Resmi Dilantik, Direksi Baru BEI Bidik Target dan Siapkan Strategi Ini
BEI tengah mereview untuk merevisi jumlah saham dalam satu lot
BEI tengah mereview untuk merevisi jumlah saham dalam satu lot
Bareksa.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi memiliki susunan direksi baru. Jajaran direksi BEI baru berkomitmen meneruskan program direksi sebelumnya dan membuat sejumlah inisiatif baru.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi, menuturkan jajaran direksi baru BEI mengapresiasi capaian jajaran direksi periode sebelumnya. Manajemen baru BEI akan mengawal eksekusi program yang sudah menjadi pipeline.
“Kita juga akan menjalankan beberapa stratgi,” kata Inarno di Jakarta, Jumat, 29 Juni 2018.
Promo Terbaru di Bareksa
Secara umum, manajemen baru BEI memiliki tiga tujuan strategis, yakni pengembangan produk-produk baru, peningkatan jumlah perusahaan tercatat dan investor serta meningkatkan transaksi dan likuiditas.
Untuk mengembangkan produksi, BEI berencana menyediakan sarana perdagangan untuk produk-produk baru dan produk lainnya yang belum ditransaksikan melalui trading paltform. Kemudian menguatkan straight throuh processing (STP) bersama pelaku dan self regulatory organization (SRO) lainnya.
“Serta harmonisasi regulasi yang diperlukan untuk pengembangan produk-produk baru,” katanya.
Untuk meningkatkan jumlah perusahaan tercatat dan investor, BEI berencana akan membina perusahaan start up, usaha kecil menengah (UKM) dan kemitraan dengan financial technoloty (Fintech).
Selanjutnya, BEI juga membidik privatisasi badan usaha milik negara (BUMN) serta daerah, menarik perusahaan natural resources pada early stage yang didukung penguatan governance dan listing standards yang akomodatif dengan kebutuhan pasar.
Target Jumlah Perusahaan Tercatat
Direktur Penilaian Perusahaan, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan tahun ini BEI masih menargetkan jumlah perusahaan tercatat baru sebanyak 35 perusahaan.
Hingga saat ini sudah 32 perusahaan sudah masuk dalam pipeline BEI akan melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham.
Untuk tahun depan, BEI tidak akan terlalu agresif menargetkan jumlah emiten saham baru. Menurut Nyoman, BEI menargetkan perusahaan tercatat baru 25 - 30 perusahaan.
Proyeksi tersebut merupakan bentuk antisipasi BEI karena kondisi politik Indonesia pada 2019. Dengan adanya tahun politik, jumlah emiten baru kemungkinan akan sedikit menurun.
Namun, pada 2020 BEI akan menargetkan perusahaan tercatat baru mencapai 40 perusahaan. “Tentunya target ini akan kami diskusikan lagi,” ujarnya.
Hal tersebut merupakan gambaran optimisme manajemen baru BEI di masa mendatang. Meski akan ada pesta politik tahun depan, dirinya optimistis jumlah perusahaan tercatat semakin tahun akan semakin baik.
Target Jumlah Investor
Sedangkan Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi mengungkapkan jumlah investor pasar modal diharapkan dapat tumbuh minimal 15 persen setiap tahunnya. Sementara jumlah invsetor aktif ditargetkan tumbuh 20 persen per tahun.
“Hal itu akan menjadikan pasar modal kita cukup dalam,” jelas Hasan.
Pada periode direksi sebelumnya, jumlah kegiatan edukasi dan literasi pasar modal setiap tahunnya mencapai 7.000 kegiatan. Dia mengatakan jumlah kegiatan akan kurang lebih sama, tetapi manajemen baru akan lebih peduli pada bentuk dan cara edukasi serta literasi.
Selama ini edukasi dan literasi pasar modal terlalu banyak pada mahasiswa. Padahal segmen investor mahasiswa belum banyak yang serius menjadi investor pasar modal.
Dia mengatakan dua fokus utama adalah edukasi dan literasi untuk masyarakat luas, serta inklusi dan engagement untuk investor yang sudah ada dan membutuhkan produk baru.
Revisi Jumlah Saham dalam Satu Lot
Untuk meningkatkan likuiditas, BEI tengah mengkaji untuk merevisi jumlah saham dalam satu lot. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa, Laksono Widodo, mengatakan langkah tersebut diharapkan dapat memicu peningkatan transasksi investor di pasar.
“Dulu pernah 500, sekarang 100. Mungkin bisa direvisi ke 50, 30 atau 20 saham per lot,” katanya.
Susunan Direksi BEI Periode 2018-2021
Sumber: Bareksa.com
(AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.