BeritaArrow iconSBNArrow iconArtikel

Kuota Pemesanan SBN Syariah ST012 Ditambah Lagi Jadi Rp14 Triliun

Martina Priyanti20 Mei 2024
Tags:
Kuota Pemesanan SBN Syariah ST012 Ditambah Lagi Jadi Rp14 Triliun
Ilustrasi penerbitan SBN Syariah ST012. (Kementerian Keuangan)

SBN Syariah ST012 bisa dibeli di pasar perdana melalui mitra distribusi yang salah satunya Bareksa

Bareksa.com - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan kembali menambah kuota penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Syariah Jenis Sukuk Tabungan/ST seri ST012, untuk menampung besarnya minat investor ritel terhadap ST012. Nah, hingga Minggu malam (19/5/2024), kuota penerbitan ST012 telah mencapai Rp14 triliun, atau sudah bertambah Rp4 triliun dari kuota awal penerbitan ST012.

Adapun pemesanan SBN Syariah seri ST012, per Minggu malam (19/5/2024) per pukul 22.05 WIB, tercatat telah mencapai Rp12,02 triliun. Jumlah pemesanan tersebut, berasal dari pemesanan ST012 tenor 2 tahun atau ST012T2 sebesar Rp8,80 triliun serta, ST012 tenor 4 tahun atau ST012T4 tercatat Rp3,14 triliun.

Maka, kuota penerbitan ST012 hanya tinggal tersisa sekitar Rp1,98 triliun, yang terbagi menjadi dua yakni sisa kuota penerbitan ST012T2 sekitar Rp1,12 triliun dan ST012T4 yang Rp863,13 miliar. Besaran sisa kuota penerbitan ST012, terus berkurang seiring berjalannya waktu pemesanan dan juga bisa kembali bertambah jika pemerintah kembali menambah target atau kuota penerbitan ST012.

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration


Masa penawaran ST012 yang dibuka sejak 26 April masih akan berlangsung hingga ditutup pada 29 Mei 2024. Namun demikian, pemerintah dimungkinkan untuk menutup masa penawaran ST012 lebih cepat jika kuota penerbitan terakhir yang ditetapkan sudah terpenuhi dan tidak ditambah lagi kuota penerbitannya.


Investasi ST012 di Sini

Tingginya minat investor karena ST012 menawarkan imbal hasil menarik, yakni minimal 6,4% untuk ST012T2 dan minimum 6,55% untuk ST012T4, dengan kupon bersifat mengambang dengan batas miniml (floating with floor). Artinya kupon ST012 bisa naik saat suku bunga acuan Bank Indonesia naik, namun tidak bisa turun lebih rendah dari batas minimal. Imbal hasil ST012 merupakan yang kupon SBN Ritel tertinggi sejak akhir 2019, atau dalam 4 tahun terkahir.

Pokok- pokok ketentuan dan persyaratan ST012 sebagai berikut:

Penerbit

Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia

Jenis Akad

Wakalah

Masa Penawaran

Pembukaan: 26 April 2024 pukul 09.00 WIB

Penutupan : 29 Mei 2024 pukul 10.00 WIB

Tanggal Setelmen (Penerbitan)

5 Juni 2024

Bentuk dan Jenis SBSN

Tanpa warkat dan tidak dapat diperdagangkan (non-tradable), kepemilkan tidak dapat dialihkan dan tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo kecuali pada periode early redemption.


ST012T2

Green Sukuk ST012T4

Tenor

2 (dua) tahun

4 (empat) tahun

Jatuh Tempo

10 Mei 2026

10 Mei 2028

Minimum Pemesanan

Rp1 juta dan kelipatannya

Maksimum Pemesanan

Rp5 miliar

Rp10 miiar

Imbalan

6,4% p.a.

6,55% p.a.

Jenis Imbalan

Mengambang dengan imbalan/kupon minimal (floating with floor) dengan tingkat imbalan acuan BI Rate

Periode Penyampaian Minat Early Redemption

25 April 2025 (09.00 WIB) s.d.

5 Mei 2025 (10.00 WIB)

24 April 2026 (09.00 WIB) s.d.

4 Mei 2026 (10.00 WIB)

Nominal Pengajuan Early Redemption

Rp1 juta dan kelipatannya

Nilai Maksimal Early Redemption

50% dari setiap transaksi pembelian yang telah dilakukan pada masing-masing Mitra Distribusi

Setelmen Early Redemption

10 Mei 2025

10 Mei 2026

Tanggal Pembayaran Imbalan

Tanggal 10 setiap bulan. Dalam hal tanggal 10 jatuh bukan pada hari kerja, maka akan dibayarkan pada hari kerja berikutnya tanpa kompensasi. Hari kerja adalah hari dimana operasional sistem pembayaran diselenggarakan oleh Bank Indonesia.

Tanggal Pembayaran Imbalan Pertama

10 Juli 2024 (Long Coupon)

Penetapan Hasil Penjualan

3 Juni 2024

Underlying Aset

BMN dan Proyek/Kegiatan Kementerian/Lembaga pada APBN 2024

Sumber : Kemenkeu

Investasi ST012 di Sini

Minimum investasi di ST012 senilai Rp1 juta dan kelipatannya, dengan maksimal pembeliannya Rp5 miliar untuk ST012T2 dan Rp10 miliar untuk ST012T4. ST012 tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder (non tradable), namun memiliki fasilitas pencarian awal sebagian sebelum jatuh tempo (early redemption). Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), indeks harga konsumen (IHK) inflasi atau naik 3% pada April 2024 secara tahunan (YOY). Dengan begitu, setelah dipotong pajak 10% dan inflasi, maka imbal hasil riil ST012T2 menjadi 2,76% dan ST012T4 cuan riilnya 2,895%.

Illustration

Angka itu jauh lebih menarik dari bagi hasil deposito syariah. Menurut laporan terbaru Statistik Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Februari 2024, ekuivalen tingkat imbalan/bagi hasil bank umum syariah dan unit usaha syariah untuk deposito mudharabah rupiah tenor di atas 12 bulan di 6,02%. Setelah dipotong pajak 20% dan inflasi, maka imbal hasil riil deposito syariah 1,816%.

Imbal Hasil Riil ST012 vs Deposito Syariah

Instrumen

Imbal Hasil

Pajak

Imbal Hasil Bersih

Inflasi

Real Yield

Jaminan

ST012T2

6,4%

10%

5,760%

3%

2,76%

Dijamin negara 100%

ST012T4

6,55%

10%

5,895%

3%

2,895%

Dijamin negara 100%

Deposito Syariah

6,02%

20%

4,816%

3%

1,816%

Dijamin LPS maks Rp2 miliar dan bunga maks 4,25%

Sumber : Kemenkeu, OJK, diolah Bareksa, inflasi YOY per April 2024​

Perlu dicatat, tingkat bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk deposito atau simpanan rupiah di bank umum saat ini 4,25% untuk periode 1 Februari - 31 Mei 2024. Maksimum nilai simpanan atau deposito yang dijamin LPS ialah Rp2 miliar. Karena itu, jika tabungan atau deposito menawarkan bunga atau imbal hasil di atas 4,25% dan nilai di atas Rp2 miliar, maka tidak dijamin oleh LPS. Selain itu, bunga atau imbal hasil deposito dikenai pajak 20%. Adapun pajak imbal hasil ST012 hanya 10%.

Investasi ST012 di Sini

Bareksa Midis SBN Terbaik

Sebagai informasi, Bareksa adalah mitra distribusi yang telah membantu penawaran SBN Ritel sejak pertama kali ditawarkan secara online pada 2018. Selain itu, Bareksa meraih penghargaan sebagai mitra distribusi terbaik sejak 2018, atau dalam 5 tahun beruntun.

Bareksa meraih penghargaan sebagai Midis SUN Terbaik Tahun 2022 bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa dari Kementerian Keuangan yakni:

- Midis SUN Terbaik 2019
- Midis SUN Terbaik 2020
- Midis SUN Terbaik 2021
- Midis SUN Ritel Terbaik 2022
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021

Ayo segera investasi di SBN Syariah ST012 di Bareksa, jangan sampai kamu kehabisan kuota pemesanan!

Investasi ST012 di Sini

(Martina Priyanti)

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2022 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.

Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.


Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua