Bahana TCW: Tips Investasi buat Milenial Saat Pasar Turun
Lebih baik mengendalikan kerakusan ketimbang mengikuti kecemasan
Lebih baik mengendalikan kerakusan ketimbang mengikuti kecemasan
Bareksa.com - Dalam berinvestasi, kita sebagai investor pasti selalu memikirkan berapa besar imbal hasil dan nilai uang kita. Namun, saat pasar bergejolak, ada kalanya investasi kita terkena risiko yang membuat nilainya turun, termasuk di reksadana.
Melihat nilai investasi reksadana yang berkurang, tak jarang orang jadi khawatir dan takut untuk kembali menaruh uang di instrumen investasi. Namun, buat kamu yang masih muda, tidak perlu takut karena tujuan investasi kamu masih panjang.
Kepala Makroekonomi dan Direktur Strategi Investasi Bahana TCW Investment Management, Budi Hikmat, menganjurkan kita untuk berinvestasi seperti Nabi Yusuf, yang kisahnya tertera dalam Kitab Suci Alquran dan Perjanjian Lama.
Promo Terbaru di Bareksa
"Dia memberi saran yang jadi inspirasi luar biasa, yaitu melakukan installment plan atau berinvestasi rutin meski nilainya kecil. Bagi milenial, ada baiknya pay yourself first atau bayar dirimu terlebih dahulu untuk masa depan kamu," ujarnya ketika berkunjung ke Kantor Bareksa pada Rabu, 11 Desember 2019.
Budi menyarankan buat pemula bisa mulai berinvestasi dengan nominal yang kecil dulu, misal sekitar 2,5 persen hingga 5 persen dari pendapatan bulanan. Investasi ini sebaiknya dilakukan sebelum uang gaji digunakan untuk konsumsi bulanan. Hasil investasi ini tentu digunakan dalam jangka panjang seperti untuk masa pensiun.
Dia juga menyarankan para milenial untuk terus berinvestasi, meski pasar sedang tertekan. "Khusus untuk investasi, saran dari saya yang sudah melewati beberapa krisis, yaitu lebih baik mengendalikan kerakusan ketimbang mengikuti kecemasan. Keep investing."
Maksudnya mengendalikan kerakusan adalah kita perlu mengurangi konsumsi dan menahan pengeluaran, serta perlu memetik keuntungan dari investasi yang sudah naik tinggi. Akan tetapi, kita harus terus menanamkan modal kita sesuai dengan rencana atau tujuan investasi kita di masa depan, sehingga jangan mengikuti kecemasan sesaat ketika pasar turun.
Namun, mengingat kondisi pasar saat ini yang sedang turun dan situasi global tidak menentu, sebaiknya kita bisa mengatur penempatan aset atau alokasi aset. Misalnya, kita bisa menaruh di surat berharga negara (SBN), atau reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap.
Kemudian, khusus investor yang sudah terbiasa mengambil risiko dengan berinvestasi di saham atau reksadana saham, Budi menyarankan untuk memilih saham berdasarkan dua kualitasnya, yakni manfaat dan martabat. "Saham kita bisa pilih yang katakanlah bagus. Harga saham itu naik karena dua hal yakni karena manfaat dan martabat."
Dia menjelaskan manfaat di sini adalah bagaimana sebuah perusahaan bisa membukukan keuntungan (profit) dalam usahanya. Kemudian, martabat adalah mahal atau murahnya harga saham, yang tercermin dari PE ratio atau rasio harga saham terhadap pendapatan per unit saham.
* * *
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.