BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Apa Makna Dovish, Hawkish, Bullish dan Bearish?

22 Maret 2019
Tags:
Apa Makna Dovish, Hawkish, Bullish dan Bearish?
Sejumlah karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (24/5). Perdagangan IHSG ditutup menguat 2,67 persen atau 154,54 poin ke level 5.946,54. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Istilah dovish vs hawkish sering muncul justru saat bank sentral bersikap

Bareksa.com - Selain istilah bullish and bearish, simbol dovish and hawkish juga terdengar cukup familiar di kalangan pelaku pasar keuangan global.

Merpati dan Elang? Yaps! Akar kata istilah dovish versus (vs) hawkish memang diambil dari dua binatang terbang tersebut. Dovish berasal dari kata dove yang artinya burung merpati, sedangkan hawkish berasal dari kata hawk alias si burung elang.

Dua binatang tersebut merepresentasi dua hal berlawanan. Dovish adalah simbol binatang jinak, penurut, dan identik terbang sampai ke titik terginggi. Sebaliknya hawkish adalah simbol “menyerang” dan terbang menukik ke bawah untuk meraih mangsanya.

Promo Terbaru di Bareksa

Apa saja perbedaan utama dovish vs hawkish dengan bullish and bearish? Secara umum, dovish vs hawkish lebih merupakan sinyal, indikator, dan bahkan peringatan (warning) sebelum terjadinya situasi yang disebut bullish atau bahkan bearish. Dengan kata lain, dovish vs hawkish adalah pra, sedangkan bullish and bearish adalah pasca.

Karena itu, istilah dovish vs hawkish sering muncul justru saat bank sentral bersikap. Bisa sebagai hasil pertemuan resmi ataupun dari statement para petinggi regulator tersebut. Sikap bank sentral itu lah yang kemudian diberikan predikat dovish saat misalnya melunak dan cenderung pro pasar, atau sebaliknya dicap hawkish saat keberpihakannya berlawanan dengan harapan pasar.

Sebagai contoh, sebelum bank sentral Amerika Serikat (AS) yang dikenal dengan nama The Federal Reserve (The Fed) itu benar-benar menaikkan suku bunga pada akhir tahun 2016, sejak pertengahan tahun sebenarnya rencana kenaikan sudah mulai digaungkan.

Pelaku pasar harap-harap cemas setiap The Fed akan menggelar rapat yang biasa disebut Federal Open Meeting Committee (FOMC) itu. Kecenderungan harapan pasar adalah The Fed menunda kenaikan suku bunganya.

Saat petinggi The Fed kemudian memberikan pernyataan bahwa kenaikan suku bunga belum saatnya karena perekonomian masih lesu, saat itu lah pernyataan bank sentral disebut dovish. Biasanya diikuti dengan kenaikan pasar saham dan agresivitas para pelaku pasar meskipun dolar AS (USD) kemudian melemah.

Tapi sebaliknya, jika The Fed menyatakan optimisme perekonomian membaik dan kemungkinan segera didorong dengan kenaikan suku bunga, bank sentral disebut sedang hawkish.

Pelaku pasar cemas dan biasanya pasar saham kemudian terkoreksi. Meskipun sebaliknya dolar AS menguat karena ada potensi pembalikan arah dana investasi ke AS sehingga mata uangnya diburu.

Meski demikian, bukan berarti dovish itu selalu menguntungkan dan hawkish selalu merugikan. Tergantung pada situasi dan posisinya. Karena itu penting bagi para pelaku pasar untuk dapat membaca kedua indikator tersebut.

(KA01/AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua