BI Buka Lelang DNDF, Rupiah Menguat Dekati Level Rp14.000 per dolar AS
Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp14.021-Rp14.184 per dolar AS
Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp14.021-Rp14.184 per dolar AS
Bareksa.com - Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berlanjut pada perdagangan hari pertama pekan ini, Senin (7/1/2019). Nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 218 poin atau 1,52 persen ke level Rp14.052 per dolar AS.
Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp14.021-Rp14.184 per dolar AS.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, memaparkan kondisi penguatan rupiah terhadap dolar ini terjadi karena banyak faktor, salah satunya ditopang dari penerbitan bond atau obligasi.
Walaupun menguat, rupiah dilihat dari nilainya saat ini, sambung Darmin memang masih kemurahan atau undervalued. Darmin berpendapat, ruang penguatan ini masih ada.
Sementara di hadapan euro, rupiah menguat 0,86 persen pada pukul 14:25 WIB. Lalu melawan poundsterling, rupiah perkasa dengan apresiasi 1,19 persen. Kemudian terhadap franc Swiss, rupiah mampu melesat dengan penguatan 1,16 persen.
Karena itu, ruang penguatan bagi rupiah cukup terbuka. Istilahnya technical rebound, penguatan yang terjadi setelah siklus pelemahan. Rupiah yang sudah murah membuat mata uang menarik di mata investor sehingga mendorong aksi borong yang memperkuat nilainya.
BI Turut Aktif Intervensi di Pasar DNDF
Selain itu, keperkasaan rupiah juga ditopang oleh intervensi Bank Indonesia (BI). Dalam beberapa hari terakhir, bank sentral cukup aktif masuk di pasar Domestic Non-Deliverable Forwards (NDF).
"BI tetap memberikan ruang bagi rupiah untuk menguat. BI mengawal penguatan tersebut dengan membuka lelang DNDF dan dilanjutkan dengan intervensi bilateral melalui delapan broker secara firm," tegas Nanang Hendarsah, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI.
NDF ini secara sederhana merupakan instrumen derivatif seperti kontrak forward, yang artinya kontrak membeli atau menjual valas dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan kurs yang telah ditentukan di awal.
Manfaat NDF ini adalah sebagai upaya lindung nilai atau hedging. Konsep forward dan non-deliverable forward ini memiliki perbedaan. Dalam forward, kedua belah pihak harus menyerahkan uang masing-masing pada kurs yang telah disepakati oleh kedua belah pihak tersebut. (Baca Juga : Kenali Istilah DNDF Sebagai Instrumen Derivatif Untuk Stabilkan Rupiah)
(KA02/AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,2 | 1,09% | 5,00% | 7,35% | 8,50% | 19,34% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.090,33 | 0,49% | 5,21% | 6,68% | 7,14% | 2,71% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.838,73 | 0,53% | 3,93% | 6,33% | 7,43% | 17,20% | 39,76% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,71 | 0,66% | 3,97% | 6,69% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.259,31 | 0,74% | 3,72% | 6,02% | 7,00% | 19,69% | 35,52% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.