Kemenkeu Tetapkan Penjualan Sukuk Ritel SR020 Rp21,36 Triliun, Gaet 32.861 Milenial
Tingkat keritelan SR020 ini merupakan yang terbaik selama penerbitan SBSN Ritel seri SR sejak 2009
Tingkat keritelan SR020 ini merupakan yang terbaik selama penerbitan SBSN Ritel seri SR sejak 2009
Bareksa.com - Kementerian Keuangan menetapkan menetapkan hasil penjualan Sukuk Ritel seri SR020T3 (Tenor 3 Tahun) dan seri SR020T5 (Tenor 5 Tahun) sebesar Rp21,36 triliun, dengan dominasi oleh investor generasi Milenial. Penawaran Surat Berharga Negara Syariah (SBSN) yang bisa diperdagangkan di pasar sekunder ini berlangsung pada 1-27 Maret 2024.
Menurut pengumuman pada Senin, 1 April 2024, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko atas nama Menteri Keuangan menetapkan hasil penjualan Sukuk Ritel seri SR020T3 (Tenor 3 Tahun) dan seri SR020T5 (Tenor 5 Tahun) dengan volume pembelian total Rp21.359.250.000.000. Nilai penerbitan ini lebih rendah daripada ORI025 yang ditawarkan awal tahun ini sebesar total Rp23,98 triliun, dan juga lebih rendah daripada SR019 yang mencapai Rp25,33 triliun pada 2023.
Sukuk Ritel seri SR020T3 dan SR020T5 ini menggunakan akad Ijarah Asset to be Leased dengan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan Proyek APBN tahun 2024 sebagai underlying asset. Sukuk Ritel seri SR020T3 (Tenor 3 Tahun) menawarkan tingkat imbalan/kupon tetap sebesar 6,30% per tahun dan seri SR020T5 (Tenor 5 Tahun) sebesar 6,40% per tahun.
Promo Terbaru di Bareksa
Terbukti, animo masyarakat cukup tinggi untuk berinvestasi di SR020. Antusiasme masyarakat juga terlihat dari keikutsertaan dalam kegiatan edukasi yang dilaksanakan baik secara offline maupun online sepanjang masa penawaran SR020. Penjualan SR020 kali ini didukung dengan campaign dan kegiatan edukasi ke masyarakat secara offline di pulau Jawa, Sulawesi, dan Maluku Utara serta optimalisasi media sosial untuk memberikan informasi tentang investasi di pasar keuangan, khususnya investasi di SBN ritel.
Menurut DJPPR Kemenkeu, beberapa catatan capaian keberhasilan penjualan SR020T3 dan SR020T5 sebagai berikut:
- SR020 merupakan Sukuk Ritel ketiga yang diterbitkan dalam dual tranches, yaitu seri SR020T3 (Tenor 3 Tahun) dan SR020T5 (Tenor 5 Tahun). Adapun total penerbitan untuk SR020 sebesar Rp21.359.250.000.000 dari 63.009 investor dengan rincian total penjualan SR020T3 sebesar Rp17.784.237.000.000 dan SR020T5 sebesar Rp3.575.013.000.000. Pencapaian penjualan SR020 ini lebih tinggi dibandingkan seri SR yang diterbitkan pada periode tahun 2023 yaitu SR018 bulan Maret 2023 sebesar Rp21,49 triliun.
- Rata-rata pemesanan per investor pada SR020 yaitu sebesar Rp325,87 juta untuk SR020T3 dan Rp305,50 juta untuk SR020T5. Tingkat keritelan SR020 ini merupakan yang terbaik selama penerbitan SBSN Ritel seri SR sejak 2009.
- Berdasarkan Range Nominal Pemesanan, baik SR020T3 maupun SR020T5, jumlah investor terbanyak berada pada range Rp5 juta s.d. Rp100 juta (42,10% untuk SR020T3 dan 41,31% untuk SR020T5), dengan volume pemesanan terbesar pada range di atas Rp1 miliar (48,39% untuk SR020T3 dan 58,96% untuk SR020T5).
- Berdasarkan Gender, baik SR020T3 maupun SR020T5 didominasi oleh investor perempuan masing-masing sebesar 58,48% dan 50,63%. Dari sisi volume pemesanan, SR020T3 didominasi oleh investor perempuan sebesar 50,88% dan SR020T5 didominasi oleh investor laki-laki sebesar 58,41%.
- Berdasarkan Generasi, baik SR020T3 maupun SR020T5 didominasi oleh investor Milenial sebanyak 32.861 investor dengan masing-masing sebanyak 26.298 (48,19%) untuk SR020T3 dan 6.563 (56,09%) untuk SR020T5. Dari sisi volume pemesanan, baik SR020T3 maupun SR020T5 didominasi oleh Generasi X dengan volume pemesanan sebesar Rp7,11 triliun untuk SR020T3 dan Rp1,56 triliun untuk SR020T5.
- Berdasarkan Wilayah Pemesanan, SR020 kembali menjangkau seluruh provinsi di wilayah Indonesia. Pemesanan SR020T3 didominasi wilayah Indonesia Bagian Barat (selain DKI Jakarta) dengan jumlah investor 32.351 orang (59,28%) dan volume pemesanan Rp8,43 T (47,41%). Sementara untuk SR020T5 didominasi wilayah Indonesia Bagian Barat (selain DKI Jakarta) dari sisi jumlah investor sebanyak 7.025 investor (60,03%), namun dari sisi volume pemesanan didominasi wilayah DKI Jakarta sebesar Rp1,69 triliun (47,25%).
- Berdasarkan Profesi, jumlah investor SR020T3 dan SR020T5 didominasi Pegawai Swasta yaitu sebesar 35,54% dan 38,35%, sedangkan nominal pemesanan didominasi pegawai Wiraswasta masing-masing sebesar 35,24% dan 31,30%.
- Jumlah investor baru SR020T3 dan SR020T5 terhadap SBN Ritel sebanyak 16.039 investor dengan total volume pemesanan Rp3,58 triliun. Sedangkan jika dibandingkan terhadap SBSN Ritel, jumlah investor baru sebanyak 22.707 investor dengan total volume pemesanan Rp5,31 triliun.
Penerbitan Instrumen SBN Ritel tersebut merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk memperdalam pasar keuangan domestik serta memperluas basis investor, khususnya investor ritel serta mendukung peralihan masyarakat dari saving society menjadi investment society.
Setelah SR020, pemerintah akan menerbitkan seri terbaru Surat Berharga Negara/SBN Ritel jenis Sukuk Tabungan seri ST012. Rencana penawaran sukuk yang tidak bisa diperdagangkan ini akan dimulai pada 26 April 2024 (tentatif). Kepastian penerbitan ST012 berikut penjelasan penerbitannya akan disampaikan lebih lanjut oleh Kementerian Keuangan.
Bareksa Midis SBN Terbaik
Sebagai informasi, Bareksa adalah mitra distribusi yang telah membantu penawaran SBN Ritel sejak pertama kali ditawarkan secara online pada 2018. Selain itu, Bareksa meraih penghargaan sebagai mitra distribusi terbaik sejak 2018, atau dalam 5 tahun beruntun.
Bareksa meraih penghargaan sebagai Midis SUN Terbaik Tahun 2022 bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa dari Kementerian Keuangan yakni:
- Midis SUN Terbaik 2019
- Midis SUN Terbaik 2020
- Midis SUN Terbaik 2021
- Midis SUN Ritel Terbaik 2022
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021
Bagaimana, Kamu tertarik dapatkan keuntungan pasti sekaligus membantu pemerintah siapkan modal untuk membiayai proyek infrastruktur nasional? Kamu bisa langsung membeli SBN Ritel di Bareksa.
(hm)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2022 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.