagi kamu yang tidak ingin ketinggalan, ada instrumen SBN ritel yang dikhususkan bagi investor ritel dalam negeri. Mulai 27Januari 2020 lalu hingga 13 Februari 2020, pemerintah melalui Kementerian Keuangan menawarkan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR009 dengan kupon minimal 6,3 persen. SBR ini akan jatuh tempo pada 10 Februari 2022 dengan harga pembelian minimal Rp1 juta dan maksimal Rp3 miliar.
Sebagai informasi, bunga deposito yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk periode 25 Januari 2020 – 29 Mei 2020 hanya 6 persen per tahun. Tentu akan lebih menjanjikan obligasi ritel pemerintah, terutama yang sudah ditetapkan batas minimalnya (floor). Apalagi, saat ini BI sudah menurunkan suku bunga acuan di level 5 persen.
Kemudian, jika memperhitungkan pajaknya obligasi ritel masih lebih unggul. Deposito dikenakan pajak 20 persen, sehingga bunga 6 persen dikurangi pajak, maka bunga bersihnya tinggal 4,8 persen. Lain halnya dengan obligasi ritel (dalam hal ini SBR009), yang hanya dikenakan pajak 15 persen sehingga dari kupon 6,3 persen yang diterima bersih investor masih 5,36 persen.
Sebagai instrumen yang diterbitkan pemerintah, jaminannya tentu menjadi kelebihannya. SBR009 baik pokok maupun pembayaran kuponnya 100 persen dijamin oleh Undang-Undang.
Belum lagi dana hasil penerbitan ini akan digunakan pemerintah untuk kegiatan produktif. Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penerbitan SBR009 juga akan digunakan untuk pembiayaan APBN 2020, di antaranya untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Ayo tunggu apalagi? Segera investasi di SBR009.
(AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Savings Bond Ritel atau SBN ritel seri SBR009 hanya bisa dipesan selama masa penawaran pada 27 Januari - 13 Februari 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN seri berikutnya.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.