BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

BI Buka Lelang DNDF, Rupiah Menguat Dekati Level Rp14.000 per dolar AS

07 Januari 2019
Tags:
BI Buka Lelang DNDF, Rupiah Menguat Dekati Level Rp14.000 per dolar AS
Petugas memeriksa uang rupiah di 'cash center' Plaza Mandiri, Jakarta. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp14.021-Rp14.184 per dolar AS

Bareksa.com - Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berlanjut pada perdagangan hari pertama pekan ini, Senin (7/1/2019). Nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 218 poin atau 1,52 persen ke level Rp14.052 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp14.021-Rp14.184 per dolar AS.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, memaparkan kondisi penguatan rupiah terhadap dolar ini terjadi karena banyak faktor, salah satunya ditopang dari penerbitan bond atau obligasi.

Promo Terbaru di Bareksa

Walaupun menguat, rupiah dilihat dari nilainya saat ini, sambung Darmin memang masih kemurahan atau undervalued. Darmin berpendapat, ruang penguatan ini masih ada.

Sementara di hadapan euro, rupiah menguat 0,86 persen pada pukul 14:25 WIB. Lalu melawan poundsterling, rupiah perkasa dengan apresiasi 1,19 persen. Kemudian terhadap franc Swiss, rupiah mampu melesat dengan penguatan 1,16 persen.

Karena itu, ruang penguatan bagi rupiah cukup terbuka. Istilahnya technical rebound, penguatan yang terjadi setelah siklus pelemahan. Rupiah yang sudah murah membuat mata uang menarik di mata investor sehingga mendorong aksi borong yang memperkuat nilainya.

BI Turut Aktif Intervensi di Pasar DNDF

Selain itu, keperkasaan rupiah juga ditopang oleh intervensi Bank Indonesia (BI). Dalam beberapa hari terakhir, bank sentral cukup aktif masuk di pasar Domestic Non-Deliverable Forwards (NDF).

"BI tetap memberikan ruang bagi rupiah untuk menguat. BI mengawal penguatan tersebut dengan membuka lelang DNDF dan dilanjutkan dengan intervensi bilateral melalui delapan broker secara firm," tegas Nanang Hendarsah, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI.

NDF ini secara sederhana merupakan instrumen derivatif seperti kontrak forward, yang artinya kontrak membeli atau menjual valas dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan kurs yang telah ditentukan di awal.

Manfaat NDF ini adalah sebagai upaya lindung nilai atau hedging. Konsep forward dan non-deliverable forward ini memiliki perbedaan. Dalam forward, kedua belah pihak harus menyerahkan uang masing-masing pada kurs yang telah disepakati oleh kedua belah pihak tersebut. (Baca Juga : Kenali Istilah DNDF Sebagai Instrumen Derivatif Untuk Stabilkan Rupiah)

(KA02/AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua