BeritaArrow iconSBNArrow iconArtikel

Penjualan SBN Syariah ST012 Ditetapkan Rp19,46 Triliun, SBR013 Segera Terbit

Martina Priyanti05 Juni 2024
Tags:
Penjualan SBN Syariah ST012 Ditetapkan Rp19,46 Triliun, SBR013 Segera Terbit
Ilustrasi investor muda generasi milenial yang terlihat senang membahas simulasi keuntungan investasi SBN Ritel. (Shutterstock)

Terutama bagi Kamu investor pemula perlu mengetahui bahwa semua jenis SBN Ritel termasuk SBR, adalah instrumen investasi 100% dijamin negara

Bareksa.com - Setelah berakhirnya masa penawaran Surat Berharga Negara/SBN Syariah jenis Sukuk Tabungan/ST seri ST012 pada tanggal 29 Mei 2024, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan atas nama Menteri Keuangan, tertanggal 3 Juni 2024, menetapkan hasil penjualan Sukuk Tabungan seri ST012T2 (Tenor 2 Tahun) dan Green Sukuk Ritel – Sukuk Tabungan seri ST012T4 (Tenor 4 Tahun). Melansir laman resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan/DJPPR Kemenkeu, disebutkan bahwa otal volume penjualan ST012T2 dan ST012T4 yang telah ditetapkan adalah sebesar Rp19,46 triliun, atau tepatnya Rp19.646.429.000.000.

Illustration

Sukuk Tabungan seri ST012T2 dan seri ST012T4 ini menggunakan akad Wakalah, dengan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan Proyek APBN tahun 2024 termasuk green projects sebagai underlying asset. Sukuk Tabungan seri ST012T4 merupakan seri Green Sukuk Ritel yang keenam yang diterbitkan oleh Pemerintah sejak tahun 2019. Seri Green Sukuk Ritel secara khusus digunakan untuk membiayai proyek-proyek ramah lingkungan dalam APBN sesuai dengan SDGs Government Securities Framework untuk membantu mengurangi dampak perubahan iklim.

Promo Terbaru di Bareksa

Sementara Sukuk Tabungan seri ST012T2 (Tenor 2 Tahun) menawarkan tingkat imbalan/kupon mengambang dengan tingkat imbalan minimal (floating with floor) sebesar 6,40% per tahun dan seri ST012T4 (Tenor 4 Tahun) sebesar 6,55% per tahun. Antusiasme masyarakat cukup tinggi untuk berinvestasi di ST012.

Illustration

Lebih lanjut menurut Kementerian Keuangan hal ini juga terlihat dari keikutsertaan dalam kegiatan edukasi yang dilaksanakan baik secara offline maupun online sepanjang masa penawaran ST012. Penjualan ST012 kali ini didukung dengan event Festival Sukuk Negara di Kota Bandung, media campaign, talk show radio dan televisi, Sekolah Pasar Modal (SPM), serta kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat baik secara online maupun offline di pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Selain itu, optimalisasi media sosial juga dilakukan untuk memberikan informasi tentang investasi di pasar keuangan, khususnya investasi di SBN ritel.

Adapun beberapa catatan capaian keberhasilan penjualan ST012T2 dan ST012T4 sebagai berikut:

1. ST012 merupakan Sukuk Tabungan ketiga yang diterbitkan dalam dual tranches, yaitu seri ST012T2 (Tenor 2 Tahun) dan ST012T4 (Tenor 4 Tahun). Total penjualan ST012 sebesar Rp19,65 T dengan 76.371 investor, yang terdiri dari ST012T2 sebesar Rp14,57 T dan ST012T4 sebesar Rp5,08 T.
2. Rata-rata pemesanan per investor pada ST012 yaitu sebesar Rp242,16 juta untuk ST012T2 dan Rp231,92 juta untuk ST012T4.
3. Berdasarkan Range Nominal Pemesanan, baik ST012T2 maupun ST012T4, jumlah investor terbanyak berada pada range Rp5 juta s.d. Rp100 juta (47,30% untuk ST012T2 dan 45,64% untuk ST012T4), dengan volume pemesanan terbesar pada range di atas Rp1 miliar (41,45% untuk ST012T2 dan 50,71% untuk ST012T4).
4. Berdasarkan Gender, baik ST012T2 maupun ST012T4 didominasi oleh investor perempuan masing-masing sebesar 60,59% dan 53,75%. Dari sisi volume pemesanan, ST012T2 didominasi oleh investor perempuan sebesar 51,83% dan ST012T4 didominasi oleh investor laki-laki sebesar 56,87%.
5. Berdasarkan Generasi, baik ST012T2 maupun ST012T4 didominasi oleh investor Milenial sebanyak 45.412 investor dengan masing-masing sebanyak 32.526 investor (54,06%) untuk ST012T2 dan 12.886 investor (58,87%) untuk ST012T4. Dari sisi volume pemesanan, baik ST012T2 maupun ST012T4 didominasi oleh Generasi X dengan volume pemesanan sebesar Rp5,67 T untuk ST012T2 dan Rp2,21 T untuk ST012T4.
6. Berdasarkan Wilayah Pemesanan, ST012 kembali menjangkau seluruh provinsi di wilayah Indonesia. Pemesanan ST012T2 dan ST012T4 didominasi wilayah Indonesia Bagian Barat (selain DKI Jakarta), dengan jumlah investor untuk ST012T2 sebanyak 36.996 orang (61,49%) dengan volume pemesanan sebesar Rp7,16 T (49,17%) dan untuk ST012T4 sebanyak 13.369 orang (61,07%) dengan volume pemesanan sebesar Rp2,40 T (47,35%).
7. Berdasarkan Profesi, jumlah investor baik untuk ST012T2 maupun ST012T4 didominasi oleh Pegawai Swasta yaitu masing-masing sebesar 36,29% dan 38,13%, sedangkan volume pemesanan ST012T2 didominasi oleh Wiraswasta sebesar 34,62% dan ST012T4 oleh Pegawai Swasta sebesar 30,64%.
8. Jumlah investor baru ST012T2 dan ST012T4 terhadap SBN Ritel sebanyak 19.308 investor dengan total volume pemesanan Rp3,79 T. Sedangkan jika dibandingkan terhadap SBSN Ritel, jumlah investor baru sebanyak 25.570 investor dengan total volume pemesanan Rp5,29 T.

Kementerian Keuangan menyebut bahwa penerbitan instrumen SBSN Ritel merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk memperdalam pasar keuangan domestik, memperluas basis investor, khususnya investor ritel, mendukung peralihan masyarakat dari saving-oriented society menjadi investment-oriented society, serta membantu mengatasi dampak perubahan iklim.

Siap-siap Investasi SBR013 di Sini
SBR013 Segera Terbit

Di sisi lain pemerintah melalui Kementerian Keuangan memastikan akan menerbitkan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR013, yang merupakan Surat Berharga Negara/SBN Ritel terbaru keempat terbit tahun ini. Dalam Kick Off Meeting SBR013 dengan mitra distribusi SBN Ritel 2024 yang salah satunya Bareksa, disampaikan bahwa kupon atau imbal hasil SBR013 akan diumumkan pada besok, Kamis 6 Juni 2024.

Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Deni Ridwan pada sebuah mengatakan bahwa SBN Ritel jenis Savings Bond Ritel (SBR) akan sangat menarik bagi investor bahkan investor pemula sekalipun. "Terutama yang masih menghindari risiko dalam berinvestasi, dengan fitur floating with floor, investasi yang mereka tanamkan (di SBR) akan terlindungi dari gerusan inflasi," kata Deni.

Illustration

Setelah pengumuman kupon atau imbal hasil, pemerintah akan membuka masa penawaran SBR013 pada pukul 09.00 WIB di tanggal 10 Juni 2024. Rencananya (tentatif) masa penawaran SBR013 akan berlangsung hingga 4 Juli 2024.

Seperti halnya pada seri SBR012 atau seri SBR terakhir yang diterbitkan sebelum SBR013, pemerintah akan menerbitkan dalam satu seri penawaran yaitu SBR013 Tenor 2 tahun (SBR013-T2) dan SBR012 Tenor 4 tahun (SBR013-T4). Nah, terkait adanya dual tenor ini, pemerintah juga menerbitkan besaran kupon atau imbal hasil berbeda serta besaran target penerbitan dan juga maksimum pemesanannya.

Untuk besaran kupon SBR013-T2 dan juga SBR013-T4 akan diumumkan pada 6 Juni 2024. Sementara untuk target penerbitan keduanya, akan diumumkan pada saat masa penawaran SBR013 mulai berlangsung yang dijadwalkan pada 10 Juni 2024. Lebih lanjut soal target penerbitan SBR013-T2 dan SBR013-T4, menurut penjelasan Kementerian Keuangan, akan disesuaikan dengan total pemesanannya per hari.

Faktor Pertimbangan Kupon SBR013

Suku Bunga Acuan BI

6,25% (Mei 2024)

Rata-rata deposito bank umum

5,74% (Maret 2024)

Yield SBN 2 dan 4 Tahun

6,63% dan 6,78% (per 5/6/2024)

Tingkat bunga penjaminan LPS bank umum

4,25% (1 Juni 2024 sampai 30 September 2024)

Sumber : OJK, BI, LPS, PHEI​

Mempertimbangkan beberapa hal tersebut, Tim Analis Bareksa memprediksi kupon SBR013 sebagai berikut:

SBR013

Prediksi Kupon

SBR013T2 (tenor 2 tahun)

6,4%-6,5%

SBR013T4 (tenor 4 tahun)

6,55%-6,65%

Sumber : Tim Analis Bareksa

Tim Analis Bareksa menilai kupon SBR013 mungkin tidak bisa menyamai yield SBN tenor yang sama di pasar sekunder, namun berpeluang sedikit lebih tinggi dari SBN Ritel seri sebelumnya yakni Sukuk Tabungan (ST) seri ST012. Sebab SBR013 terbit saat tren suku bunga sedang tinggi dan berpotensi menjadi SBN Ritel dengan kupon tertinggi terakhir di 2024. Kondisi ini seiring potensi pemangkasan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) tahun ini.

Siap-siap Investasi SBR013 di Sini

Untuk diketahui, ST012 yang merupakan SBN Ritel jenis syariah menawarkan kupon minimal 6,4% untuk tenor 2 tahun atau ST012T2 dan minimal 6,55% untuk tenor 4 tahun atau ST012T2. Imbalan ST012T4 merupakan kupon tertinggi SBN Ritel dalam 4 tahun terakhir. Masa penawaran ST012 pada 26 April hingga 29 Mei 2024. Dengan begitu, imbal hasil SBR013 juga berpotensi jadi kupon SBR tertinggi sejak SBR009 yang terbit pada Februari 2020, atau dalam 4 tahun terakhir. Saat itu SBR009 menawarkan kupon 6,3% dan seri sebelumnya SBR008 punya kupon 7,2%.

Illustration

Sumber : Kemenkeu, diolah Tim Analis Bareksa

Savings Bond Ritel (SBR) adalah salah satu instrumen Surat Utang Negara (SUN) yang diperuntukkan bagi investor individu Warga Negara Indonesia di pasar perdana. SBR memiliki karakteristik tidak dapat diperjualbelikan (non-tradable) di pasar sekunder, namun ada fasilitas early redemption atau pencairan lebih awal sebagian sebelum tanggal jatuh tempo, serta jenis kupon mengambang dengan tingkat kupon minimal (floating with floor).

SBR terbit tanpa warkat dengan nilai minimal pemesanan Rp1 juta (1 unit) dan maksimal pemesanan Rp5 miliar untuk tenor 2 tahun dan Rp10 miliar untuk tenor 4 tahun. Gabungan dari kedua tenor, maka kuota maksimal pemesanan per investor senilai Rp15 miliar.

Siap-siap Investasi SBR013 di Sini

Bareksa Midis SBN Terbaik

Sebagai informasi, Bareksa adalah mitra distribusi yang telah membantu penawaran SBN Ritel sejak pertama kali ditawarkan secara online pada 2018. Selain itu, Bareksa meraih penghargaan sebagai mitra distribusi terbaik sejak 2018, atau dalam 5 tahun beruntun.

Bareksa meraih penghargaan sebagai Midis SUN Terbaik Tahun 2022 bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa dari Kementerian Keuangan yakni:

- Midis SUN Terbaik 2019
- Midis SUN Terbaik 2020
- Midis SUN Terbaik 2021
- Midis SUN Ritel Terbaik 2022
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021

Karena itu tak ingin ketinggalan investasi di SBR013? Segera siap-siap investasi di SBN Ritel dengan potensi kupon tertinggi terakhir tahun ini di salah satu mitra distribusi resmi yang ditunjuk oleh Kemenkeu, salah satunya Bareksa.

Siap-siap Investasi SBR013 di Sini

(Martina Priyanti)

* * *

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2022 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.

Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.















Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Empty Illustration

Produk Belum Tersedia

Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua