BeritaArrow iconUmrohArrow iconArtikel

Biaya Haji 2023 Diusulkan Naik, Pertimbangkan Nabung Umroh di Reksadana Syariah

Abdul Malik25 Januari 2023
Tags:
Biaya Haji 2023 Diusulkan Naik, Pertimbangkan Nabung Umroh di Reksadana Syariah
Ilustrasi seorang jemaah sedang berdoa dalam ibadah haji umroh di depan Kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. (shutterstock)

Kemenag mengusulkan Biaya Perjalanan Ibadah Haji 2023 naik hampir 100% dari Rp39,8 juta di 2022, menjadi Rp69 juta per jemaah tahun ini

Bareksa.com - Kementerian Agama (Kemenag) mengusulkan Biaya Perjalanan Ibadah Haji atau ongkos naik haji (ONH) 2023 naik hampir 100% dari Rp39,8 juta di 2022, menjadi Rp69 juta per jemaah tahun ini. Usulan itu disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR, Kamis (19/1/2023).

Dilansir Tempo.co (20/1/2023), dalam rapat tersebut, Menteri Yaqut mengusulkan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2023 senilai Rp98,8 juta per calon jemaah. Dari BPIH itu, 70% di antaranya dibebankan kepada jemaah haji atau senilai Rp69 juta. Sementara, 30% ditanggung oleh dana nilai manfaat Rp29,7 juta.

"Tahun ini pemerintah mengusulkan rata-rata BPIH per jemaah Rp98.893.909, naik sekitar Rp514.000 dengan komposisi (Biaya Perjalanan Ibadah Haji ) Bipih Rp69.193.733 dan nilai manfaat Rp29.700.175 juta atau 30%," kata Menteri Yaqut.

Promo Terbaru di Bareksa

Jika usulan itu disetujui DPR, maka biaya haji 2023 akan naik hampir 2 kali lipat dari 2022. Ongkos ini juga lebih tinggi dibandingkan 2018 - 2020 lalu, yang ditetapkan Rp35 juta. Menurut Yaqut, kebijakan ini diambil untuk menjaga keberlangsungan dana nilai manfaat di masa depan. Sebab pembebanan BPIH harus mengedepankan prinsip keadilan.

Usulan soal ONH yang naik hampir 100% menuai polemik. Agen travel haji dan umroh khawatir soal kesanggupan calon jemaah untuk membayar. Seperti yang diungkapkan pemilik travel Ibnu Hasan, Idrus Algadri. "Kalau saya lihat, calon jemaah ini banyak yang keberatan, bahkan berharap jangan sampai naik," kata dilansir tempo.co.

Bahkan sejumlah calon jemaah haji asal Majalengka, Jawa Barat berniat mengundurkan diri jika ONH 2023 jadi naik. Daman, salah seorang calon jemaah mengatakan sejumlah rekannya tidak hadir untuk tes kesehatan akibat pesimistis untuk menunaikan ibadah haji, jika biayanya naik hampir 100%. "Beberapa orang tidak hadir dalam pemeriksaan kesehatan, karena sakit hati dengan rencana ONH akan dinaikkan," ungkapnya dilansir beritasatu.com.

Daman meminta pemerintah untuk mempertimbangkan kenaikan ONH 2023 ini. Sebab sejumlah jemaah telah melunasi ONH dengan nominal seperti tahun sebelumnya. Apalagi dia mengaku telah menunggu 3 tahun untuk bisa berangkat haji karena tertunda akibat pandemi, namun merasa berat jika saat akan berangkat haji, tiba-tiba biayanya naik. "Kami sudah menunggu sejak 2020, sudah 3 tahun kami tertunda berangkat haji dan insya Allah tahun ini berangkat, tapi berat jika tiba-tiba ONH naik," dia menambahkan.

Soal polemik biaya haji 2023 ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan usulan rerata biaya perjalanan ibadah haji 1444 H/2023 Masehi tersebut masih jadi kajian pemerintah. Karena itu, pemerintah masih mengkalkulasi beragam pertimbangan untuk menetapkan kebijakan tersebut. “Biaya haji masih dalam proses kajian itu belum final,” ujarnya (24/1/2023) dilansir bisnis.com.

Investasi Siapkan Tabungan Umroh yang Halal dan Cuan, Klik di Sini

Pertimbangkan Nabung Umroh di Reksadana Syariah

Lamanya masa tunggu dan mahalnya biaya haji, sebenarnya calon jemaah bisa mempertimbangkan untuk ibadah umroh terlebih dahulu. Sebab untuk menunaikan umroh tersedia kuota seluas-luasnya dan biayanya bisa disiapkan di produk investasi yang aman dan sesuai prinsip syariah. Meski begitu, perlu dicatat umroh tetap tidak bisa menggantikan ibadah haji, namun umroh merupakan bagian dari ritual ibadah haji.

Rata-rata masa tunggu keberangkatan haji di Indonesia mencapai 48,5 tahun, dengan masa tunggu tersingkat 9 tahun (di Kabupaten Maybrat, Papua Barat) dan terpanjang 97 tahun (di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan). Calon jemaah yang merasakan kerinduan mendalam untuk segera beribadah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, bisa merencanakan ibadah umroh dahulu sembari menanti antrian haji yang mencapai puluhan tahun.

Umroh bisa menjadi alternatif untuk calon jemaah pergi beribadah di Tanah Suci. Calon jemaah bisa mengumpulkan tabungan umroh di reksadana syariah di Bareksa dengan rencana tabungan hingga 3 tahun.

Dengan fitur Bareksa Umroh di super app investasi Bareksa, Smart Investor bisa dengan mudah memantau dan menambah jumlah Tabungan Umroh di mana saja dan kapan saja. Soal kehalalannya, Kamu tidak perlu khawatir, sebab reksadana syariah dikelola sesuai prinsip syariah dan mendapatkan fatwa dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI).

Mulai Siapkan Tabungan Umroh Sekarang, Klik di Sini

Cara Siapkan Tabungan Umroh

Bagi kamu yang berniat menjalankan ibadah umroh tapi belum memiliki modal untuk berangkat, Bareksa menawarkan solusi menabung reksadana syariah untuk mengumpulkan biaya perjalanan umroh melalui fitur Bareksa Umroh. Untuk bisa beribadah ke Tanah Suci, perlu menyiapkan modalnya. Sebagai gambaran, harga paket umroh 9 Hari dari Khalifah Tour senilai Rp28,9 juta per jemaah tahun ini. Karena itu, calon jemaah perlu mempersiapkan biaya umroh jauh-jauh hari sebelum berangkat.

Cara agar Tabungan Umroh bisa optimal, Kamu bisa menabung di reksadana syariah menggunakan fitur Bareksa Umroh yang tersedia di super app investasi Bareksa. Tabungan umroh di Bareksa Umroh menggunakan reksadana syariah yang halal dan sifatnya fleksibel dengan rencana Tabungan.

Supaya bisa mengumpulkan biaya umroh sebesar itu, Kamu bisa menabung bertahap mulai dari 6 bulan hingga 3 tahun. Jangka waktu ini tidak mengikat dan sangat fleksibel bisa diatur atau dicairkan sesuai dengan kebutuhan Kamu.

Dengan fitur Bareksa Umroh di super app investasi Bareksa, Kamu bisa dengan mudah memantau dan menambah jumlah Tabungan Umroh dari mana saja dan kapan saja. Bareksa bekerja sama dengan mitra penyelenggara perjalanan umroh resmi yakni Khalifah Tour, Al Qadri dan Travel Umroh.

Ketiga mitra penyelenggara itu telah memiliki izin penyelenggaraan umroh. Khalifah Tour memiliki izin umroh nomor U.509 tahun 2021, Al Qadri memiliki izin umroh nomor 816 tahun 2017, dan Travel Umroh memiliki izin umroh nomor 1020 tahun 2019. Sementara itu, menabung untuk biaya umroh di Bareksa aman karena dana jemaah tidak disimpan oleh rekening perorangan, rekening travel agent atau bahkan rekening perusahaan Bareksa.

Namun Tabungan Umroh Kamu ada di reksadana syariah yang tersimpan aman di bank kustodian dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sehingga, dana Kamu tidak bisa dibawa kabur pihak yang tidak bertanggung jawab.

Investasi Siapkan Tabungan Umroh yang Halal dan Cuan, Klik di Sini

Simulasi Tabungan Umroh dengan Reksadana

Ada 5 produk reksadana pasar uang syariah di Bareksa Umroh yang bisa Kamu pilih. Yakni Syailendra Sharia Money Market Fund, Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra, Sucorinvest Sharia Money Market Fund, Trimegah Kas Syariah, dan Bahana Likuid Syariah Kelas G. Setahun terakhir (per 24/1/2023), reksadana pasar uang syariah tersebut berhasil mencatatkan imbal hasil hingga 3,91%.

Imbal hasil reksadana pasar uang syariah di Bareksa Umroh tidak terkena pajak, karena bukan merupakan objek pajak. Selain itu besaran imbal hasil tersebut juga jauh lebih menarik dari deposito syariah atau tabungan perbankan biasa.

Illustration

Sumber : Bareksa

Ketika membuka fitur Umroh di super app Bareksa, Kamu bisa membuat simulasi mulai dari jumlah jemaah, target waktu pencapaian, dan target paket umroh yang ingin dibeli. Sesuai detail yang dipilih, akan muncul estimasi biaya, dengan asumsi kenaikan harga 3% per tahun. Dari simulasi itu, ada hitungan perkiraan nabung/dana yang perlu disiapkan per bulan.

Untuk gambaran, investor ingin menyiapkan biaya umroh untuk dua orang dan target mengumpulkan semua biaya umroh pada September 2023. Perkiraan biaya umroh yang ingin dicapai adalah Umroh Series Makkah 9 Hari dari Khalifah Tour dengan harga paket umroh Rp28,9 juta per orang, atau total biaya umroh dua orang Rp57,8 juta.

Dengan asumsi kenaikan harga sekitar 3% per tahun, estimasi biaya umroh untuk 2 orang pada akhir 2023 mencapai Rp59,56 juta. Maka, dengan target tersebut, investor perlu menabung rutin sekitar Rp4.795.730 per bulan atau setara Rp160 ribuan per hari selama 12 bulan.

Promo Nabung Umroh di Bareksa Raih Reksadana

Menyambut tahun baru 2023, Smart Investor tentu punya resolusi keuangan yang ingin dicapai dengan belajar dari pengalaman investasi di tahun 2022. Investasi dengan reksadana syariah di Bareksa Umroh bisa membantu investor mencapai impian pergi umroh dengan terencana.

Bareksa hadir menemani perjalanan investasi Smart Investor, sekaligus memberikan promo yang membuat makin semangat. Untuk pembelian reksadana di Bareksa Umroh, Smart Investor bisa meraih voucher hingga Rp150.000 sesuai dengan level investor saat ini.

Catat kode promonya sesuai level investasi berikut ini :

Rookie

  • Minimal pembelian reksadana Bareksa Umroh Rp500.000

  • Hadiah voucher reksadana @ Rp25.000 untuk 50 investor pembeli tercepat

  • Kode promo : SUMROH25

Secure & Wealthy

  • Minimal pembelian reksadana Bareksa Umroh Rp1 juta

  • Hadiah voucher reksadana @ Rp75.000 untuk 25 investor pembeli tercepat

  • Kode promo : SUMROH75

Rich & Freedom

  • Minimal pembelian reksadana Bareksa Umroh Rp2,5 juta

  • Hadiah voucher reksadana @ Rp150.000 untuk 25 investor pembeli tercepat

  • Kode promo : SUMROH150

Kalau sudah catat kode promonya, simak syarat dan ketentuan promo berikut ini.

Syarat dan Ketentuan Promo Cerita Investasi Bareksa Umroh

1. Periode promo berlaku dari tanggal 11 Januari 2023 pukul 00.01 WIB - 31 Januari 2023 pukul 23.59 WIB
2. Promo berlaku untuk pembelian produk umrohjenis apa saja dengan metode pembayaran apa saja dan memasukkan kode promo yang dipilih sesuai dengan level investasi dari nasabah
3. Program promo tidak berlaku untuk karyawan Bareksa
4. Nasabah dengan nominal pembelian tercepat berhak mendapatkan hadiah
5. Satu nasabah hanya berhak memenangkan 1 (satu) jenis hadiah pada program promo dalam satu periode selama kuota tersedia
6. Pengumuman pemenang pada 17 Februari 2023 melalui media sosial Bareksa dan email kepada para pemenang tersebut
7. Hadiah atas promo ini tidak dapat diuangkan dan dipindahtangankan
8. Keputusan Bareksa menentukan pemenang atas promo ini bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat
9. Seluruh pajak hadiah atas promo ini akan ditanggung Bareksa
10. Bareksa memiliki hak untuk dapat membatalkan pemenang atas hadiah dari promo ini jika pemenang terbukti melakukan kecurangan, pelanggaran terhadap hukum sehubungan dengan keikutsertaannya dalam promo ini atau tidak dapat dihubungi

Ayo menabung umroh di reksadana syariah di Bareksa Umroh dan raih hadiahnya!

Investasi Siapkan Tabungan Umroh yang Halal dan Cuan, Klik di Sini

(AM)

***

Ingin berinvestasi reksadana syariah yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Buat tabungan umroh, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Tabungan umroh di Bareksa tidak mengikat pada pembelian paket dan keberangkatan umroh.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua